30 Agustus 2009

Universitas Viena dan IPB Meneliti Bersama

Departemen Ekologi Populasi Universitas Vienna Austria bekerjasama dengan Departemen Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) melakukan penelitian bersama mengenai keanekaragaman hayati Indonesia.

Penelitian berlangsung di Krakatau, Ujung Kulon, dan Gunung Halimun, kata Kepala Unit Kajian Pengendalian Hama Terpadu Fakulatan Pertanian IPB Idham Sakti Harahap di Bogor, Minggu.

Untuk tahun 2009 ini yang diteliti adalah satwa burung dan kupu-kupu yang kemudian akan dibandingkan dengan yang satwa lainnya, namun berbeda lokasi, yaitu antara hutan yang terganggu, kawasan wisata, dan hutan alam.

Dalam penelitian itu digunakan perangkat lunak (software) khusus untuk bisa melakukan analisis keanekaragaman hayati secara cepat tanpa harus mengambil sampel yang besar.

Menurut Idham Sakti, untuk penelitian ini mahasiswa IPB yang diikutsertakan enam orang mahasiswa, sementara Departemen Ekologi Populasi Universitas Vienna 10 orang.

Ia menambahkan, kerja sama itu sudah masuk tahun keempat, dan biasanya mahasiswa IPB mengikutsertakan 10 orang. Namun, karena kesibukan kuliah dan praktikum, tahun ini hanya bisa mengikutsertakan enam orang.

Empat orang mahasiswa dari IPB itu berasal dari Departemen Proteksi Tanaman, Departemen Biologi FMIPA dan dari Departemen Konservasi Sumberdaya Alam Fakultas Kehutanan (Fahutan).

Seluruh program kerja sama penelitian tersebut telah dilaporkan hasilnya pada seminar bertema "Training Course In Tropical Ecology and Rapid Biodeversity Assesment" Ujung Kulon dan Gunung Halimun, di IPB pada 12 Agustus 2009.

sumber : antaranews

Susi Air Terbangi Juga Jakarta-Pangandaran

Pesawat terbang Susi Air resmi melayani penumpang umum dengan penerbangan Jakarta-Pangandaran dan Bandung-Pangandaran di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.

Presiden dan CEO Susi Air, Susi Pudjiastuti, dalam acara peresmian perdana penerbangan Susi Air di Pangandaran, Sabtu (29/8) malam, mengatakan, layanan maskapainya sebagai upaya mendukung kemudahan masyarakat dalam fasilitas transportasi udara.

Pengoperasian pesawat Susi Air merupakan inisiatif Susi Pudjiastuti sebagai penduduk asli daerah Pangandaran, sekaligus sebagai pemilik pesawat dan modal. Ia berharap dapat membantu meningkatkan berbagai potensi daerah wilayah Pangandaran dan sekitarnya lebih baik.

"Adanya pesawat akan memudahkan dan mempercepat untuk berkunjung dari Jakarta ke Pangandaran yang hanya memakan waktu satu jam," katanya. Operasional pesawat Susi Air merupakan jawaban harapan masyarakat Pangandaran maupun wisatawan lokal dan asing yang ingin menggunakan transportasi udara dari Jakarta, Bandung menuju Pangandaran.

Ia menilai wilayah Pangandaran memiliki potensi pariwisata yang cukup menarik dinikmati wisatawan lokal maupun asing sehingga keberadaan pesawat Susi Air mendapatkan kemudahan sarana transportasi menggunakan pesawat. "Banyak yang mengharapkan ada penerbangan khusus ke Pangandaran ataupun sebaliknya dari Pangandaran ke Bandung dan Jakarta," katanya.

Susi Air menggunakan pesawat jenis Cessna Grand Caravan yang termasuk baru di Indonesia dengan kapasitas 12 orang, termasuk pilot. Beroperasi sejak Juni 2009, Susi Air merekrut dua pilot asing yang sudah terlatih dan berpengalaman.

Adapun pesawat yang dioperasikan hanya satu unit untuk dua kali pemberangkatan setiap hari dari Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, menuju Husein Sastranegara, Bandung, dan di Bandara Nusa Wiru Pangandaran.

Jadwal penerbangan Jakarta, Bandung-Pangandaran pukul 10.10 WIB, berhenti di Bandung sekitar pukul 10.40 WIB dan tiba di Pangandaran sekitar pukul 11.40 WIB, pemberangkatan kedua Jakarta-Pangandaran 16.20 WIB, dan tiba di Pangandaran pukul 17.20 WIB.

Dari Pangandaran, pesawat berangkat pukul 06.00 WIB, tiba di Jakarta sekitar pukul 07.00 WIB. Pemberangkatan kedua dari Pangandaran pukul 11.50 WIB, berhenti di Bandung sekitar pukul 12.20 WIB dan tiba di Jakarta sekitar pukul 13.30 WIB.

Harga tiket penerbangan dari Jakarta-Pangandaran Rp 600.000, Jakarta-Bandung Rp 300.000, dan Pangandaran-Bandung Rp 350.000 per penumpang.

Susi Air juga melayani penerbangan Cilacap-Jakarta (PP) dengan harga tiket Rp 675.000 per satu orang penumpang. Pemesanan tiket sementara hanya dapat dilakukan di bandara, tetapi rencananya pemesanan bisa dilakukan melalui online.

"Ya ke depan kami akan melayani yang terbaik termasuk kemudahan pemesanan tiket dengan cara online," kata Susi.

28 Agustus 2009

Makin Luas Lahan Pertanian, Makin Sedikit Angka Pengangguran

Luas lahan pertanian Kabupaten Gorontalo (Kabgor), dianggap mampu menurunkan angka pengangguran di daerah itu. Gorontalo membutuhkan tenaga-tenaga professional untuk menanganinya. "Dengan luas lahan yang ada, sangat membutuhkan tenaga professional untuk mengelola," kata David, Jumat.

Menurut dia bahwa, luasnya lahan pertanian di Kabgor pada dasarnya memiliki potensi besar dalam pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Luas lahan yang tersebar di wilayah Kabgor mampu untuk menghapus angka kemiskinan yang ada, kerena saat ini 13.400 hektar sawah yang produktif, membutuhkan tenaga pertanian sebanyak 90 ribu orang.

"Untuk mengelola areal pertanian tersebut, diperlukan tenaga kerja yang banyak dan tentunya profesional," kata David.

Dia menambahkan bahwa, jumlah pengangguran di Kabgor saat ini, menunjukkan besaran angka dibawah kebutuhan pengelola lahan yang tersedia. "Jumlah pengangguran lebih sedikit jika dibandingkan dengan kebutuhan tenaga untuk mengerjakan lahan pertanian," tambahnya.

Sehingga dapat dikatakan areal lahan yang ada saat ini, mampu menghapus angka kemiskinan yang diakibatkan karena kurangnya lapangan kerja.

Untuk menyikapi hal tersebut, saat ini pihak pemerintah telah melakukan pelatihan keterampilan kepada 100 orang warga, yang akan mengerjakan lahan yang sudah disiapkan.

"Seratus orang tenaga kerja itu, sudah diberikan keterampilan untuk mengelola lahan pertanian," kata David.

SUMBER : KOMPAS

Benua Atlantis yang Hilang itu ternyata Indonesia

MUSIBAH alam beruntun dialami Indonesia. Mulai dari tsunami di Aceh
hingga yang mutakhir semburan lumpur panas di Jawa Timur. Hal itu
mengingatkan kita pada peristiwa serupa di wilayah yang dikenal
sebagai Benua Atlantis. Apakah ada hubungan antara Indonesia dan
Atlantis?
Plato (427 – 347 SM) menyatakan bahwa puluhan ribu tahun lalu terjadi
berbagai letusan gunung berapi secara serentak, menimbulkan gempa,
pencairan es, dan banjir. Peristiwa itu mengakibatkan sebagian
permukaan bumi tenggelam. Bagian itulah yang disebutnya benua yang
hilang atau Atlantis.
Penelitian mutakhir yang dilakukan oleh Aryso Santos, menegaskan bahwa
Atlantis itu adalah wilayah yang sekarang disebut Indonesia. Setelah
melakukan penelitian selama 30 tahun, ia menghasilkan buku Atlantis,
The Lost Continent Finally Found, The Definitifve Localization of
Plato’s Lost Civilization (2005). Santos menampilkan 33 perbandingan,
seperti luas wilayah, cuaca, kekayaan alam, gunung berapi, dan cara
bertani, yang akhirnya menyimpulkan bahwa Atlantis itu adalah
Indonesia. Sistem terasisasi sawah yang khas Indonesia, menurutnya,
ialah bentuk yang diadopsi oleh Candi Borobudur, Piramida di Mesir,
dan bangunan kuno Aztec di Meksiko.
Konteks Indonesia
Bukan kebetulan ketika Indonesia pada tahun 1958, atas gagasan Prof.
Dr. Mochtar Kusumaatmadja melalui UU no. 4 Perpu tahun 1960,
mencetuskan Deklarasi Djoeanda. Isinya menyatakan bahwa negara
Indonesia dengan perairan pedalamannya merupakan kesatuan wilayah
nusantara. Fakta itu kemudian diakui oleh Konvensi Hukum Laut
Internasional 1982. Merujuk penelitian Santos, pada masa puluhan ribu
tahun yang lalu wilayah negara Indonesia merupakan suatu benua yang
menyatu. Tidak terpecah-pecah dalam puluhan ribu pulau seperti halnya
sekarang.
Santos menetapkan bahwa pada masa lalu itu Atlantis merupakan benua
yang membentang dari bagian selatan India, Sri Lanka, Sumatra, Jawa,
Kalimantan, terus ke arah timur dengan Indonesia (yang sekarang)
sebagai pusatnya. Di wilayah itu terdapat puluhan gunung berapi yang
aktif dan dikelilingi oleh samudera yang menyatu bernama Orientale,
terdiri dari Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.
Teori Plato menerangkan bahwa Atlantis merupakan benua yang hilang
akibat letusan gunung berapi yang secara bersamaan meletus. Pada masa
itu sebagian besar bagian dunia masih diliput oleh lapisan-lapisan es
(era Pleistocene) . Dengan meletusnya berpuluh-puluh gunung berapi
secara bersamaan yang sebagian besar terletak di wilayah Indonesia
(dulu) itu, maka tenggelamlah sebagian benua dan diliput oleh air asal
dari es yang mencair. Di antaranya letusan gunung Meru di India
Selatan dan gunung Semeru/Sumeru/ Mahameru di Jawa Timur. Lalu letusan
gunung berapi di Sumatera yang membentuk Danau Toba dengan pulau
Somasir, yang merupakan puncak gunung yang meletus pada saat itu.
Letusan yang paling dahsyat di kemudian hari adalah gunung Krakatau
(Krakatoa) yang memecah bagian Sumatera dan Jawa dan lain-lainnya
serta membentuk selat dataran Sunda.
Atlantis berasal dari bahasa Sanskrit Atala, yang berarti surga atau
menara peninjauan (watch tower), Atalaia (Potugis), Atalaya (Spanyol).
Plato menegaskan bahwa wilayah Atlantis pada saat itu merupakan pusat
dari peradaban dunia dalam bentuk budaya, kekayaan alam,
ilmu/teknologi, dan lain-lainnya. Plato menetapkan bahwa letak
Atlantis itu di Samudera Atlantik sekarang. Pada masanya, ia
bersikukuh bahwa bumi ini datar dan dikelilingi oleh satu samudera
(ocean) secara menyeluruh.
Ocean berasal dari kata Sanskrit ashayana yang berarti mengelilingi
secara menyeluruh. Pendapat itu kemudian ditentang oleh ahli-ahli di
kemudian hari seperti Copernicus, Galilei-Galileo, Einstein, dan
Stephen Hawking.
Santos berbeda dengan Plato mengenai lokasi Atlantis. Ilmuwan Brazil
itu berargumentasi, bahwa pada saat terjadinya letusan berbagai gunung
berapi itu, menyebabkan lapisan es mencair dan mengalir ke samudera
sehingga luasnya bertambah. Air dan lumpur berasal dari abu gunung
berapi tersebut membebani samudera dan dasarnya, mengakibatkan tekanan luar biasa kepada kulit bumi di dasar samudera, terutama pada pantaibenua. Tekanan ini mengakibatkan gempa. Gempa ini diperkuat lagi oleh
gunung-gunung yang meletus kemudian secara beruntun dan menimbulkan
gelombang tsunami yang dahsyat. Santos menamakannya Heinrich Events.
Dalam usaha mengemukakan pendapat mendasarkan kepada sejarah dunia,
tampak Plato telah melakukan dua kekhilafan, pertama mengenai
bentuk/posisi bumi yang katanya datar. Kedua, mengenai letak benua
Atlantis yang katanya berada di Samudera Atlantik yang ditentang oleh
Santos. Penelitian militer Amerika Serikat di wilayah Atlantik
terbukti tidak berhasil menemukan bekas-bekas benua yang hilang itu.
Oleh karena itu tidaklah semena-mena ada peribahasa yang berkata,
“Amicus Plato, sed magis amica veritas.” Artinya,”Saya senang kepada
Plato tetapi saya lebih senang kepada kebenaran.”
Namun, ada beberapa keadaan masa kini yang antara Plato dan Santos
sependapat. Yakni pertama, bahwa lokasi benua yang tenggelam itu
adalah Atlantis dan oleh Santos dipastikan sebagai wilayah Republik
Indonesia. Kedua, jumlah atau panjangnya mata rantai gunung berapi di
Indonesia. Di antaranya ialah Kerinci, Talang, Krakatoa, Malabar,
Galunggung, Pangrango, Merapi, Merbabu, Semeru, Bromo, Agung, Rinjani.
Sebagian dari gunung itu telah atau sedang aktif kembali.
Ketiga, soal semburan lumpur akibat letusan gunung berapi yang abunya
tercampur air laut menjadi lumpur. Endapan lumpur di laut ini kemudian
meresap ke dalam tanah di daratan. Lumpur panas ini tercampur dengan
gas-gas alam yang merupakan impossible barrier of mud (hambatan lumpur
yang tidak bisa dilalui), atau in navigable (tidak dapat dilalui),
tidak bisa ditembus atau dimasuki. Dalam kasus di Sidoarjo, pernah
dilakukan remote sensing, penginderaan jauh, yang menunjukkan adanya
sistim kanalisasi di wilayah tersebut. Ada kemungkinan kanalisasi itu
bekas penyaluran semburan lumpur panas dari masa yang lampau.
Bahwa Indonesia adalah wilayah yang dianggap sebagai ahli waris
Atlantis, tentu harus membuat kita bersyukur. Membuat kita tidak
rendah diri di dalam pergaulan internasional, sebab Atlantis pada
masanya ialah pusat peradaban dunia. Namun sebagai wilayah yang rawan
bencana, sebagaimana telah dialami oleh Atlantis itu, sudah saatnya
kita belajar dari sejarah dan memanfaatkan perkembangan ilmu
pengetahuan mutakhir untuk dapat mengatasinya. ***
Penulis, Direktur Kehormatan International Institute of Space Law
(IISL), Paris-Prancis

sumber ; ahmadsamantho.wordpress.com

Lebih lengkapnya DISINI

Menhir Zaman Megalitikum Ditemukan di Purbalingga

Menhir atau batu tempat pemujaan arwah pada zaman Megalitikum ditemukan di Dusun Senila, Desa Tunjungmuli, Kecamatan Karangmoncol, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.

"Batuan yang ditemukan warga di Dusun Senila merupakan salah satu bentuk menhir atau batu pemujaan peninggalan zaman megalithikum atau zaman batu besar. Dua menhir ini sangat simetris dengan mata angin yaitu mengarah tepat utara-selatan dan timur-barat," kata Staf Seksi Sejarah dan Kepurbakalaan pada Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Purbalingga, Adi Purwanto di Purbalingga, Jumat.

Menurut dia, menhir yang menghadap simetris dengan arah mata angin juga pernah ditemukan di Kabupaten Limapuluhkota (Sumatera Barat), Pasemah (Sumatera Selatan), dan Toraja (Sulawesi Selatan).

Akan tetapi, kata dia, menhir yang ada di tiga daerah itu ditempatkan berdiri tegak sedangkan di Dusun Senila diletakkan dengan posisi tertidur.

Dari hasil penelitian, lanjutnya, batu tersebut tidak terjadi secara alami tetapi merupakan bentukan manusia.

Ia mengatakan, hal tersebut terlihat dari goresan-goresan pada lekukan batu maupun letak batu yang sangat simetris dengan mata angin. "Kemungkinannya sangat kecil kalau itu alami," katanya.

Selain meneliti bentuk fisik dua buah batu yang menyerupai pocong tersebut, kata dia, Disbudparpora juga berupaya mengetahui seluk beluk batu itu lebih jauh.

"Masyarakat setempat menyebutnya dengan kuburan barat yang berarti kuburan angin ribut karena tak jauh dari lokasi temuan terdapat kuburuan yang dikeramatkan. Ada hubungan yang erat antara keberadaan batu pocong itu dengan kuburan barat ini," katanya.

Batu menhir berbentuk pocong itu sengaja dibuat masyarakat prasejarah untuk melindungi diri dari serangan angin ribut karena di wilayah ini terdapat bukit besar.

Batu berbentuk pocong ini ditemukan secara tidak sengaja oleh warga RT 2/RW 15 Desa Tunjungmuli awal Agustus lalu.

Sebelum ditemukan, sejumlah warga di Desa Tunjungmuli mendapat informasi oleh warga Jawa Barat yang biasa mencari batu-batu api (batu untuk perhiasan, red.) bahwa di sekitar desa itu itu terdapat batu yang ada "isinya". Setelah dicek, ternyata ditemukan batuan yang menyerupai pocong ini

sumber : anatarnews

Seniman Malaysia Peringati Pujangga Nusantara WS Rendra

Para seniman Malaysia mengadakan acara "Kata Suara Mengenang WS Rendra" suara-suara Generasi Baru karena pujangga yang dikenal sebagai Si Burung Merak merupakan pujangga nusantara.

"Para seniman besar dan muda kini berkumpul untuk mengenang pujangga nusantara WS Rendra dan karya-karyanya yang banyak dibaca dan memberikan inspirasi para seniman di Malaysia," kata Raja Aminudin, pemilik dan pengelola FA Fine Arts, di Kuala Lumpur, Sabtu.

Beberapa seniman yang berkumpul dan menyumbang acara untuk mengenang WS Rendra ini ialah Meor, Mali, Fyn Jamal, Abdullah Jones, Rozan, Rahmidin, Pyan Habib, dan RA Yusni. "Mereka yang ikut acara ini adalah yang mengenal Rendra secara pribadi, mengenal karya Rendra, dan merasa terinspirasi oleh karya-karya si Burung Merak itu," kata Raja Aminudin.

Raja Kamarudin sendiri selaku ketua panitia mengaku kenal secara pribadi dengan Rendra. Bahkan pernah membantu penampilan Rendra di Perak tahun 1990-an, dan juga diundang menonton teater khusus di rumahnya di Depok, bersama dengan seniman-seniman muda Malaysia.

"Acara ini bukan karena saya mengenal pribadi WS Rendra tapi lebih pada ungkapkan terima kasih atas sumbangan pujangga tersohor nusantara itu melalui sajak-sajaknya yang banyak berikan inspirasi lintas generasi di Malaysia," tambah dia.

Dengan membacakan sajak-sajak Rendra diharapkan akan mengingatkan hal-hal yang esensi dalam kehidupan, misalnay menjauhi kepura-puraan, kejujuran intelektual, dan nilai-nilai kemanusiaan.

sumber aNtaranews

Komputer Detektor Penyakit Buatan UI

Oleh Nawa Tunggal

Mendiagnosis penyakit melalui pemeriksaan darah di laboratorium sudah lazim dilakukan. Kini ada cara lebih cepat mendiagnosis suatu penyakit melalui darah, yakni menggunakan program komputer metode kecerdasan tiruan Hidden Markov Model.

Tidak sulit untuk memperoleh citra darah, yaitu tinggal menaruh sampel darah sebagai preparat mikroskop. Kemudian citra darah mikroskopis direkam dengan kamera digital,” kata Arman Djohan Diponegoro, dosen dan peneliti metode diagnosis tersebut dari Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik, Universitas Indonesia (UI), Kamis (20/8) di ruang kerjanya.

Metode yang dikembangkan Arman sejauh ini masih sebatas untuk pendeteksian jenis penyakit leukemia atau kanker darah. Capaian akurasi antara 82,76 persen sampai 98 persen.

Arman mengungkapkan, data dari kamera digital layaknya hasil-hasil foto digital lainnya yang dapat disimpan ke dalam perangkat memori tertentu, seperti flash disk. Seketika itu pula bisa dicolokkan ke komputer untuk diolah dengan program pendeteksian potensi jenis penyakit tertentu, seperti yang dikembangkan Arman dalam waktu dua tahun terakhir ini.

”Bahasa program Matlab digunakan untuk program mendeteksi data dari citra darah itu,” ujar Arman.

Jenis penyakit yang ingin dideteksi, menurut Arman, bisa ditempuh untuk berbagai jenis penyakit. Caranya dengan memperbanyak model untuk memperoleh basis data struktur sel darah jenis penyakit yang ingin dijadikan acuan.

Berbagai tahapan untuk menetapkan acuan atau database, dengan terlebih dahulu menetapkan code word dari citra darah. Penentuan code word menggunakan tahapan analisis suatu citra darah, di antaranya mengetahui gelombang piksel citra darah terlebih dahulu.

Gelombang piksel

Arman mengatakan, citra darah memiliki komposisi warna yang menunjukkan gelombang piksel yang dapat dirunut untuk menetapkan struktur sel darahnya. Komposisi warna dasarnya adalah merah (red), hijau (green), dan biru (blue), yang disingkat sebagai RGB, dan RGB ini menjadi suatu metode untuk melihat intensitas warna citra darah.

Setelah gelombang piksel diketahui, metode itu berlanjut pada pemanfaatan kecerdasan tiruan (artificial intelligent). Metode ini merupakan inti dalam mempelajari berbagai penyakit yang sama dari banyak orang.

Kecerdasan tiruan dikenal memiliki tiga metode. Metode pertama adalah fuzzy logic yang berkemampuan membedakan sampel. Kemudian metode jaringan saraf tiruan dan Hidden Markov Model (HMM). ”HMM dalam hal ini yang paling akurat,” kata Arman.

HMM merupakan pemodelan probabilitas suatu sistem dengan mencari parameter-parameter yang tidak diketahui. Kemampuan itu pada akhirnya mempermudah proses analisis terhadap suatu sistem.

Dari perolehan code word dan hasil analisis melalui HMM, menurut Arman, kemudian dipergunakan untuk menetapkan nilai log of probability. Log of probability ini sebagai parameter untuk dibandingkan dengan database struktur sel darah jenis penyakit yang ingin dideteksi.

Lebih cepat

Manfaat yang bisa dipetik dari penerapan program komputer yang dikembangkan Arman adalah mengetahui diagnosis jenis penyakit secara lebih cepat dibandingkan dengan metode konvensional saat ini.

”Namun, untuk masalah penerapannya, bukan menjadi tugas saya,” ujar Arman.

Arman mengatakan, yang menjadi tugasnya sebagai seorang peneliti dan akademisi saat ini adalah untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi berikutnya. Arman pun memaparkan, ia kini tengah mengembangkan riset teknologi pendeteksian jenis penyakit lain dengan metode inframerah dekat (near infrared) yang hampir mirip dengan pendeteksian menggunakan citra darah.

Letak perbedaan ada pada sampelnya. Metode inframerah dekat membutuhkan sampel, seperti darah, yang tidak harus dikeluarkan dari organ tubuh sehingga metode ini tidak akan menyakiti pasien.

Riset ini memberi manfaat penting bagi pasien bayi yang tidak tahan sakit ketika harus diambil darah.

”Melalui penyinaran inframerah ke dalam tubuh bisa diperoleh spektrum dari gelombang cahaya untuk menentukan log of probability,” kata Arman.

Arman mengembangkan metode inframerah dekat itu untuk jenis penyakit gula atau diabetes mellitus. Sejumlah riset yang dikembangkan Arman menunjukkan bahwa darah yang beredar itu sekaligus sebagai petunjuk keadaan tubuh sedang sakit atau sehat.

Penerapan teknologi praktis—seperti pendeteksian dengan citra darah, terlebih lagi hanya dengan spektrum gelombang cahaya yang diperoleh dengan metode inframerah dekat—menjadi solusi yang efektif dalam mempercepat proses diagnosis.

”Perawatan kesehatan yang paling baik adalah mencegah. Metode yang saya kembangkan itu juga dapat diarahkan untuk mendeteksi gejala-gejala suatu penyakit,” ujar Arman.

Sumber: KOMPAS

ISI Denpasar Bangun Jaringan Internasional

Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar berhasil membangun jaringan internasional sebagai modal untuk menjadikan lembaga pendidikan tinggi seni itu go international. "Jaringan kerja sama tersebut dilakukan dengan sejumlah perguruan tinggi seni di mancanegara," kata Rektor ISI Denpasar Prof Dr I Wayan Rai S MA di Denpasar, Rabu (26/8).

Ia mengatakan, naskah kerja sama dengan puluhan lembaga pendidikan tinggi seni di mancanegara sudah ditandatangani, dan pada gilirannya diharapkan mampu memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak. "Kerja sama antar-jaringan tersebut menyangkut program pertukaran dosen, mahasiswa dan penelitian," ucapnya.

Mengenai negara yang ambil bagian dalam jaringan kerja sama tersebut, ia menyebutkan, puluhan perguruan tinggi seni yang ada di kawasan Asia, Australia dan Amerika Serikat.

Kerja sama saling menguntungkan kedua belah pihak dalam melaksanakan proses belajar mengajar di lembaga pendidikan tinggi, selain yang sudah terealisasi, beberapa di antaranya masih dalam proses dan pendekatan. "Semua itu akan bermuara pada keunggulan daya saing bagi mahasiswa dan alumnus di dunia internasional," tutur Rai.

Prof Rai menambahkan, untuk mempercepat go international, ISI juga merintis kerja sama dengan para duta besar Indonesia di sejumlah negara sahabat. Kerja sama tersebut juga saling menguntungkan, yakni ISI Denpasar mengirim dosen dan alumnus ke sejumlah KBRI untuk mengajar tarian nusantara kepada masyarakat di negara bersangkutan. "Kini sejumlah dosen ISI Denpasar tercatat sedang mengajar tabuh dan tari nusantara, khususnya tari Bali di KBRI di Moskow dan KBRI Paris," ucapnya.

"Tiga orang dosen ISI kini masih melatih tari nusantara di kedua KBRI tersebut," tambah Wayan Rai.

sumber kompas.com

27 Agustus 2009

Diam-diam Malaysia Incar Kolintang

Hari-hari terakhir ini kita dibikin naik pitam oleh kelakuan negeri tetangga, Malaysia, gara-gara mereka seenaknya menggunakan tari pendet karya almarhum Wayan Rindi, maestro tari asal Bali. Wajar saja kita kesalpada kebiasaan buruk negeri tetangga yang suka asal klaim itu.

Beberapa waktu lalu negeri serumpun itu mengklaim alat musik angklung, tarian reog ponorogo, batik, hombo batu, tari folaya, lagu Rasa Sayange, rendang Padang, dan sejumlah budaya lainnya. Tanpa izin dari yang punya dan seolah tidak tahu malu, mereka menggunakan produk budaya karya seniman Indonesia dalam iklan pariwisata mereka.

Ternyata, diam-diam mereka juga tertarik “menggarap” musik kolintang asal Sulawesi Utara. Ini berdasar penuturan pemilik Sanggar Kolintang `Maesa’, Carolus G Tulung (48), kepada Tribun Manado, di kediamannya di Jl Sato Yoseph, Kleak, Manado, Selasa (25/8/2009).

Tulung menuturkan, seorang warga negara Malaysia pernah menawari dirinya bersama sanggarnya untuk menggelar pertunjukan alat musik tradisional dari bambu itu di Malaysia. Tawaran itu disampaikan ketika Tulung memimpin petunjukan kolintang di The Ritzy Hotel dan panggung hiburan Baystreet Bahu, tahun 2006 silam.

Pria Malaysia itu datang bersama grup musiknya dan kebetulan menginap di Ritzy Hotel. “Dia sempat memberikan kartu nama pada saya, dia mengaku manajer lembaga musik budaya di Malaysia,”tutur Tulung.

Pria itu bahkan bersedia menanggung semua biaya transportasi dan semua kebutuhan Tulung cs selama berada di Malaysia. Namun Tulung menolak tawaran kerjasama itu, kendati ketika itu dirinya tidak terpikir mengenai sikap Malaysia yang sering mengklaim produk budaya Indonesia.

“Dia tawarkan kerjasama untuk kolaborasi dengan grup musiknya di Malaysia. Saya tidak meresponnya karena memang enggan. Selain itu, saya juga tidak kenal jenis musik di sana seperti apa dan budayanya bagaimana,” imbuh Tulung.

Mencuatnya kasus klaim Malaysia atas tari pendet asal Bali dan berbagai produk budaya Indonesia, membuat Tulung semakin sadar bahwa alat musik tradisional asli Sulut itu juga harus segera dipatenkan agar tidak ditiru atau bahkan direbut oleh bangsa lain.

“Bagaimana pun, itu musik tradisional khas Sulut. Bahkan aset seni budaya Sulut. Tidak boleh dirampas atau dibiarkan negara lain mengakui miliknya,” ujar Tulung..

Dia berharap pemerintah memberi perhatian dan melakukan tindakan penyelamatan atau mematenkan alat musik kolintang maupun produk budaya Sulut lainnya, seperti lagu-lagu dan tari-tarian, agar tidak gigit jari setelah dicaplok bangsa lain. “Saya harap pemerintah jaga, perhatikan, dan pelihara aset budaya Sulut. Kalau tidak kita bisa kebobolan, dan dijadikan keuntungan oleh negara lain,”ujarnya.

Dia menambahkan, selain promosi pariwisata yang kurang, bila kita lengah, ditambah pencaplokan budaya secara terus-terusan oleh Malaysia, akan membuat wisatawan mancanegara justru menganggap produk budaya Indonesia sebagai milik Malaysia. Sebab, Malaysia sangat royal dalam mempromosikan pariwisata mereka. Mereka tidak hanya beriklan di stasiun televisi lokal, tapi juga stasiun televisi internasional seperti CNN.(*)

sumber : kompasiana

Ende Akan Ditata sebagai Kota Bersejarah

Bupati Ende Don Bosco M Wangge menyatakan akan melakukan penataan untuk Kota Ende, di Flores, Nusa Tenggara Timur, sebagai kota bersejarah yang sejauh ini terkesan tidak memiliki citra kuat sebagai kota pusaka (heritage).

"Kami akan menyiapkan dana untuk penataannya, dan hal ini juga perlu dibicarakan dengan DPRD. Wakil Presiden terpilih Pak Boediono ketika berkampanye di Ende sempat mengingatkan bahwa Ende kota penting dalam sejarah Indonesia, tapi sayangnya Ende tidak memiliki wajah kota yang kuat sebagai identitas kota bersejarah. Beliau juga mengatakan, pemerintah pusat bisa memberikan dukungan untuk itu, tapi pemkab juga harus menyediakan dana pendamping," kata Don Bosco M Wangge, Senin (24/8) di Ende.

Don mengatakan, salah satu upaya yang akan dilakukan adalah menata kembali taman, di dekat Lapangan Perse, Ende. Dalam sejarah, di tempat itu juga terdapat satu pohon sukun, di mana Soekarno, presiden pertama RI ketika mengalami masa pembuangan tahanan politik di Ende tahun 1934-1938, Bung Karno biasa menyediakan waktu untuk menyendiri dan merenung, hingga Bung Karno dapat mematangkan konsep Pancasila yang kini menjadi dasar negara RI.

"Patung Bung Karno yang ada di taman itu juga akan dipugar, sebab banyak kalangan menilai dari bentuk dan posisinya jauh dari kedekatan sejarah waktu itu. Patung tersebut dibuat lewat proyek pemerintah provinsi," katanya.

Selain itu, dia juga menyinggung, penataan Kota Ende tahun ini bertepatan dengan momen penting genap 75 tahun Bung Karno di Ende. "Kami juga senang karena Doktor Ilmu Sejarah UI (Universitas Indonesia) Yuke Ardihati yang juga arsitek bersedia membantu dalam merancang penataan kota ini," ujarnya.

Secara terpisah ketika dikonfirmasi Yuke Ardhiati mengatakan, sebaiknya dalam menata Kota Ende sebagai kawasan kota pusaka, Pemkab Ende perlu menginventarisasi situs-situs bersejarah yang berkaitan dengan Bung Karno.

"Menurut saya, Ende lebih cocok dirancang sebagai kota Soekarno bukan kota Pancasila, karena beliau adalah tokoh dan bapak bangsa, Proklamator RI. Pemkab Ende perlu menginventarisir hal-hal apa saja atau warisan sejarah yang berkaitan dengan kekayaan Soekarno selama di Ende. Dari data itu dapat dirancang, mana titik yang paling potensial untuk diprioritaskan dan ditata," kata Yuke.

Yuke kini juga mendapat tugas dari Departemen Pekerjaan Umum untuk menginventarisasi seluruh kekayaan Soekarno di Indonesia terkait program pelestarian situs bersejarah. Namun, Yuke juga mengingatkan, terkait upaya untuk menata Ende sebagai kota pusaka perlu ditetapkan dulu tanggal lahir Kota Ende. "Karena sampai saat ini Ende belum memiliki hari lahir," ujarnya.

sumber : kompas.com

Seni Budaya Terus Dikembangkan

UNTUK mewujudkan Kabupaten Berau sebagai bandar wisata Kaltim, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Berau (Disbudpar) berupaya mengembangkan pembinaan terhadap warisan leluhur Berau. Pengembangan seni dan budaya itu akan ditampilkan di berbagai event akbar. Terutama dalam memeriahkan ulang tahun Berau yang akan berlangsung pekan kedua Oktober mendatang. Kepala Disbudpar Berau Rusdiani mengatakan, pihaknya kini mendata ulang sejumlah paguyuban yang memiliki kesenian khusus asal wiayahnya masing-masing.

Khusus kesenian Berau, pihaknya juga telah mendata sejumlah kecamatan yang memiliki kesenian khusus yang dapat mengangkat kebudayaan Berau. Seperti halnya kecamatan di kawasan pesisir. Dengan dikembangkannya budaya dan seni tradisional Berau masyarakat umum dapat memupuk rasa cintanya terhadap kekayaan budaya daerah. “Kita menyadari bahwa pada sisi seni dan budaya, masyarakat Berau saat ini sedang dihadapkan pada tantangan yang berat, akibat derasnya desakan budaya global. Pada dasarnya kita memang tidak bisa menghindar dari proses akulturasi budaya blobal yang semakin menguat, karena saat ini kita memang sedang berkembang menjadi bagian masyarakat dunia yang semakin menyatu”ungkapnya.

Karena itu, sudah masyarakat harus mampu memperkuat budaya Berau sebagai jati diri masyarakat asli Kaltim. Sebab, bagaimanapun budaya Berau adalah bagian dari kekayaan nasional. Untuk itu, perlu disadari bahwa bangsa yang besar sangat ditentukan juga oleh seberapa besar masyarakatnya mengapresiasi kekayaan budayanya bisa tumbuh sebagai negara modern dan maju, tanpa menjadi kehilangan akar budaya mereka. “Sudah semestinya menggali kekayaan budaya Berau, sehingga pada gilirannya budaya Berau mampu mewarnai bentukan budaya global yang kini masih terus berproses,”ungkapnya.

sumber : kaltim post

2 Siswa Binjai Raih Juara Sempoa Asia Tenggara

Dua siswa asal Kota Binjai, Sumatera Utara berhasil tampil sebagai juara pada lomba ketangkasan menggunakan sempoa (alat hitung tradisional Cina) tingkat Asia Tenggara, atau The World Association of Abacus and Mental Arithmetic (WAAMA).

Dua siswa yang mewakili Indonesia dipertandingan dengan peserta tujuh negara itu masing-masing bernama M Aldy Azizi Pane, siswa kelas I SMPN 2 Binjai, dan Enda Bibka Meganta br Peranginangin, siswa kelaa III SMPN 1 Binjai.

Prestasi kedua siswa ini diketahui ketika para pendampingnya, Ngajudin Nugroho, Berluida, Hendra Sucipta, Toni Chandra, dan Dahrim Perangingin (orangtua Enda Bibka) bertemu Gubernur Syamsul Arifin di Gubernuran Medan, Senin (24/8).

Dalam pertemuan itu, Nugroho yang menjadi juru bicara menjelaskan, prestasi kedua siswa tersebut menjadi kado terindah bagi Pemko Binjai, dan mungkin Indonesia yang merayakan HUT ke 64 tahun kemerdekaannya.

Karena, pertandingan yang digelar di RRT 16 Agustus lalu itu diikuti tujuh negara kuat di bidang keterampilan dan ketangkasan bermain sempoa. Yakni Amerika Serikat, Jepang, Korea, Singapura, Malaysia, Sudan, dan Cina sebagai tuan rumah.

Cina sendiri menurunkan utusan dari berbagai provinsi. Yakni Beijing, Hunan, Jilin, Jiangsu, Shaanxi, Tianjin, Taiwan, Henan, Heilongjiang, Xinjiang dan Hongkong. Perlombaan ini dibagi dalam 2 kelompok, yaitu kelompok A dan kelompok B.

Dalam kelompok A tim Indonesia diwakili oleh Cindy Limindra, Veronica Darmawan dan Nelly. Kelompok B diwakili oleh M.Aldi Azizi, Enda Ribka Meganta Br PA dan Kenny. Kelompok A dan kelompok B berhasil meraih juara The First Prize (Juara 1).

Nugroho menjelaskan, perjuangan keduanya untuk bisa berlaga di tingkat internasional, dan akhirnya menjadi juara pertama, dimulai dari tingkat seleksi di Kota Binjai. Kemudian naik ke tingkat provinsi, dan lanjut ke tingkat nasional, dan seterusnya ke tingkat internasional.

“Di Indonesia saja, kedua siswa ini harus bersaing dan mengalahkan 1.000 peserta yang rata-rata merupakan siswa berdarah Cina. Namun berkat perjuangan tak kenal lelah, dan ketekunan, keduanya berhasil meraih juara,” ungkap Nugroho yang juga didampingi tokoh pendidikan Sumut, Dr Sofyan Tan.

Menanggapi kabar gembira ini, Syamsul berpesan agar kedua siswa ini terus dilatih dan dibina hingga ke tingkat universitas. Sebab, daya pikir keduanya yang sangat jarang ditemui, bisa dikembangkan untuk kemajuan keduanya di masa depan, dan khususnya kepada kemajuan bangsa dan negara.

“keberhasilan ini jelas 10 kali lebih hebat dari anak-anak sebaya mereka di RRT sana. Karenanya, bakat, dan kepintaran seperti ini perlu terus dikembangkan dan diberdayakan. Tak hanya itu, Pemprov Sumut juga akan memberikan beasiswa kepada keduanya untuk tiga tahun ke depan,” jelas Syamsul yang didampingi Asisten Kessos Asrin Naim dan Kadis Kominfo Eddy Syofian.

sumber : sumut.go.id

Hindari Klaim atas Suku Dayak, Bersiap Go Internasional

KSB Seraong Kukar Tampil di Singapura

Kelompok Seni Budaya (KSB) Seraong Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar) terus menunjukkan eksistensi mereka memajukan kebudayaan asli daerah di tingkat internasional. Baru saja pulang dari Bangkok, Thailand sebagai undangan untuk memeriahkan HUT Kemerdekaan RI, Kamis (27/8) besok mereka akan berangkat lagi ke Singapura.

THE Lost World Festival yang berlangsung di Asian Civilisations Museum, Singapura, 28 Agustus sampai 1 September nanti akan jadi pertunjukan kesekian kalinya yang diikuti KSB Seraong di tingkat internasional.

Event yang mirip dengan pesta rakyat ini merupakan kerjasama Asian Civilisations Museum Singapore, IMG Promotion Singapore dan Langkan Budaya Taratak sebagai counter part festival untuk Indonesia dimana KSB Seraong jadi satu-satunya anggota dari Kaltim.

“Kami ingin menampilkan sesuatu yang beda di festival itu. Kami akan membawa kebudayaan asli daerah yaitu suku dayak untuk dipromosikan,” kata Direktur Eksekutif KSB Seraong Misra Budiarto didampingi Direktur dan pendiri Langkan Budaya Taratak Tom Ibnur serta Direktur Eksekutif Naswan Iskandar kemarin.

Misi utama dari keikutsertaan KSB Seraong di Singapura nanti adalah menghindari klaim Malaysia atas kebudayaan Indonesia salah satunya tarian dayak. “Kita tahu sekarang ini lagi ramai dibicarakan masalah pencaplokan kebudayaan Indonesia oleh Malaysia. Nah misi kami nanti menghindari klaim itu karena di Malaysia juga banyak orang Dayak. Jangan sampai kesenian asli Indonesia ini ikut diklaim berasal dari Malaysia,” ucap Misra.

Sebanyak 12 penari disiapkan KSB Seraong saat mengikuti festival tersebut dan menyiapkan beberapa tarian yang digarap secara khusus di Tenggarong dimana saat ini para penari yang akan dibawa terus berlatih setiap hari. “Kami tidak hanya membawa nama Kukar atau Kaltim tapi juga Indonesia di Singapura, makanya harus tampil semaksimal mungkin, apalagi acara itu diikuti beberapa negara dari Asia,” sebutnya lagi.

Tarian yang akan dibawakan KSB Seraong antara lain Tari Gong dan Burung Enggang yang melambangkan kepemimpinan, Tari Hudoq sebagai tari pengusir kejahatan, Tari Mempah atau Nenang, tarian dan nyanyian bermakna mantera atau syair untuk memanggil roh sebelum upacara, Tari Kancet Lasan, tarian yang menggambarkan tiga permasalahan sebelum membuka ladang yaitu rebutan lahan, perang dan perdamaian, sementara tarian terakhir adalah Tari Gantar, tarian riang gembira. “Sebelum menari kami ikut arak-arakan dulu, setelah itu setengah jam nonstop kami beratraksi,” jelasnya.

Di Singapura setiap tahun menurutnya memang selalu digelar festival dan tahun ini The Lost World Festival jadi kesempatan bagi Indonesia khususnya KSB Seraong untuk tampil. “Kami ingin mempromosikan budaya Indonesia dan kalau bisa go internasional lewat festival ini. Mudah-mudahan dengan begitu kebudayaan daerah bisa bertahan dan tidak hilang atau diklaim milik negara lain,” harapnya.

Sekadar diketahui, KSB Seraong sudah melakukan kerjasama dengan Taratak sejak 2003 saat Lembaga Pembinaan dan Kebudayaan Kukar (LPKK) masih ada. Misi dari LSM seni dan budaya ini adalah perlindungan terhadap tradisi dan kebudayaan nasional, salah satunya yang ada di Kukar

sumber : kaltimpos.co.id

Kepulauan Balabalagan Tidak Kalah Menarik

Keikutsertaan Marwansyah atau Kiwong pada Sail Bunaken 2009 bersama 5 penyelam Kaltim lainya menjadi hal yang tidak pernah ia lupakan. Termasuk saat beberapa hari di Manado berkunjung ke sejumlah tempat, terutama objek wisata air.

NAMUN menurut Kiwong, Paser yang memiliki Goa Tengkorak, Liang Mangkulangit, Goa Lusan, air terjun Doyam Seriam, pemandian air panas serta keraton Sadurangas dan makam raja-raja Kesultanan Paser, tidak kalah menarik dibandingkan Sulawesi Utara. Objek wisata tersebut sangat berpotensi untuk menarik para wisatawan, baik domestik maupun luar mancanegara

Wisata bawah air di Kepulauan Balabalagan, Paser diakuinya juga tak kalah menarik. Ia bahkan berpromosi saat di Sulut, bahwa Paser memiliki tempat wisata yang patut dikunjungi.

“Mengapa saya berani mengatakan demikian, karena saya sudah pernah menyelam di sejumlah daerah. Selain Manado, Lembeh, Bunaken, Manado Tua, Lao Nayin, Montehage Siladen, Bali, Komodo, bahkan hingga ke Raja Ampat, Papua. Juga Pulau Derawan, Sangalaki, Maratua dan Kakabun. Semuanya saya anggap seimbang saja dengan gugusan pulau-pulau Balabalagan,” katanya.

Keunikan Balabalagan, selain terdapat 15 pulau dan dapat menjadi titik penyelaman, juga kecantikannya, baik terumbu karang, tumbuhan dan satwa bawah airnya sangat menarik.

“Dari beberapa kali saya melakukan penyelaman di sejumlah perairan Balabalangan, memang ada sejumlah pulau yang terumbuh karangnya rusak akibat bom ikan yang dilakukan nelayan dari luar Paser. Tetapi itu hanya pulau yang tidak berpenghuni. Tapi kalau pulau yang berpenghuni, keindahannya sangat luar biasa,” kata Kiwong.

Menurutnya, dari beberapa kunjungannya ke Balabalagan, ia menemukan beberapa warga asing melakukan penyelaman. Kehadiran mereka karena Balabalagan memang punya daya tarik tersendiri.

“Dari kegiatan Sail Bunaken, saya banyak berkenalan dengan sejumlah peserta dari luar negeri, dan saat saya ceritakan menyangkut Balabalagan, mereka sangat tertarik. Insya Allah jika tidak ada kendala, bulan depan saya akan kembali melakukan penyelaman di Balabalangan bersama rekan saya dari Balikpapan. Kami akan melakukan pengambilan gambar untuk dipromosikan,” jelasnya

sumber : kaltimpost

Bali Tuan Rumah Festival Film Internasional

Bali akan dipercaya sebagai tuan rumah festival film bertaraf internasional yang melibatkan ratusan negara di belahan dunia.

"Sebenarnya Indonesia yang ditunjuk sebagai tuan rumah, namun Menteri Kebudayaan dan Pariwisata mempercayakan pelaksanaannya di Bali," kata Kasubdis Kesenian dan Film Dinas Kebudayaan Propinsi Bali I Made Santha di Denpasar Rabu.

Ia mengatakan, kegiatan bertaraf internasional itu baru akan berlangsung tahun 2012, atau 3,5 tahun lagi.

Meskipun waktunya masih cukup lama, Bali yang mendapat kepercayaan itu harus mempersiapkan diri dengan baik.

Made Santha menjelaskan, persiapan tersebut menyangkut berbagai aspek, terutama menumbuhkan industri kreatif produksi film di kalangan masyarakat maupun produsen film.

Upaya tersebut akan mulai dirintis tahun 2010, meskipun tahap awal berupa pembuatan film dekomenter.

"Film garapan produsen lokal itu diharapkan bisa diikutsertakan dalam festival film internasional yang akan berlangsung di Bali," harap Made Santha.

Bali sebagai daerah tujuan wisata yang memiliki keunikan seni budaya serta panorama alam yang indah secara tidak langsung sangat mendukung proses pembuatan sebuah film.

Film yang diberi judul "Est Pray Leve" (Makan doa cinta) misalnya yang melibatkan sejumlah bintang film Hollywood, rencananya mengambil lokasi pembuatan di Jimbaran, Sanur, Candidasa dan perkampungan seniman ubud, Bali.

Film yang diproduksi "Elizabeth Gilbert" antara lain melibatkan bintang film Hollywood Julia Robert.

Sejumlah artis lokal di Bali akan diikutsertakan dalam menyukseskan pembuatan film yang nantinya ditayangkan di berbagai negara dan ditonton masyarakat dunia, ujar Made Santha.(*)

sumber :
(ANTARA News)

26 Agustus 2009

Batik Jangan Sampai Diklaim Negara Lain

Ibu Negara Ny Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan bangsa Indonesia agar jangan sampai batik sebagai warisan budaya bangsa diklaim lagi oleh negara lain karena keengganan bangsa Indonesia melestarikan dan mengembangkan serta mewarisi budaya membatik kepada generasi muda.

"Mari kita lanjutkan mahakarya yang adiluhung dari para pendahulu kita. Jangan sampai diklaim oleh pihak lain hanya karena keengganan kita melestarikan dan mewarisi seni budaya membatik ini," kata Ibu Negara dalam sambutan di acara Gelar Batik Nusantara (GBN) 2009, di Jakarta Convention Centre (JCC), Rabu (26/8).

Dalam acara itu hadir di antaranya istri Wakil Presiden terpilih Ny Herawati Boediono, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Watjik, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Wibowo, dan Ketua Panitia GBN 2009 Ny Jultin Ginandjar Kartasasmita.

Namun, tambah Ibu Negara, pihaknya mengaku prihatin melihat perkembangan batik yang semakin luas pemakaiannya dan coraknya semakin beragam, tidak diimbangi dengan regenerasi para pembatik, terutama batik tulis.

"Minimnya regenerasi ini membuat jumlah pembatik tulis semakin hari jumlahnya semakin sedikit, dan sekarang tinggal didominasi para kalangan pembatik lanjut usia. Memang, membatik membutuhkan kesabaran. Akan tetapi, kesabaran bukan hanya monopoli usia lanjut saja, tetapi juga generasi muda. Ini adalah tugas kita untuk mewariskan seni dan budaya ini kepada generasi muda berikutnya," lanjut Ibu Negara.

Menurut Ibu Negara, meskipun perkembangan batik saat ini telah mendapatkan perhatian khusus dari salah satu badan Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang menangani kerja sama di bidang pendidikan dan ilmu pengetahuan serta budaya atau UNESCO, tetapi batik belum mendapat pengakuan seperti halnya keris dan wayang yang telah mendapat pengakuan sebagai warisan budaya dunia tak benda asal Indonesia.

"Oleh karena itu, UNESCO memandang perlu dan mewajibkan adanya regenerasi para pembuat batik di Indonesia agar batik bisa dijadikan sebagai warisan budaya dunia tak beda mendampingi wayang dan keris yang telah lebih dahulu diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia milik Indonesia," ujar Ibu Ani mengingatkan.

Menyusul keris dan wayang

Diharapkan Ibu Negara, tidak lama lagi batik juga akan menyusul keris dan wayang yang diakui sebagai warisan budaya dunia milik Indonesia. "Pak Jero Watjik, kita titipkan perjuangan yang keras itu kepada Bapak. Setelah ini, masih banyak lagi yang antre. Seperti angklung. Milik kita juga. Tentu saja ini harus kita lestarikan," kata Ibu Negara.

Pada kesempatan itu, Ibu Negara menyerahkan penghargaan Kriya Pusaka atau pemerhati batik yang dinilai berjasa, yaitu mantan Menteri Pariwisata dan Telekomunikasi Joop Ave. Adapun kepada sembilan bupati dan wali kota, Yayasan Batik Indonesia memberikan penghargaan karena sekolah di wilayahnya menempatkan kegiatan ekstrakurikuler membatik.

Ibu Negara juga sempat menyaksikan peragaan busana batik dan tenun yang menampilkan Mari Elka Pangestu dan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari serta istri Menko Polkam, istri Jero Watjik, beserta duta besar negara sahabat yang wanita dan sejumlah istri dubes dan lainnya berlenggak-lenggok di atas panggung.

sumber : kompas

Sulbar Peserta Karnaval Budaya Terbaik Bersama Bali-Jatim

Sulbar bersama dua provinsi lainnya yaitu Bali dan Jawa Timur menjadi peserta Karnaval Budaya Nusantara terbaik di halaman istana negara pada hari Selasa (18/8). Karena merasa senang dan bangga, Gubernur Sulbar Anwar Adnan Saleh langsung mengirimkan pesan singkat atau SMS kepada sejumlah wartawan untuk menginformasikan hal tersebut.

"Sulbar kembali tampil sebagai penampil terbaik bersama Provinsi Bali dan Jawa Timur. Ketiga provinsi tersebut adalah penampil terbaik tanpa peringkat. Sebagai gubernur, saya bangga pada masyarakat Sulbar yang telah dua tahun berturut-turut menjuarai event bergengsi ini," kata Anwar di dalam pesan singkatnya.
Ia menambahkan, hal yang tak kalah membanggakan adalah karena sebagai provinsi termuda, Sulbar mampu mensejajarkan diri dengan Jawa Timur dan Bali.
"Ini adalah kado ulang tahun saya yang sangat besar nilainya. Terima kasih," ujarnya. Pada hari Kamis (20/8), Anwar memperingati ulang tahunnya yang ke-61. Tahun ini, ia merayakan di rumah pribadinya di Makassar. Tahun lalu, ia merayakan di Hotel Sultan, Jakarta yang dirangkaikan dengan acara peluncuran buku.(rus)

sumber :tribun timur

Srilangka Tertarik Program Gorontalo

Gorontalo, Tribun - Setelah dua kali mengadakan kunjungan ke Provinsi Gorontalo, negara tetangga Srilangka sangat tertarik dengan program pembangunan di daerah ini, terutama pada bidang pertanian.

Gubernur Gorontalo Fadel Muhamad mengatakan provinsi yang dipimpinnya bukan saja menarik perhatian daerah di Indonesia, namun beberapa negara tetangga seperti Korea Selatan, Malysia, Italia, dan Srilangka telah menjajaki kerja sama.
"Negara tetangga tersebut sangat tertarik dengan program unggulan Provinsi Gorontalo terutama disektor pertanian dan perikanan," kata Fadel, Senin (3/8).

Menurut dia, khusus untuk Srilangka sangat terkesan dengan pembangunan di Gorontalo, ini disampaikan langsung oleh Duta Besar negara tersebut Djafar, beberapa hari yang lalu.
Dubes Srilangka kata Fadel, telah memberitahukan bahwa keberhasilan pembangunan di berbagai sektor yang dilakukan Gorontalo, akan dijadikan sebagai contoh di negara tetangga tersebut.
"Saya sangat kagum dengan daerah yang dipimpin oleh Bapak, nantinya Srilangka akan mengikutinya," kata Fadel, menirukan penyampaian Dubes.
"Pemerintah Srilangka juga, akan menunggu kedatangan Gubernur Gorontalo bersama jajaran untuk berkunjung ke negara tersebut," kata Fadel.
Beberapa waktu lalu pemerintah Srilangka yang dipimpin penasehat Presiden berkunjung ke Gorontalo, untuk menjalin kerja sama dengan daerah ini, pada sektor pertanian.
Bentuk kerja sama tersebut akan segera ditindak lanjuti, karena dalam waktu dekat Srilangka akan mendatangkan para petani di wilayahnya, untuk belajar program tanaman jagung di Gorontalo.(ba)

sumber : tribun timur

Setelah Komitmen Desa Pintar, Lalu Apa?

Dua anak Papua belajar menggunakan internet gratis pada saat Pameran Teknologi Informasi di Jayapura, Papua. Fasilitas internet gratis yang diberikan oleh Badan Pengelola Data Elektronik (BPDE) Papua ini untuk lebih membuka wawasan warga Papua tentang manfaat teknologi informasi.

nternet akan masuk ke seluruh desa pada 2010 sangat dinantikan banyak pihak guna menerobos kebuntuan komunikasi hingga ke pelosok Indonesia. Janji untuk mewujudkannya pun sudah berulang kali disampaikan pemerintah, baik menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Mohammad Nuh maupun Dirjen Postel yang baru saja diganti akhir pekan lalu, yakni Basuki Yusuf Iskandar. Program mendorong internet desa itu dikenal dengan sebutan Desa Pintar, yang sebelumnya akan diwujudkan dengan Desa Berdering.

Untuk pertama kalinya, ketika berpidato di hadapan Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Rabu (19/8) lalu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sedikit menyinggung hal ini dan menegaskan lagi bahwa internet bisa masuk seluruh desa di Indonesia pada 2010. DPD memang merupakan perwakilan yang sangat merepresentasi daerah, sehingga wajar jika pernyataan itu bisa saja dimaknai secara politis. Hal ini karena masih banyak kendala yang dihadapi untuk mewujudkan komitmen tersebut.

Sejauh mana kesiapan untuk mewujudkan itu? Akhir pekan lalu, setelah penegasan Presiden SBY, Mohammad Nuh meminta masyarakat tak perlu khawatir dan pelaksanaannya akan tercapai tepat waktu.

Bahkan di sejumlah daerah, lanjutnya, pembangunan infrastruktur sedang berjalan. Untuk Maluku dan Papua baru akan dikerjakan pada awal 2010.

Diperkirakan, tahun ini ditargetkan 32.000 jaringan dibangun dengan 72.000 desa sasaran atau sekitar 4700 kecamatan di seluruh Indonesia.

Sementara itu, anggota Masyarakat Telematika (Mastel) Mas Wigrantoro menegaskan pemerintah harus tetap mengawasi kelanjutan program tersebut.

Ada beberapa langkah yang sudah disiapkan pemerintah untuk mengembangkan jaringan tersebut yakni program universal service obligation (USO) atau telepon perdesaan di tujuh paket pekerjaan yang dimenangkan Telkomsel (lima paket) dan Indonesia Comnet Plus (Icon+) dua paket.

Program USO yang merupakan subsidi bagi masyarakat atas ketersedian akses internet tetapi apakah layanan itu sampai ke kecamatan atau tiap rumah penduduk.

Pihak Mastel juga mempertanyakan keterjangkauan ekonomi masyarakat pedesaan dalam memanfaatkan akses yang akan disiapkan tersebut. Kendala tersebut tidak hanya kemampuan akses tetapi juga bagaimana dengan kesiapan sumber daya manusia di desa untuk memanfaatkannya? Dengan demikian, upaya meningkatkan efektivitas dan kualitas jaringan yang tersedia juga perlu ditindaklanjuti oleh setiap pemerintah daerah.

Di beberapa negara berkembang, pemanfaatan akses internet pedesaan diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program pendampingan pertanian, perbankan dan aktivitas usaha kecil dan menengah

sumber : suarapembaharuan.com

`Manuk Dadali` Pukau Tentara Perdamaian Lebanon

Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas POM TNI Konga XXV-A/Unifil dibawah pimpinan Letnan Kolonel Cpm Ujang Martenis menggebrak Lebanon dengan menampilkan kepiawaian mereka dalam memainkan alat musik tradisional Indonesia “Angklung” dihadapan hadirin dari seluruh kontingen yang ada di Sektor Timur (Indobatt, Spainbatt, Nepbatt, Malcon, Staff Officer Seceast dan LAF, di Markas Besar Sektor Timur Unifil “Base Miquel De Cervantes”, Senin (1/6) malam.

Di atas panggung prajurit Satgas POM TNI tampak secara enerjik berhasil mengelaborasi kesenian angklung yang diberi sentuhan lagu daerah Sunda “Manuk Dadali”, sehingga melahirkan warna musik yang tak hanya harmonis, namun juga memberi citra eksotis yang belum pernah dijumpai sebagian besar publik yang menyaksikan. Walau diselingi lirik lagu “Manuk Dadali”, namun tetap mengedepankan angklung sebagai instrumen yang memberi corak dominan alat musik tradisional Indonesia.

Keselarasan antar pemain angklung melahirkan alunan nada yang apik dan indah, memberi titik tekan pada kebersamaan dan harmonisasi dalam setiap kali penampilan mereka.

Tak heran, sejumlah pengunjung rela berdiri di depan panggung pada saat prajurit Satgas POM TNI menampilkan performa mereka. Terlebih lagi setelah lagu “Manuk Dadali”, tim kesenian Satgas POM TNI memperlihatkan kebolehannya dalam joged komando yang sudah dikreasikan dengan gerakan lain dan angklung untuk mengiringi lagu yang sangat populer di Spanyol yaitu “Besame Mucho”. Para penonton terpukau dan langsung larut dalam suasana pertunjukan dan dengan spontanitas turut menyanyikan lirik lagu “Besame Mucho” sambil bergoyang ria mengiringi para prajurit Satgas POM TNI yang unjuk kebolehan di panggung.

Seperti diketahui bahwa di Markas Besar Sektor Timur merupakan home base dari Batalyon Spanyol (Spainbatt). Komandan Sektor Timur Brigadir Jenderal Casimiro Sanjuan Martinez yang merupakan warga negara Spanyol menambah meriahnya suasana dengan turut memberikan aplaus terhadap kebolehan tim kesenian Satgas POM TNI. Sukses ini tidak lepas dari peran Dansatgas POM TNI, Letnan Kolonel Ujang Martenis yang telah menyiapkan ketrampilan prajuritnya dengan selalu hadir pada saat prajuritnya latihan memainkan alat musik tradisional tersebut.

Menurut Dansatgas POM TNI, Letnan Kolonel Cpm Ujang Martenis, mengatakan bahwa Satgas telah dibekali alat musik Tradisional Angklung oleh Departemen Pariwisata dan Budaya. Dengan alat kesenian inilah, Satgas POM TNI turut berperan dalam memperkenalkan budaya Indonesia kepada seluruh kontingen yang tergabung dalam misi perdamaian di Lebanon (Unifil) serta kepada masyarakat Lebanon pada khususnya.

Tanpa keraguan angklung adalah elemen khas diplomasi kultural Indonesia. Lebih dari itu, angklung juga manawarkan nilai-nilai tradisi seperti solidaritas, toleransi, persatuan, dan kerja sama dalam angklung yang sejalan dengan ciri khas dan kekuatan kultural komunitas etnis di Indonesia. Sehingga dalam memainkannya harus benar-benar kompak agar dihasilkan nada yang enak didengar.

sumber : poskota.co.id

Beras Organik Tasik Tembus Pasar Amerika

Wajah sumringah Uu Syaeful Bachri, petani padi dari Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat, tak bisa lagi disembunyikan ketika dia mendapati beras organik produknya mampu menembus pasar Amerika Serikat.

Ketua Gabungan Kelompok Tani Simpatik itu, yang telah tujuh tahun merintis menanam padi organik dengan metode sistem rice of intensification (SRI) kini bisa berbangga hati karena produknya diakui dunia.

Pada Kamis, 19 Agustus, Menteri Pertanian Anton Apriyantono di Pendopo Kabupaten Tasikmalaya melepas ekspor perdana beras organik untuk pasar AS

Ekspor beras organik yang merupakan beras kualitas premium tersebut tidak hanya pertama bagi Kabupaten Tasikmalaya, namun juga bagi Indonesia, sehingga hal itu merupakan sebuah prestasi yang membanggakan.

Pada ekspor beras organik yang perdana ke AS tersebut, jumlahnya memang tidak terlalu besar, yakni baru 18 ton atau sekitar 1 peti kemas. Namun, sejumlah negara lain telah menunggu untuk mengimpornya seperti Malaysia, Hongkong, Singapura, bahkan Eropa.

Emily Sutanto, Direktur PT Bloom Agro, selaku eksportir beras organik produksi kelompok tani di Tasik itu, mengungkapkan, dalam waktu dekat pihaknya akan mengekspor kembali sebanyak 19 ton ke Malaysia.

"Untuk bisa menembus ke pasaran AS tidaklah gampang karena harus memenuhi standard impor mereka. Dengan keberhasilan ini artinya beras petani di sini telah memiliki kualitas tinggi," katanya.

Pengembangan padi organik dengan metode SRI di Tasikmalaya dirintis pada 2002, dan setahun kemudian dikembangkan di areal seluas 45 ha di 11 kecamatan.

Pada saat itu produktivitas tanaman baru sekitar 69,56 kuintal/ha atau produksi keseluruhan di Kabupaten Tasikmalaya sebanyak 313 ton.

Pengembangan padi organik yang dilakukan petani tersebut bukan tidak menemui hambatan, sebaliknya sejumlah kendala masih menghadang usaha pertanian tersebut.

Seperti diceritakan Syaeful Bachri, pemilikan lahan petani umumnya masih sangat rendah yakni hanya satu hektare, sementara itu harga jual beras organik juga masih disamakan dengan padi biasa.

"Kondisi tersebut mengakibatkan petani kurang bergairah mengembangkan padi organik," katanya.

Untuk mengatasi persoalan tersebut, para petani di kabupaten tersebut membentuk gabungan kelompok tani yang mewadahi 28 kelompok petani organik di delapan kecamatan.

Kemudian gabungan kelompok tani itu menjalin bekerjasama dengan PT Bloom Agro yang memberikan pembinaan kepada petani untuk menghasilkan beras kualitas bagus serta menjamin pemasaran produk mereka.

Alami peningkatan

Pelan namun pasti produktivitas dan produksi padi organik yang dihasilkan petani Tasikmalaya meningkat, dan pada 2008 secara total mencapai 25.802 ton dengan hasil per ha sebanyak 73,80 kuintal.

Selain itu luasan persawahan padi organik dengan metode SRI juga meningkat menjadi 5.074 ha tersebar di 39 kecamatan.

Hal itu tentu saja tidak terlepas dari harga jual beras organik yang menguntungkan dibanding beras biasa sehingga petani semakin bergairah menanamnya.

Kerjasama Gabungan Kelompok Tani Simpatik dengan PT Bloom Agrom menyepakati harga jual beras petani ke perusahaan tersebut sebesar Rp8000/kg. Beras biasa harganya berkisar Rp5000/kg.

Hasil kerjakeras dan perjuangan petani Tasikmalaya untuk memproduksi beras organik yang berkualitas tersebut akhirnya membuahkan hasil yakni dengan diterimanya sertifikat organik dari "Institute or Marketology" (IMO) Swis.

Dengan adanya sertifikat tersebut berarti telah ada pengakuan internasional bahwa kelompok tani itu sudah menerapkan sistem budidaya dan pengolahan beras dengan baik dan memperhatikan prinsip-prinsip efisiensi, keamanan pangan, serta keberlanjutan produktivitas lahan.

Dari 5.074 ha per tanaman padi organik tersebut, seluas 320,33 ha yang dikembangkan oleh 28 kelompok tani di 8 kecamatan berhasil mendapatkan sertifikat dari IMO.

Hal itu akan meningkatkan daya saing beras nasional, terlebih lagi tujuan pasar ekspornya adalah Amerika Serikat yang sangat ketat dalam penerapan mutu beras.

Kondisi tersebut diperkuat lagi dengan diperolehnya sertifikat "Fair Trade" oleh PT Bloom Agro atas kerjasama yang dibangun dengan Gabungan Kelompok Tani Simpatik.

Keberhasilan Simpatik memproduksi beras organik yang mampu menembus pasar ekspor AS tersebut oleh Bupati Tasikmalaya Tatang Farhanul Hakim dinilai sangat membanggakan.

"Ternyata orang Indonesia mampu meningkatkan kualitas hasil pertaniannya dan langsung dijual ke tingkat dunia," katanya.

Dengan keberhasilan tersebut Pemerintah Daerah Tasikmalaya pun berniat memperluas pengembangan areal pertanaman padi organik dari yang saat ini hanya 10 persen dari total lahan pertanian di wilayah tersebut.

Bahkan pada tahun yang sama, pemda setempat akan mengembangkan proyek percontohan pada areal seluas 800 ha di tiga kecamatan, yakni Tanjungjaya, Sukaraja, dan Manonjaya.

Tidak mengganggu

Dirut Perum Bulog Mustafa Abubakar menyatakan, ekspor beras organik yang dilakukan gabungan kelompok tani dari Tasikmalaya tersebut tidak akan mengganggu ketahanan pangan nasional.

Beras organik merupakan beras kelas premium dengan harga yang lebih tinggi dari beras kualitas medium sehingga konsumennya juga golongan tertentu.

Selain itu, saat ini ekspor beras premium maupun organik Indonesia masih jauh dari target yang ditetapkan sebesar 100 ribu ton.

"Sekarang ini yang terpenuhi baru 10 ribu ton sedangkan targetnya sebanyak 100 ribu ton," katanya.

Tak hanya harga yang lebih tinggi dari harga beras medium, dalam kondisi perberasan dunian saat ini ekspor beras premium dinilai lebih menguntungkan karena harganya yang kompetitif dibanding jika mengekspor beras medium.

Selain itu beras kualitas premium umumnya memiliki kekhasan di setiap negara sehingga tidak akan bisa ditiru oleh negara lain, termasuk beras organik yang diekspor dari Tasikmalaya.

"Ekspor perdana ini merupakan tonggak sejarah Indonesia mampu mengekspor beras organik berserfikat," kata Mentan Anton Apriyantono.

Pengembangan beras organik dengan sistem SRI di masa mendatang, menurut Anton, sangat penting dalam memenuhi tuntutan akan pangan bermutu, sehat, dan aman.

Pertanian organik tidak saja menguntungkan petani karena harga produknya yang lebih tinggi dibanding beras non-organik, namun juga berdampak baik terhadap lingkungan dan keamanan atau kesehatan bagi konsumen penggunanya.

Terlebih lagi, lanjut Mentan, sistem pertanian yang dilaksanakan petani beras organik Tasikmalaya menggunakan sistem SRI yang sangat hemat agroinput dan terbukti dapat meningkatkan produktivitas.

"Kerjasama antara petani, swasta dan pemerintah daerah Tasikmalaya dalam upaya memenuhi tuntutan pasar internasional itu diharapkan dapat dijadikan model pengembangan beras organik bersertifikat untuk pasar ekspor dan dapat dikembangkan di daerah lainnya," katanya.(*)


sumber : antaranews

Tumbuhan Kamunah, Kontrasepsi Alami dari Kalteng

Kebiasaan masyarakat Dayak di Kalimantan Tengah dalam menggunakan tumbuhan kamunah (Croton Tiglium) sebagai obat untuk mengatur jarak kelahiran diakui sebagai obat kontrasepsi yang positif.

Demikian hasil penelitian terhadap tumbuhan kamunah yang dikemukakan Prof. Dr.H Ciptadi di Palangkaraya, Rabu, mengenai tumbuhan yang ternyata mengandung steroid dan terpenoid tersebut.

Suku dayak, katanya, mengkonsumsi serbuk dari batang atau air rebusan dari batang tumbuhan tersebut dan menjadikannya sebagai obat kontrasepsi tradisional. Menurut guru besar biokimia/kimia organik yang juga Ketua Lembaga Penelitian Universitas Palangkaraya (Unpar) Kalteng itu, kandungan steroid dan terpenoid dalam tumbuhan kamunah bisa dikembangkan menjadi obat-obatan untuk membantu masyarakat dalam mensukseskan program nasional Keluarga Berencana (KB).

Ia menjelaskan, pihaknya melakukan penelitian yang pada tahap awal dilakukan isolasi, identifikasi dari batang tumbuhan kamunah dengan ekstraksi menggunakan pelarut n-heksan, klorofom dan etanol yang dapat memisahkan komponen-komponen senyawa metabolit sekunder.

Selanjutnya dilakukan kromatografi lapis tipis uuntuk mengetahui jumlah komponen senyawa yang ada pada ketiga ektrak tersebut, kemudian dilakukan pemurnian dengan kromatografi kolom.

Tahap berikutnya dilakukan uji bioktivitas dengan brine shrimp, dan untuk senyawa yang aktif akan dilakukan penelitian tahap berikutnya yaitu uji pra klinik dengan mencit dan elusidasi struktur atau penentuan struktur dengan spektroskopi IR.UV.MS, 13 C-NMR dan 1H-NMR.

Berdasarkan uji fitokimia kandungan metabolit sekunder untuk ketiga ekstrak tersebut adalah positif untuk steroid dan terpenoid, dan dari analisis brine shrimp dan ketiga ektrak tersebut menunjukkan senyawa yang sangat aktif dengan LC50

Obat kontrasepsi oral yang efekif dan paling banyak digunakan sekarang ini berasal dari golongan steroid. Perbedaannya kalau menggunakan batang tumbuhan kamunah hampir tidak ada efek sampingnya, walaupun demikian penelitian ini masih terus dilanjutkan untuk membuat formula yang tepat supaya lebih efektif penggunaannya.

Kalteng memang kaya akan tumbuhan yang berpotensi obat, dan beberapa sudah dilakukan penelitian, termasuk tumbuhan sepang (Claoxylon polot men) yang diketahui mengandung obat diabetes serta tanaman sarang semuat untuk beberapa jenis obat bagi kesehatan manusia.

sumber : kompas.com

25 Agustus 2009

Undip Tolak Mahasiswa asal Malaysia

Universitas Diponegoro (Undip) Semarang dalam penerimaan mahasiswa baru tahun ajaran 2009-2010 ini tidak lagi menerima mahasiswa yang berasal dari Malaysia.

"Kami melakukan itu sebagai wujud nyata dalam mengekspresikan rasa nasionalisme," kata Rektor Undip Prof Susilo Wibowo seusai upacara penerimaan mahasiswa baru di Kampus Undip Tembalang, Semarang, Selasa (25/8).

Menurutnya, selama ini Malaysia sering tidak menghargai harkat dan martabat bangsa Indonesia lewat berbagai cara, termasuk klaim Malaysia atas berbagai kebudayaan yang berasal dari Indonesia. Disinggung tentang kerja sama yang sering dilakukan Undip dengan perguruan tinggi di negeri jiran tersebut, dia mengatakan, untuk kerja sama memang masih ada yang dilakukan.

Namun, kata dia, kerja sama tersebut dilakukan untuk menyerap ilmu dan teknologi yang dimiliki untuk dimanfaatkan dan dikembangkan di Indonesia, berbeda dengan penerimaan mahasiswa. Karena itu, untuk penerimaan mahasiswa yang berasal dari Malaysia, pihaknya memutuskan untuk tidak melakukannya lagi. Hal itu setidaknya dapat dilihat dalam penerimaan mahasiswa baru pada tahun ini.

Sementara itu, Kepala Humas Undip Agus Naryoso juga membenarkan hal tersebut. "Dulu, mahasiswa Malaysia banyak yang belajar di FK Undip. Namun, untuk saat ini sudah tidak ada lagi mahasiswa baru dari Malaysia," katanya.

"Kalau mahasiswa Malaysia yang sudah masuk sebelum tahun ini memang masih ada, dan mereka tetap diberi kesempatan untuk menyelesaikannya. Namun, mahasiswa baru tidak ada lagi," kata Agus.

Perwira TNI Jadi Direktur Pasukan UNIFIL

Brigjen TNI Zahari Siregar dipastikan menjadi Direktur Strategic Military Cell (SMC) Pasukan Pemelihara Perdamaian PBB di Lebanon Selatan (UNIFIL) yang bermarkas di New York.

Penunjukkan Brigjen TNI Zahari Siregar itu, menyusul permintaan PBB kepada Indonesia untuk menetapkan salah satu perwira tingginya sebagai Direktur SMC UNIFIL, kata Wakil Direktur Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata Departemen Luar Negeri Fikry Cassidy di Jakarta, Selasa.

Brigjen TNI Zahari Siregar sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian Tentara Nasional Indonesia.

Ketika dikonfirmasi ANTARA, Fikry mengatakan, Direktur SMC UNIFIL antara lain bertugas merumuskan kebijakan strategis yang akan diterapkan UNIFIL agar misinya menciptakan perdamaian dan stabilitas keamanan di Lebanon Selatan berhasil.

Ia menambahkan, keberadaan SMC baru di bentuk PBB misinya di Lebanon Selatan sedangkan dalam misi PBB lainnya di wilayah lain, keberadannya tidak ada.

Dalam misi perdamaian PBB di Lebanon Selatan, Indonesia merupakan negara dengan jumlah pasukan terbesar setelah Perancis dan Italia.

Tambah

Indonesia akan meningkatkan jumlah personel TNI untuk bergabung dengan pasukan pemelihara perdamaian PBB menjadi 2.000 personel pada 2009.

Saat ini jumlah personel TNI yang tergabung dalam pasukan PBB mencapai 1.526 orang yang bertugas di empat wilayah dunia yakni di Eropa, Timur Tengah, Asia, dan Afrika.

Namun, lanjut Fikry, rencana tersebut akan dipertimbangkan lagi mengingat terjadi krisis ekonomi global.

Dijelaskannya, Indonesia pertama bergabung dalam misi PBB pada 1957. "Sejak 1957 Indonesia telah berpartisipasi dalam 25 misi perdamaian PBB. Dan saat ini, Indonesia tergabung dalam tujuh misi PBB," ungkapnya.

Fikry mengemukakan, keterlibatan Indonesia dalam misi perdamaian PBB memiliki nilai strategis yakni mempererat kerja sama multilateral untuk penyelesaian konflik. Keikutsertaan itu tetap dilandasi kebijakan politik luar negeri bebas aktif sesuai amanah UUD 1945.

Selain itu, keterlibatan Indonesia juga bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan profesionalisme TNI/Polri. Khusus dalam misi PBB di Lebanon, selain mengirimkan pasukan darat, Indonesia juga bergabung dalam satuan Tugas Maritim (MTF) UNIFIL, dengan jumlah seluruh personel sekitar 1.400 orang.

Hal itu menunjukkan komitmen Indonesia untuk menjaga dan memelihara perdamaian dunia berdasarkan kebijakan politik luar negeri bebas dan aktif, demikian Fikry.

Siswa MIPA Raih 13 Medali Emas IMC

Rombongan siswa/siswi dan guru dan orangtua yang mengikuti internasional mathematics contest (IMC) 2009 di Singapura disambut suka cita keluarga yang menjemput mereka di Bandara Soekarno Hatta.
Presiden direktur klinik pendidikan (KPM) MIPA (Methematics Education clinic Indinesia) Moh.Ridwan menjelaskan, merupakan lembaga pendidikan non formal yang menfokuskan pembinaan siswa/siswa yang berbakat dibidang matematika.
Pada 21 Agustus pihaknya mengirimkan siswa/siswinya untuk mengikuti IMC (internasional mathematic contest) 2009 di Singapura. Jumlah siswa yang dikirimkan 75 ditambah 18 guru dan orangtua sehingga total yang dikirim 93 orang.
“Ini jumlah paling besar dalam sejarah tim Indonesia mengikuti kompetisi internasional,”jelasnya sambil menyebutkan hal ini dikarenakan IMC melombakan siswa berdasarkan tingkatan kelas mulai dari kelas 3 SD sampai dengan 10 SMA.
Dalam lomba ini, siswa bersaing dengan teman satu angkatan dari berbagai negara. Lomba diikuti oleh 8 negara yakni China, Singapura,Hongkong, Philipina, Taiwan,Indonesia, Malaysia dan India dengan jumlah peserta 557 siswa dengan bentuk soal 10 soal pilihan ganda,10 soal pilihan singkat, dan 2 soal uraian.
Jumlah prestasi yang diraih medali emas 13, perak 22, perunggu 38 dan peringkat empat 2 siswa. “Ini prestasi yang gemilang, tapi kami harus tetap meningkatkan lagi,”ucapnya.

sumber : poskota.com

Gratis Bila Lahir Sampai Meninggal di Makassar

Dalam rangkaian HUT Kemerdekaan RI ke 64, pemerintah Kota Makassar meluncurkan program IASmo Bebas dari biaya lahir hingga meninggal.

Walikota Makassar Ilham Arief Sirajuddin mengatakan, program IASmo Bebas merupakan janji politik pasangan tersebut waktu mencalonkan diri sebagai pasangan Walikota dan Wakil Walikota setahun lalu.

"Ini adalah janji kami ketika kampanye dulu. Dan kami buktikan dalam 100 hari kepemimpinan kami. Ini juga menjadi kado berharga dalam memperingati HUT RI," ujar Ilham Arief Sirajuddin dalam pidato sambutannya.

Program IASmo Bebas terdiri dari lima item pelayanan dasar yang memberikan kemudahan terhadap masyarakat Makassar. Yakni bebas biaya retribusi kepengurusan akta kelahiran, kartu tanda penduduk (KTP) dan kartu keluarga (KK), bebas pembayaran retribusi dan pelayanan pemakaman, bebas biaya persalinan, serta bebas bantuan hukum untuk warga Makassar.

Sedangkan satu item lainnya yakni gratis angkutan umum untuk anak sekolah baru akan berlaku pada tahun 2010 mendatang.

"Sekarang tidak ada lagi istilah tidak memiliki KTP atau kartu akte kelahiran karean tidak mampu bayar. Semuanya kita sudah gratiskan," kata Ilham lagi.

Untuk pengawasan program IASmo Bebas dilapangan, Ilham juga menerbitkan surat keterangan Walikota sebagai payung hukum program tersebut. SK tersebut diterbitkan sebab Perda program IASmo bebas baru disahkan oleh DPRD Makassar tahun depan.

Ilham juga langsung membentuk posko pengaduan Program IASmo Bebas di bagian Humas Pemkot Makassar. Posko itu berfungsi menerima pengaduan masyarakat jika masih ada yang dimintai biaya atau pungutan.

"Masyarakat bisa datang langsung, bisa lewat telepon dan SMS. Dan kami akan mengambil langkah tegas bagi aparatur yang masih melakukan pungutan," pungkas mantan anggota DPRD Sulsel ini.

IASmo merupakan tagline pasangan Ilham Arief Sirajuddin dan Supomo Guntur pada pencalonannya sebagai Walikota dan Wakil Walikota silam. Ilham merupakan Walikota incumbent dan sejak memimpin Kota Makassar lima tahun lalu, mengaku menerima pengaduan ribuan tentang berbagai pungutan di tingkat kecamatan dan kelurahan.

sumber : vivanews.com

Kemilau Baru Belitong (2): Negeri Laskar Pelangi

Sukses novel dan film Laskar Pelangi segera memicu harapan baru bagi masyarakat dan pemerintah setempat. Dengan pasang julukan "Negeri Laskar Pelangi", mereka berusaha mendorong kebangkitan Pulau Belitong- yang kini terbagi dalam dua kabupaten: Belitong dan Belitong Timur. Itu terlihat dari penyegaran wajah kota, peningkatan wisatawan, dan gairah masyarakat menyambut harapan baru.

Perubahan terbesar tampak di Manggar, ibu kota Belitong Timur, yang kini memiliki kompleks perkantoran yang bagus. Hampir semua jalan raya penting di pulau itu, misalnya, sudah beraspal mulus, bahkan hingga masuk ke pelosok menuju pantai yang dijadikan obyek wisata. Jalan raya di tengah kota diperlebar. Beberapa gedung baru tengah dibangun, termasuk beberapa yang dikabarkan akan dijadikan hotel.

Perubahan di sektor wisata tampak di sekitar Tanjung Pandan, ibu kota Belitong. Pantai Tanjung Tinggi dan Tanjung Kelayang-dua pantai indah berjarak sekitar 25 kilometer dari Tanjung Pandan, yang dijadikan tempat shooting Laskar Pelangi-kini ramai dikunjungi wisatawan lokal dan mancanegara.

Rod Swift (61), warga Inggris, contohnya, sangat menikmati pantai itu karena punya pasir putih, air jernih, dan batu susunan granit indah luar biasa. "Rasanya saya ingin mati tua di sini saja," katanya dengan mimik serius.

Lonjakan wisatawan

Meski belum ada catatan resmi, masyarakat lokal, para pedagang suvenir, dan pengelola penginapan merasakan lonjakan wisatawan setelah ledakan novel dan film Laskar Pelangi. Mereka itu bisa wisatawan biasa, kelompok fotografer, atau turis asing. "Dulu, pantai ini sepi. Sekarang ramai sekali dan puluhan tamu menginap di sini," kata Rudi Helwansa, manajer Kelayang Beach Cottages di Tanjung Kelayang.

Di Belitong Timur, efek novel dan film pada wisata lebih kentara lagi. Sebagian turis sengaja datang demi menelusuri jejak Laskar Pelangi di Gantong. Mereka menengok sekolah bekas pembuatan film yang hampir roboh, mengunjungi rumah Ikal dan Bu Muslimah (dua tokoh penting dalam cerita), dan melihat pasar Gantong.

"Bahkan, ada paket tur khusus Laskar Pelangi," kata Yusmawandi, Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Belitong Timur.

Pemilik rumah yang dijadikan shooting film pun merasakan kunjungan wisatawan. "Lebih dari 200 orang yang bertamu. Rumah ini masuk majalah," kata Ahmad Ismail (70), pemilik rumah untuk shooting rumah Ikal dan Pak Arfan.

Tentu saja proses produksi film itu sendiri-seperti film Sang Pemimpi yang digarap selama 1,5 bulan di Belitong-juga memberi efek ekonomi tersendiri. Dari total Rp 11 miliar biaya produksi, kata Mira Lesmana dari Miles Films, hampir Rp 4 miliar dihabiskan di Belitong, antara lain untuk honor kru lokal, katering, penginapan, dan rental mobil.

Karya kreatif

Kebangkitan Belitong mencuat menyusul sukses tetralogi novel dan film Laskar Pelangi. Situasi ini mirip dengan Kota Wellington di Selandia Baru yang tumbuh cepat setelah dijadikan markas utama pembuatan film trilogi The Lord of The Ring. Begitu pula sukses film Slumdog Millionaire yang segera menarik perhatian dunia pada kehidupan kaum miskin di tengah kota Mumbai, India.

Semua itu seperti meneguhkan tesis Richard Florida, ahli studi kota asal Amerika Serikat: kemajuan kota didorong kelas kreatif yang berdaya inovasi tinggi sehingga bisa menggerakkan perubahan sosial, ekonomi, dan politik. Di Belitong, tetralogi novel dan film Laskar Pelangi telah memompa energi memajukan pulau itu. Masyarakat berharap, energi itu segera diikuti program nyata, seperti menyiapkan infrastruktur wisata, seperti transportasi, promosi, dan penginapan yang masih sangat minim.

"Jika pemerintah masih terus gagap, momen ini bisa hilang," kata Saderi (68), tokoh masyarakat di Gantong.


umber : Kompas.com

Kemilau Baru Belitong (1): Energi Sebuah Novel

Belitung atau Belitong, pulau kecil penghasil timah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitong, sedang "booming". Kawasan yang dulu terisolasi itu kini masyhur, didatangi banyak wisatawan, dan masyarakat lokal bergairah menyambut harapan baru. Inilah momentum kebangkitan yang tercipta, antara lain, berkat tetralogi novel "Laskar Pelangi" beserta filmnya.

"Negeri Laskar Pelangi". Begitu masyarakat setempat menjuluki Pulau Belitong-dalam ejaan lama disebut Belitong. Julukan itu kini jadi buah bibir di mana-mana, termasuk menjadi tagline Belitong Pos, koran setempat.

Semua itu tak lepas dari sukses tetralogi novel karya Andrea Hirata (pemuda asal Gantung, Belitong Timur): Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Edensor, dan Maryamah Karpov. Novel itu berkisah perjuangan anak-anak di pulau tersebut untuk bersekolah di tengah keterbatasan fasilitas pendidikan. Setelah melewati berbagai hambatan, beberapa anak sukses melanjutkan studi ke Jakarta, bahkan di Eropa.

Seperti diketahui, novel yang pertama kali diterbitkan Bentang Pustaka tahun 2005 itu meledak dengan mencetak angka penjualan lebih dari sejuta eksemplar. Karya ini menjadi fenomenal dan memberikan inspirasi bagi banyak orang.

"Mungkin karena ceritanya adalah kisah semua orang, yang harus berjuang mengatasi buruknya pendidikan di Tanah Air," kata Andrea Hirata pada satu waktu.

Saat diangkat jadi film tahun 2008, Laskar Pelangi dengan sutradara Riri Riza juga sukses dipasaran. Selama beberapa bulan tayang di bioskop, film garapan Miles Films dan Mizan Productions itu ditonton sekitar 4,6 juta orang. Kualitas film itu juga diapresiasi secara internasional, termasuk dengan masuk dalam seksi panorama di Berlinale International Film Festival awal tahun 2009.

Novel dan film itu tentu saja mengangkat popularitas Belitong. Pulau kecil yang dulu hanya dikenal sebagai penghasil timah menjadi masyhur di seantero Nusantara, bahkan mancanegara. "Film sangat mudah mempromosikan suatu kawasan karena memotret secara hidup pemandangan, budaya, dialek, dan masyarakatnya," kata Riri Riza.

sumber : kompas.com

Bangunan Bobrok Itu Jadi Daya Tarik Wisata Gantong

Replika bangunan Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah Gantong banyak menarik perhatian wisatawan dari berbagai daerah yang ingin mengetahui langsung sekolah yang terkenal melalui film "Laskar Pelangi" itu.

"Sudah banyak orang datang melihat replika SD Muhammadiyah yang berperan penting dalam pembuatan film "Laskar Pelangi" ini. Mereka datang naik mobil memasuki halaman gedung SD 9 sambil berfoto-foto dan kami tidak tahu dari mana saja asal mereka," ujar Seno, salah seorang Staf Kantor Kecamatan Gantong, Senin (24/8).

Replika bangunan SD Gantong dengan bangunan kayu beratap seng yang tampak bobrok itu bertempat di halaman SD Negeri 9 Desa Selingsing, Kecamatan Gantong, Kabupaten Belitung Timur.

Diakuinya, daya tarik SD "Laskar Pelangi" telah mengundang turis baik dari dalam negeri maupun luar negeri hampir setiap hari untuk melihat secara langsung keberadaan SD Muhammadiyah itu.

Pengunjung yang datang bukan hanya warga Belitung Timur, tetapi banyak juga pengunjung yang datang dari luar pulau Belitung, mereka ingin mengetahui replika sekolah yang dipakai untuk syuting film yang diangkat dari novel laris karangan Andrea Hirata ini, termasuk rombongan salah satu televisi swasta nasional.

Para pecinta novel dan film ’Laskar Pelangi’ datang sendiri-sendiri dengan sepeda motor atau rombongan dengan mobil, mereka mengabadikan bangunan sekolah ini menggunakan kamera foto maupun kamera video.

Bangunan lusuh

Kondisi replika SD ’Laskar Pelangi’ ini cukup memprihatinkan. Walau telah diperbaiki perangkat desa dan masyarakat setempat menyusul sejumlah papan dindingnya yang hilang, bangunan kayu ini masih tampak kotor dan rapuh. Selain kayu dan papan yang digunakan sudah lapuk, atap seng bangunan ini beberapa sudah lepas.

Papan nama gedung yang semula terpasang didepan kelas, kini sudah tidak tampak. Digantikan dengan papan pengumuman agar masyarakat tidak mengambil kayu-kayu bangunan dan ikut serta menjaga replika ini agar tidak rusak.

Siswa-siswi SD Negeri 9 Selingsing diingatkan untuk tidak bermain di antara bangunan ini, sehingga mereka terhindar dari bahaya bila suatu saat bangunan ini roboh.

Karena sejumlah dinding bangunannya hilang diambil orang, ruangan kelas bangunan ini sebagian sudah tak berdinding lagi. Ditambah lagi meja, kursi, papan tulis serta papan nama sekolah juga lenyap.

Kondisi bangunan yang rapuh mendapat perhatian serius dari pihak kecamatan. Camat Gantong Iswandy menggelar rapat koordinasi dengan instansi terkait untuk membahas tindak lanjut melestarikan bangunan itu. Rapat memutuskan untuk segera membentuk tim perbaikan replika SD Muhammadiyah itu yang akan dilakukan dengan cara gotong royong.

Seno yang juga Ketua Tim perbaikan replika SD Muhammadiyah Gantong ini mengatakan, pihaknya telah mengganti papan-papan dinding ruang kelas gedung itu dengan papan-papan yang disumbangkan masyarakat.

sumber : kompas.com

Plesiran ke Yogya? Tunggu Bulan Oktober!

Malioboro merupakan salah satu ikon Kota Yogyakarta. Ruas jalan yang ramai oleh padagang kaki lima ini selalu jadi tujuan wajib bagi mereka yang berkunjung ke Yogyakarta. Nah, jika Anda punya rencana untuk melepas penat ke kota gudeg itu, tunggulah sampai bulan Oktober.

Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta berencana menggelar Festival Malioboro pada bulan Oktober. Festival ini diharapkan menjadi daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta.

"Untuk itu, penyelenggaraan festival ini harus didukung banyak pihak, termasuk kalangan pemangku kepentingan pariwisata di daerah ini," kata Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Ferida Vita di Yogyakarta, Rabu (19/8).

Festival Malioboro yang diselenggarakan Dinas Pariwisata DIY tersebut, menurut dia, nantinya tidak hanya menyajikan atraksi wisata budaya dan pergelaran musik di sepanjang Jalan Malioboro, tetapi juga menggelar bengkel kerja, lokakarya serta seminar dengan mengangkat tema "Malioboro Masa Lalu dan Masa Depan".

Ia mengatakan, kawasan Malioboro yang setiap hari dipadati kendaraan bermotor dan kesibukan sebagai pusat bisnis di kota ini, justru menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta.

Tak lupa, ada berbagai sajian kuliner termasuk ’jajan pasar’ (makanan ringan khas pasar) dan produk kerajinan. Ada pula pagelaran karnaval serta panggung hiburan.

Ke depannya, kata dia, Festival Malioboro diharapkan menjadi ikon wisata baru bagi Kota Yogyakarta ataupun Provinsi DIY. "Nilai jual nama Malioboro dari sisi pariwisata sangat menguntungkan, tidak hanya bagi wisatawan, tetapi juga bagi kalangan swasta pengelola jasa pariwisata," katanya.
sumber : kompas.com

Pemerintah Harus Patenkan Semua Aset Budaya

Indonesia telah berkali-kali ditelikung oleh Malaysia. Setelah reog Ponorogo, batik, dan lagu "Rasa Sayange", kini giliran tari pendet asal Bali yang diklaim sebagai kekayaan budaya Malaysia.

Oleh karenanya, pemerintah perlu mengambil langkah-langkah preventif untuk melindungi kekayaan budaya bangsa ini. "Kita memang masih lemah dalam menghargai kekayaan intelektual sehingga orang bisa klaim budaya kita," ungkap Anggota Komisi X DPR Hafidz Ma'soem saat berbincang dengan okezone, Selasa (25/8/2009).

Pemerintah, tambah Hafidz, harus segera mendaftarkan hak paten aset-aset budaya kita kepada lembaga berwenang supaya tidak mudah diklaim oleh negara lain.

Sikap pemerintah yang tidak tegaslah yang mengakibatkan Malaysia berkali-kali membuat masalah dengan Indonesia. Dia pun mencontohkan kasus sengketa Ambalat, penganiayaan TKW dan klaim-klaim budaya sebelum tari pendet ini. "Pemerintah harus tegas menghadapi kelancangan Malaysia," pungkas politisi PPP ini.

sumber okezone

Indonesia Ciptakan Rekor Dunia Selam Massal Guinness World Record "The Most People Scuba Diving Simultaneously"

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Iskandar Sitompul, SE menjelaskan bahwa Indonesia berhasil menciptakan rekor dunia baru selam massal "Guinness World Record" yaitu "The Most People Scuba Diving Simultaneously Was Achieved By Indonesian Navy At Malalayang Sea During The 64th Indonesian National Day Ceremony In Manado Indonesia On 17 August 2009” setelah 2.486 peserta berhasil melakukan penyelaman dan upacara memperingati detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-64 di bawah permukaan laut selama 30 menit di Pantai Malalayang, Manado, Sulawesi Utara, Minggu (17/8) tepat pada pukul 10.00 Wita.

Bertindak selaku Inspektur Upacara Wakil Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Madya TNI Mokhlas Sidik, M.PA dan bertindak selaku Komandan Upacara Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Iskandar Sitompul, S.E.

Keberhasilan pemecahan rekor dunia tersebut dinyatakan dan disahkan langsung oleh Juri Guinness World Record Lucia Sinigagliesi yang datang dari Inggris dan disaksikan Lurah Kelurahan Malalayang 2 Kecamatan Malalayang, Manado serta Notaris Jantje Tengko, SH setelah melakukan penilaian secara teliti dan objektif bersama sejumlah pejabat teras TNI dan Polri serta Muspida Provinsi Sulawesi Utara.

"Pemecahan rekor ini, tiga kali lebih besar dari rekor sebelumnya," kata Manager Juri Guinness World Record, Lucia Sinigagliesi sambil menyampaikan selamat kepada seluruh Wakasal Laksdya TNI Moekhlas Sidik, M.PA selaku Irup dan Kadispenal Laksma TNI Iskandar Sitompul Selaku Komandan Upacara serta kepada para penyelam.

Sebelum upacara dimulai, Wakasal memotivasi semangat pasukan penyelam bahwa kemarin pagi telah kita pecahkan rekor dunia sebanyak 2.465 orang. "Hari ini, kita kembali akan mempersembahkan karya besar kepada bangsa Indonsia yang kita cintai, kita akan pecahkan rekor dunia yang pertama yaitu Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan di dalam air," tegas Laksdya Laksdya TNI Moekhlas Sidik, M.PA.

Upacara peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI ke-64 di bawah permukaan laut ini dilaksanakan seperti urut-urutan upacara di darat.

Sementara itu, Kadispenal Laksma TNI Iskandar Sitompul, S.E. menambahkan bahwa proses pemecahan kedua rekor tersebut diawali dengan registrasi ulang para peserta selam massal, diteruskan pemanasan, kemudian pasukan bergerak tiga gelombang menuju lokasi penyelaman. Setelah seluruh penyelam berada di lokasi, maka Komandan Upacara Laksma TNI Iskandar sitompul, S.E. memasuki area penyelaman disusul Irup Laksdya TNI Moekhlas Sidik, M.PA. Upacara diawali penghormatan umum kepada Irup yang dipimpin oleh Komandan Upacara, laporan Komandan Upacara kepada Irup bahwa upacara Hari Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-64 siap dimulai, menyanyikan lagu Indonesia Raya, penaikan bendera Merah Putih di dalam air, pembacaan teks Proklamasi, dan mengheningkan cipta. Setelah itu, seluruh penyelam melaksanakan upacara selama 20 menit.

Sehari sebelumnya di tempat yang sama Indonesia juga telah berhasil membuat rekor dunia baru selam massal "Guinness World Record" yaitu "the Largest Scuba Diving Lesson" setelah 2.465 peserta berhasil melakukan penyelaman dan upacara di bawah permukaan laut selama 30 menit.

Selama ini rekor dunia selam massal secara berturut-turut dipecahkan oleh Australia tahun 2004 dengan 600 penyelam, Thailand tahun 2005 pada Festival Kohtao sebanyak 725 penyelam dan Maladewa tahun 2006 sejumlah 958 penyelam.

Masyarakat yang datang dari seluruh penjuru Sulawesi Utara juga disuguhkan hiburan dran band Gita Jala Taruna Akademi Angkatan Laut serta demonstrasi kemampuan pasukan.

sumber : tandef.net
---

24 Agustus 2009

Pendet Tergolong Tarian Tertua di Bali

Tari pendet atau tari selamat datang merupakan salah satu tarian yang paling tua di antara tari-tarian sejenis yang ada di Pulau Dewata.

"Berdasarkan beberapa catatan, para ahli seni pertunjukan Bali sepakat untuk menyebutkan tahun 1950 sebagai tahun kelahiran tari Pendet," ungkap Gurubesar Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar prof Dr I Wayan Dibia di Denpasar, Sabtu.

Ia mengatakan sejak diciptakannya tarian itu selalu dijadikan acara pembuka bagi sajian tari Bali lainnya, baik untuk suguhan para tamu-tamu penting yang datang ke Bali maupun yang ditampilkan ke mancanegara.

"Tari Pendet adalah tarian kelompok yang biasanya ditarikan oleh sekelompok remaja putri di mana setiap orang penari membawa sebuah mangkok perak (bokor) yang berisikan bunga berwarna-warni," tambahnya.

Pada akhir tariannya, mereka para penari menaburkan bunga-bunga yang mereka bawa ke arah penonton, sebagai wujud ungkapan dan ucapan selamat datang.

Mengenai penggagas dari tarian tersebut menurut Dibia adalah dua seniman kelahiran desa Sumertha Denpasar yakni I Wayan Rindi dan Ni Ketut Reneng.

"Kedua seniman ini menciptakan tari Pendet penyambutan dengan empat orang penari untuk disajikan sebagai bagian dari pertunjukan turistik di sejumlah hotel yang ada di Denpasar, Bali," tambahnya.

Pada tahun 1961, I Wayan Beratha mengolah kembali tari Pendet tersebut menjadi polanya seperti sekarang, termasuk menambahkan jumlah penarinya menjadi lima orang.

Kemudian tahun 1962, I Wayan Beratha dan kawan-kawan menciptakan tari Pendet massal, dengan jumlah penari tidak kurang dari 800 orang, untuk ditampilkan dalam upacara pembukaan Asian Game di Jakarta.
sumber : kompas.com

Pesawat Rakitan Mampu Terbang sampai Malaysia

Slogan SMK Bisa dalam iklan layanan masyarakat tidaklah berlebihan. Setidaknya, siswa SMKN 29 dan SMKN 4 Jakarta bisa membuktikan itu. SMKN 29 merakit pesawat terbang, sedangkan SMKN 4 merakit sepeda motor. Karya mereka ditampilkan dalam pameran pendidikan di halaman Depdiknas, Rabu (12/8).

Pesawat terbang warna putih itu memiliki panjang 3,5 meter. Lebar badan 1,5 meter, sedangkan sayap 1 meter. Kapasitasnya hanya dua tempat duduk. Pesawat yang diberi nama Jabiru J-200 itu cukup menarik perhatian pengunjung pameran.

Itulah karya pertama para siswa SMK Negeri 29 Jakarta yang dirakit pada 2003. “Karena (karya) pertama, pesawat ini punya histori sendiri sehingga kami pamerkan,” kata Haekal Faluehi, siswa SMKN 29. Masih ada empat pesawat lain hasil rakitan mereka.

Nama Jabiru diambil dari nama pabrikan Australia yang menyuplai bahan pesawat. Sekolah tersebut memang menjalin kerja sama dengan pabrikan tersebut. Bahan-bahan berupa kerangka yang terpisah-pisah itu kemudian dirakit para siswa. Satu tim perakit terdiri atas sepuluh siswa yang dipimpin seorang instruktur. Mereka merakit mulai bodi pesawat, sayap, mesin, roda, sampai instrumen. Perakitan dimulai dengan memasang engine dan bodi pesawat. “Cukup lama memasangnya,” kata Haekal.

Tahap kedua memasang instrumen atau penunjuk pilot di kokpit. Setelah itu, dilanjutkan pemasangan alat kemudi terbang (flight control). Setelah tahap ketiga selesai, pekerjaan dilanjutkan dengan pemasangan sayap, roda (landing gear), dan penyangga pesawat. “Termasuk, memasang baling-baling,” paparnya.

Setelah pekerjaan itu selesai, baru dipasang kursi pesawat, diikuti memfungsikan saluran bahan bakar. Termasuk, memasang avionic atau listrik pesawat. Perakitan ditutup dengan mengecat bodi pesawat. Jabiru J-200 dirampungkan sekitar tiga bulan. “Tiap hari dikerjakan sampai lembur-lembur,” kata Haekal yang baru ikut merakit pesawat pada 2009.

Setelah pesawat jadi, mulai dilakukan uji coba. Jabiru pertama diuji coba pada 2004 di lapangan terbang Pondok Cabe. Kini Jabiru sering dipakai untuk berbagai kepentingan. Misalnya, studi banding masalah pesawat di Malaysia. “Pendamping kami pernah menerbangkan ke Malaysia.

Pesawat ini memang sudah teruji,” ujar siswa berusia 18 tahun tersebut. Pesawat itu juga pernah menghadiri undangan pameran modifikasi di Singapura. Jabiru juga sering dipakai atlet Federasi Aero Sport Indonesia.

Pada 2005, siswa SMKN 29 merakit pesawat lagi. Kali ini, model sayapnya lebih panjang. Pesawat diberi nama J-430. Ada dua jenis pesawat tersebut. Setahun kemudian merakit dua jenis pesawat lagi, J-400. Saat ini sekolah yang terletak di Kebayoran Baru itu tengah menyelesaikan pesawat berkapasitas empat tempat duduk. Kabarnya, Depdiknas bakal memberikan bantuan bahan perakitan maupun pesawat yang sudah jadi. “Katanya, untuk proyek pembelajaran siswa,” tambah Haekal.

Merakit pesawat merupakan bagian dari pelajaran aerodinamika di SMK penerbangan itu. Ada tiga SMKN penerbangan di Indonesia. Selain SMKN 29, ada SMKN 12 di Bandung dan SMKN 2 Tangerang. Setelah berhasil merakit pesawat, pengelola sekolah tersebut berencana menambah pelajaran penerbangan pesawat pada kurikulum. “Kami akan dilatih sebagai pilot,” ujar Haekal, senang.

Instruktur siswa SMKN 29 Sugeng Sukarsono mengatakan, sebagai sekolah penerbangan, sudah sepatutnya siswa bisa menghasilkan pesawat sendiri. Selanjutnya siswa ditarget tidak hanya mampu merakit, tapi juga membuat pesawat. “Startnya tahun ini. Bahan-bahannya juga mudah (didapat),” katanya. Nanti SMKN 29 Jakarta akan membuat brand sendiri. Yaitu, pesawat SMK.

Dengan kemampuan itu, lanjut Sugeng, para siswanya punya peluang besar bekerja di industri pesawat. Tidak sedikit lulusan sekolah itu yang langsung direkrut perusahaan penerbangan. Sekolah sendiri, meski saat ini belum ada pesanan dari kalangan industri, sudah mendapat order perorangan terkait perakitan pesawat. “Kami lihat prospeknya amat bagus. Dengan demikian, lulusan jurusan ini nanti semakin dibutuhkan,” tutur pria kelahiran Bogor pada 1963 itu.

Karya siswa SMKN 4 Jakarta juga dijubeli pengunjung pameran. Para siswa itu tidak hanya pamer karya, tapi juga memasarkan motor rakitannya. Mereka dengan senyum ramah dan sabar menjelaskan keunggulan motornya, Kanzen tipe Esemka. Heru Afrizal, salah seorang siswa jurusan otomotif SMKN 4, mengatakan bahwa dia bersama sembilan kawannya mulai merakit motor sejak Februari lalu. Ketika itu, sekolah mereka mulai menjalin kerja sama dengan PT Inti Kanzen Motor Indonesia. Mereka disuplai bahan untuk dirakit. Rakitan siswa SMK itu diharapkan berstandar pabrikan.

Perakitan motor dibagi dalam lima pos. Satu pos diisi dua orang. Pada pos satu, siswa memasang blok mesin pada kerangka motor. Pos dua, memasang roda depan dan injakan kaki. Pos tiga, memasang lampu belakang dan pedal. Pos empat, memasang knalpot, cover body, dan soket lampu. Pos terakhir, memasang jok. “Tiap hari kami bisa menghasilkan empat sampai lima motor,” ujarnya.

Saat ini sudah dihasilkan 45 motor. Yang telah laku 30 motor. Sebelum produk itu dijual, PT Inti Kanzen Motor Indonesia mengecek standar mutunya. “Kualitas dicek dulu. Mesin dites dulu. Jangan sampai produk yang diluncurkan di pasaran berkualitas bawah,’’ kata Yopi Soepriyono, guru pendamping.

Pemasaran produk semula dilakukan di kalangan pelajar dan sekolah. Mereka bisa kredit melalui koperasi sekolah. ’’Mulanya, kami promosi di kalangan guru dan murid,’’ kata Yopi. Setelah itu, secara bertahap mengepakkan sayap ke luar. Siswa membuka showroom di sekolah dan beberapa tempat. Sayang, penjualan motor belum maksimal karena banyak pembeli yang memilih pembayaran dengan kredit. Padahal, modal yang dibutuhkan cukup besar.

Karena itu, melalui pameran pendidikan tersebut, SMKN 4 memperkenalkan produk mereka. Apalagi harganya di bawah motor Kanzen di pasaran. “Hasil rakitan kami tidak kalah dengan pasaran kok,” ujar Heru. Dia berharap agar setelah lulus nanti bisa buka usaha sendiri. Dia bersama kawan-kawannya ingin merintis usaha merakit motor. “Sejak kecil, saya sudah hobi bongkar-bongkar mesin,’’ kata siswa kelahiran tahun 1992 itu.

RADAR TARAKAN

23 Agustus 2009

Kotoran Sapi Dapat Diubah Jadi Listrik

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) membuat suatu reaktor Bioelektrik yang mampu menjadikan kotoran sapi dan limbah organik lainnya sebagai biogas penghasil listrik.

"Genset pembangkit listrik yang tadinya 100 persen menggunakan solar, kini cukup dengan menggunakan 30 persen solar saja, karena 70 persennya bisa digantikan dengan biogas, sehingga hemat 70 persen solar," kata Peneliti Bioelektrik Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik (Telimek) LIPI Aep Saefudin MT yang dihubungi di Jakarta, Jumat.

Genset dual fuel atau berbahan bakar ganda berkapasitas 10 KWH itu bisa menghasilkan daya listrik sebesar 2.000 watt, di mana untuk satu kWh konsumsi listrik memerlukan 0,03 m3 biogas (Satu m3 biogas sama dengan 0,8 liter solar/premium -red).

"Cara membuat biogas dengan reaktor bioelektrik itu yakni mencampurkan kotoran sapi dan air satu banding satu atau satu banding dua, lalu dimasukkan ke dalam reaktor secara anaerob selama 21-30 hari sehingga terjadi pembusukan dan kemudian menjadi gas methan," katanya.

Sekitar 60 persen biogas itu adalah gas metana (CH4), 38 persen karbon dioksida (CO2), dan sisanya gas hidrogen sulfida (H2S).

Gas yang dihasilkan dari proses dekomposisi bahan organik secara anaerob ini kemudian bisa menjadi bahan bakar untuk genset listrik dan bisa diaplikasikan oleh siapapun.

Sementara itu, Yaya Sudrajat Sumarna, Peneliti Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI, menyatakan bahwa biogas adalah sumber energi alternatif yang dapat diperbaharui karena bahan bakunya limbah organik yang sangat berlimpah.

?Potensi pengembangan biogas di Indonesia masih cukup besar mengingat cukup banyaknya populasi ternak serta limbah organik lain. Untuk setiap satu ekor sapi/ kerbau dapat menghasilkan kurang lebih dua m3 biogas per hari dan ini cukup untuk keperluan memasak dan penerangan dalam skala rumah tangga?, paparnya.

Menurut Yaya, penggunaan biogas ini memiliki banyak keuntungan, antara lain: mengoptimalkan limbah organik yang sudah tidak terpakai sehingga tidak menyebabkan pencemaran terhadap lingkungan.

Selain itu juga menghasilkan hasil samping tambahan berupa kompos organik baik dengan bentuk kompos cair maupun kompos padat dengan kualitas yang sangat tinggi dan cocok sebagai pupuk organik untuk segala jenis tanaman.

?Biogas dapat dibakar seperti layaknya elpiji sehingga dalam skala besar biogas dapat digunakan sebagai pembangkit energi listrik?, tambahnya.

?Dengan berkembangnya Biogas di Indonesia di harapkan kebersihan dan sanitasi lingkungan akan terbantu sehingga masyarakat menjadi sehat,? tegasnya.

Penelitian ini memiliki percontohan di Kecamatan Cilengkrang, Jawa Barat yang jaraknya 20 km dari Bandung, tercatat hanya kurang dari 50 persen warganya yang sudah menikmati listrik. (*)

sumber : antaranews