08 September 2009

4 Negara Tetangga Belajar Teknologi Pertanian di Indonesia

Keberhasilan Indonesia menggapai swasembada beras pada 2008 menarik minat sejumlah negara tetangga. Buktinya, tercatat sebanyak 35 petani dan distributor beras dari Vietnam, 30 petani dan distributor Malaysia, Thailand, Singapura dan China, belajar pelatihan penerapan teknologi tepat guna pertanian yang diterapkan Departemen Pertanian (Deptan) RI.

Pelatihan teknologi perilaku benih dan bibit tersebut diberikan PT Syngenta Indonesia, melalui program 'Expo Teknologi' selama empat hari di Cikampek, Karawang, Jabar, sejak Senin 7 September kemarin.

"Petani perlu terus berupaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya, termasuk dalam pemakaian pestisida yang benar dan tepat, baik dari segi pemilihan jenis pestisida, ketepatan waktu dan jumlah, cara penggunaan, maupun sasaran yang hendak dikendalikan," ujar Direktur Utama PT Syngenta Indonesia Arshad Saeed Husain di Jakarta, Selasa (8/9/2009).

Arshad mengungkapkan, keberhasilan panen petani sangat ditentukan dari perlakuan sejak awal pertumbuhan suatu tanaman, baik pangan, hortikultura, maupun perkebunan. Pemeliharaan kesehatan (perlindungan hama dan penyakit) tanaman sebaiknya dilakukan sejak dini, yakni mulai dari benih dan pembibitan.

"Benih atau bibit adalah awal dari sebuah kehidupan. Begitu juga bagi tanaman. Keberhasilan panen petani sangat ditentukan dari perlakuan sejak awal pertumbuhan suatu tanaman yang dibudidayakan," jelas dia.

Oleh karenanya, dia menambahkan, pemeliharaan kesehatan (perlindungan hama dan penyakit) tanaman sebaiknya dilakukan sejak awal, yakni mulai dari benih dan pembibitan.

Di samping puluhan petani dari negara tetangga, program pelatihan tersebut juga diikuti 2.000 petani dari sejumlah daerah, di antaranya dari Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Lampung, termasuk petani binaan Sygenta dari China, Singapura dan Thailand. Komoditas usaha taninya berupa padi, jagung, kacang-kacangan, aneka sayuran dataran rendah, tembakau, dan tanaman hias.

Syngenta Asia Pasifik menganggap Expo Teknologi yang dilakukan Syngenta Indonesia tersebut telah diakui dan ditetapkan sebagai model kegiatan dan standard Expo Teknologi bagi petani di negara-negara Asia Pasifik lainnya. Sehingga tidak heran, tamu-tamu dari berbagai negara berdatangan dan bahkan membawa petani dan distributor dari masing-masing negaranya untuk mempelajari cara-cara aplikasi teknologi perlakuan benih dan bibit tersebut langsung dari sumbernya di Indonesia.(Sudarsono/Koran SI/rhs)

sumber okezone

Tidak ada komentar: