30 November 2009

Rizal Sukma Masuk 100 Pemikir Terkemuka Dunia

Ketua Lembaga Hubungan Luar Negeri PP Muhammadiyah sekaligus Direktur Eksekutif Center for Strategic and International Studies (CSIS), Dr. Rizal Sukma, menjadi intelektual Indonesia yang masuk daftar 100 pemikir global versi majalah Foreign Policy, AS.

Doktor dari London School of Economics and Political Science (LSE), Inggris, ini dipandang majalah Foreign Policy telah mendorong cara pandang baru yang radikal mengenai peran Indonesia di dunia.

Rizal, sebut Foreign Policy pada edisi untuk Desember 2009, adalah teoritisi terkemuka dalam soal hubungan Islam dan negara, serta mendorng peran global negerinya Indonesia, negara berpenduduk muslim terbesar di dunia.

Rizal, lanjut Foreign Policy, baru-baru ini telah menerbitkan buku berjudul "Islam in Indonesian Foreign Policy" yang memotret pergulatan antara identitas rakyat Indonesia dengan lembaga-lembaga negara yang hampir seluruhnya sekuler sejak kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945.

Rizal yang menamatkan kesarjanaannya dari Jurusan Hubungan Internasional, Universitas Padjadjaran, Bandung, ini ditempatkan Foreign Policy sebagai pemikir ke 92 dari 100 pemikir global utama dunia.

"Dengan Indonesia yang masih bergulat dengan warisan kekuasaan diktatur Suharto selama 32 tahun, pemikiran-pemikiran Sukma membantu memetakan satu arah yang dengan kuat mengintegrasikan Indonesia dalam dunia, dan akhirnya mencampakkan omong kosong bahwa Islam dan demokrasi tidak bisa menyatu," demikian Foreign Policy.

Dalam daftar ini, Gubernur Federal Reserve Ben Bernanke ditempatkan pada urutan pertama pemikir global paling berpengaruh, disusul Presiden AS Barack Obama di posisi dua, dan Zahra Rahnavard, istri pemimpin oposisi Iran, Mir Hossein Mousavi, sekaligus tokoh utama dibalik Revolusi Hijau di Iran, pada posisi tiga.

Tokoh-tokoh besar dunia lainnya yang masuk ke jajaran 100 pemikir global ini diantaranya adalah suami istri Bill dan Hillary Clinton, ulama Mesir Sayyid Imam al-Sharif yang adalah mantan pemimpin organisasi garis keras Al Jihad dan eks teman seperjuangan dari orang nomor dua di Alqaeda (Ayman Al-Zawahiri).

Nama-nama kondang lain yang bisa disebut diantaranya adalah Bill Gates, Paus Benediktus XVI, sosiobilogis dan evolusionis darwinian Richard Dawkins, sastrawan Vaclav Havel, ekonom Joseph Stiglitz, dan pejuang HAM Aung San Suu Kyi.

Kemudian mantan sekjen PBB Kofi Annan, tokoh oposisi Malaysia Anwar Ibrahim, George Soros, pakar keuangan mikro Muhammad Yunus, Henry Kissinger, sosiolog Francis Fukuyama, PM Inggris Gordon Brown, pakar perbandingan agama Karen Armstrong dan sejarawan Paul Kennedy.

sumber antaranews

Nyaris Saling Tembak

Kapal perang Indonesia, yakni KRI Sigurot 864 nyaris terlibat saling tembak dengan kapal pemadam kebakaran Posh Viking milik Singapura yang dikawal kapal coast guard, gara-gara memperebutkan kapal tanker MV Sawitto, yang terbakar di Perairan Nongsa, Batam, Kamis (26/11) dinihari. Peristiwa ini bermula dari terbakarnya MV Sawitto yang mengangkut 15 ribu ton bahan bakar minyak (BBM) dan sebuah kapal kecil lainnya terbakar di perairan Nongsa, pada koordinat 01 derajat, 14',14" LU dan 104 derajat, 03', 26" BT, Kamis (26/11) dini hari. MV Sawitto berlayar dari Malaysia dengan tujuan Singapura. Kapal terbakar saat melakukan transfer bahan bakar ke Eastern Hill Sanlorenso. Dua kapal itu terbakar habis. Meski demikian kedua kapal tidak karam. Dikabarkan tidak ada korban jiwa dalam kebakaran yang terjadi sekitar pukul 03.00 WIB dinihari itu.


Komandan Gugus Keamanan Laut Armada Barat Laksamana Pertama Ade Supandi yang mendapatkan informasi langsung mengirim KRI Sigurot 864 yang dikapteni Mayor Laut (P) Ario Sasongko ke lokasi kejadian. ”Ke-15 ABK selamat setelah terjun ke laut,” kata alumni Akabri Laut 1983 itu. RI Sigurot datang ke lokasi kejadian sekitar pukul 07.00 WIB setelah dihubungi kapten kapal KPLP KNP 330. Ketika tiba di lokasi, mereka tidak menemukan ABK kedua kapal itu. ”Informasinya, semua ABK selamatkan diri dan terjun ke laut saat masih di perairan Malaysia. Mereka semua terdampar ke daratan Malaysia,’’ kata Mayor Ario Sasongko, kemarin.

Saat tiba di lokasi kejadian sudah ada kapal Posh Viking dari Singapura sedang memadamkan api. Kemudian KNP 330, kapal PMI Indonesia, serta kapal-kapal nelayan dari jembatan tiga Barelang. Saat itu, kapal sebagian besar habis terbakar, namun masih ada api dan asap. Di antara dua kapal itu, selang yang diduga digunakan untuk mentransfer bahan bakar masih terpasang. Namun penyebab kebakaran itu justru diduga bukan karena aktivitas transfer bahan bakar ship to ship itu.
”Diduga karena korslet di ruang mesin,’’ ungkap Ario. Hal ini juga dibenarkan Komandan Gugus Keamanan Laut Armada Barat Laksamana Pertama Ade Supandi.

Setelah KRI Sigurot melihat kondisi kapal dan Posh Viking berhasil memadamkan api, kapal dari Singapura itu berusaha membawa kapal ke Perairan Singapura. Mereka sudah memasang tali pada MV Sawitto untuk menariknya, namun Kapten KRI Sigurot menghalanginya. Kedua pihak pun bersitegang hampir 30 menit. Pihak Singapura mengatakan, kapal MT Sawitto hendak ke Singapura jadi harus ditarik ke Perairan Singapura. Sementara pihak Indonesia berpegang pada lokasi kejadian.
”Saya berkeras untuk membawa ke perairan Batuampar karena lokasi kejadian ada di perairan Indonesia,’’ jelas Ario.

Ketegangan dan rebutan bangkai kapal itu nyaris saja membuat kedua pihak baku tembak. Pasalnya pihak Singapura dan Indonesia tetap sama-sama mempertahankan pendapat dan argumennya. Kapal Posh Viking yang sudah menarik kapal nahas itu dihentikan. Akhirnya pihak Singapura mengalah dan melepaskan tali yang mengikat MV Sawitto. ”Padahal masing-masing (pihak Singapura dan Indonsia) sudah siap mau nembak itu,’’ ungkap Ario.

Kapal MV Sawitto yang berbendera Honduras dan kapal Eastern Hill Sanlorenso kemudian ditarik ke Perairan Batuampar. Masing-masing menggunakan tugboat Nov 3 dan tugboat Lucky Seven. Kapal itu dikawal KRI Sigurot 864, KNP 330 dan KP Hayabusa 684 menuju Batuampar. Meski sudah berada di Perairan Batuampar, awak KRI Sigorut dan Polisi Perairan Polda Kepri yang datang menyusul belum bisa naik ke kapal karena masih ada sisa bara api. Kapal dalam pengawasan dan pengamanan unsur Guskamla dengan pengawalan kapal perang (KRI) maupun patkamla.

sumber batampost

22 November 2009

Lifter Eko Raih Emas dalam Kejuaraan Dunia

Indonesia kembali membuktikan diri sebagai negara penting dalam kancah olahraga angkat besi internasional. Lifter putra Eko Yuli Irawan, Sabtu (21/11) di kota Goyang, Korea Selatan, berhasil merebut emas dalam Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2009.

Eko adalah peraih perunggu Olimpiade Beijing 2008. Perunggu angkat besi Olimpiade Beijing lainnya dipersembahkan Triyatno. Selain bulu tangkis, angkat besi adalah cabang yang berpeluang menyumbangkan medali dalam olimpiade.

Eko, yang bertahun-tahun silam bekerja sebagai gembala kambing di Metro, Lampung, mengikuti kejuaraan dunia di kelas 62 kilogram. Ia belum satu tahun menggeluti kelas itu. Setahun silam, Eko adalah lifter yang ditakuti di kelas 56 kilogram.

Eko mendapat emas dari angkatan clean and jerk. Melakukan angkatan clean and jerk tertinggi 175 kilogram, Eko hampir mencapai rekor dunia jenis angkatan tersebut, 177 kilogram.

"Ia mungkin bisa memecahkan rekor dunia. Namun, Eko pergi ke Goyang bukan untuk melakukan angkatan maksimal. Eko mengikuti kejuaraan dunia untuk persiapan SEA Games 2009," ujar Sonny Kasiran, Ketua Bidang Angkat Besi Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi, Angkat Berat, dan Binaraga Seluruh Indonesia (PB PABBSI), dari Goyang.

Dengan tujuan sebagai persiapan mengikuti SEA Games, menurut Sonny, atlet yang berangkat ke Goyang memang tidak ditargetkan macam-macam. "Intinya, kejuaraan dunia ini masih bagian dari latihan," kata Sonny.

Untuk kategori angkatan snatch, Eko meraih perunggu setelah melakukan angkatan terbaik 140 kilogram. Pada kesempatan ketiga jenis angkatan itu, Eko berusaha mengangkat barbel 143 kilogram, tetapi gagal.

Untuk kategori total (kombinasi clean and jerk dan snatch), Eko mengantongi perak. Total angkatannya ialah 315 kilogram. Emas kategori total dikantongi lifter China, Ding Jianjun. Ia meraih emas snatch (146 kilogram) dan menempati posisi keempat clean and jerk (170 kilogram).

SEA Games 2009 berlangsung di Laos, bulan depan. Setelah selalu menjadi juara umum sejak mengikuti perhelatan olahraga Asia Tenggara itu pada akhir 1970-an, Indonesia terpuruk ke posisi kelima pada 2005.

Posisi Indonesia membaik ke urutan keempat pada 2007. Sistem pembinaan yang jauh tertinggal ketimbang negara Asia Tenggara lain merupakan faktor utama Indonesia kini terseok-seok di kancah SEA Games.

Lifter Jadi Setiadi yang turun di kelas 56 kilogram menempati posisi keempat untuk semua kategori angkatan. Lifter Triyatno yang naik ke kelas 69 kilogram baru berlaga Minggu ini.

Satu lagi lifter Indonesia yang pergi ke Goyang adalah atlet putri Ni Luh Sinta Damayanti. Ia akan turun di kelas 75 kilogram. (ATO)

21 November 2009

Meja Catur Batik Tembus Pasar Luar Negeri

Meja catur batik karya Sumartoyo warga Desa Bulu, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, berhasil menembus pasar internasional, meskipun produksinya belum bisa banyak dan melayani semua konsumen.

"Pesanan catur batik ini tidak hanya datang dari pasar dalam negeri, tetapi juga sudah sampai luar negeri dan mereka sangat menggemari ini, tetapi kami belum bisa memproduksi banyak dan masih terbatas, karena jenis karya ini tidak bisa dikerjakan secara masal. Ini memerlukan ketekunan sebab termasuk barang seni," kata Sumartoyo di bengkel kerja miliknya di desa tersebut, Jumat.

Pesanan catur batik itu datang dari kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Makasar, dan Solo bahkan juga ada yang dari Negara China, India dan Belanda. Barang ini di luar negeri sangat digemari karena dinilai sangat unik dan yang dibatik itu tidak hanya papannya, tetapi juga buah caturnya.

Sumartoyo mengatakan setiap bulannya hanya mampu menghasilkan tiga papan catur yang lengkap dengan buah caturnya yang dikerjakan tiga orang.

"Kami sementara ini belum bisa memproduksi banyak karena tenaga kerjanya terbatas dan untuk memenuhi permintaan pasar ini pelan-pelan kami juga baru melatih tenaga untuk membatik itu," katanya.

Menyinggung mengenai masalah bahan baku, ia mengatakan tidak ada masalah dan kayu yang digunakan pembuatan papan catur maupun buah caturnya menggunakan jenis kayu waru.

"Kami memilih kayu ini karena di samping mempunyai kualitas batik dan barangnya masih banyak, juga mudah dibatik," katanya.

Untuk masalah harga, ia mengatakan papan catur kecil lengkap dengan buah caturnya harganya Rp325 ribu/setnya, sedangkan ukuran besar satu meter kali satu meter bisa mencapai Rp2,2 juta lebih. Sementara ini yang banyak dipesan ukuran standar.(*)

Kebocoran Minyak, RI Tuntut Ganti Rugi Australia

Pemerintah Indonesia segera menuntut ganti rugi kepada perusahaan asal Australia, Montana, terkait dengan pencemaran minyak mentah (crude oil) di wilayah perairan laut Timor, Nusa Tenggara Timur. Pencemaran ini disebabkan ledakan ladang minyak pada 21 Agustus lalu.

"Saat ini masih proses verifikasi dan penghitungan besaran kerugian," ujar juru bicara Departemen Luar Negeri Teuku Faizasyah di ruang Palapa, Deplu, Jalan Taman Pejambon, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2009).

Saat ini, panitia nasional sudah dibentuk dalam memverifikasi adanya pencemaran yang terjadi di sekitar laut Timor. Panitia tersebut terdiri dari Kementrian Lingkungan Hidup (KLH), Departemen Perhubungan, Departemen Kelautan Perikanan, dan Deplu.

"Panitia Nasional akan menyamakan persepsi dan meminta ganti rugi. Setelah proses penghitungan selesai, dan disamakan oleh pihak yang terlibat, maka setelah dihitung diperoleh suatu angka yang konsensus," ungkapnya.(hri)

20 November 2009

Ada Uranium di Bengkulu

Gubernur Bengkulu Agusrin M Najamdin, Jumat, mengungkapkan hasil penelitian beberapa ilmuwan menyimpulkan bahwa dalam perut bumi Provinsi Bengkulu ternyata ada kandungan uranium, sumber energi nuklir, namun belum tergali benar.

"Kita masih terus kembangkan penelitian, isu awal itu dijadikan referensi bila memang ada potensinya bisa digunakan untuk kesejahteraan masyarkat," katanya di Bengkulu, Jumat.

Walaupun tidak menjelaskan secara rinci letak dan keberadaan potensi uranium tersebut, tapi Gubernur menyebutkan bahwa uraniuam selalu dekat dengan keberadaan emas.

Bengkulu sendiri sudah terkenal sebagai penghasil emas, dengan situs pertambangannya yang paling terkenal di Kabupaten Lebong dan sebagian kecil Bengkulu Utara.

Dari situ, Agusrin mencoba menarik kesimpulan sementara bahwa kandungan uranium tersebut diperkirakan juga berada di dua daerah itu.

Uranium adalah salah satu unsur kimia dalam tabel periodik memiliki lambang U dan nomor atom 92.

Uraniam termasuk logam berat, beracun, berwarna putih keperakan dan merupakan unsur radioaktif alami yang termasuk seri aktinida (actinide series).

Isotopnya, 235U ,digunakan sebagai bahan bakar reaktor nuklir dan senjata nuklir.

Agusrin mengungkapkan, bila memang potensi itu ada, salah satunya dapat dimanfaatkan untuk menjadi sumber pembangkit tenaga listrik.

Tetapi untuk mengambilnya dibutuhkan biaya besar, terutama pada tahap eksplorasi lebih mengetahui kandungan terukur Uranium dan perlu ada peran pihak ketiga untuk penelitian lebih lanjut.

Sebab jika tak diolah dengan baik akan menjadi bumerang dan membahayakan kehidupan manusia, apalagi jika dipakai bagi kepentingan tak bertanggungjawab.

Namun bila diolah dengan baik dan sempurna dapat mendukung kesejahteraan kehidupan manusia.

"Dahulu pernah ada ada kebocoran pengolahan uranium di Uni Soviet, sehingga radiasinya bisa menyebabkan kerugian bahkan hingga kematian bagi manusia dan benda hidup disekitarnya," ujarnya.

Radiasi yang dihasilkan Uranium, kata Gubernur, tidak hanya berguna sumber energi seperti listrik dan senjata, namun juga sektor lain, seperti rekayasa genetika dalam bidang kesehatan, peternakan dan pertanian.

Kewenangan atas urusan barang strategis seperti uranium berada di tangan pemerintah pusat, pemerintah daerah tidak mempunyai kewenangan untuk mengolah energi tersebut.

"Jauh lebih penting memagari uranium Indonesia agar tidak dicolong dan digunakan untuk merusak perdamaian dunia. Apalagi Indonesia adalah salah satu penandatangan konsensus internasional uranium untuk perdamaian," tandas Agusrin.

sumber antaranews

18 November 2009

Warga Kabupaten Kediri Temukan Arca Harimau

Warga Desa Semen, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, dikejutkan dengan temuan arca yang mirip harimau, terkubur di tanah sekitar 2 kilometer dari Petilasan Raja Kediri, Sri Aji Jayabaya.

"Saya menemukan arca itu di dekat sungai dan dalam keadaan terkubur. Untuk itu, saya menggalinya dan meletakkan di tempat yang aman, jadi satu dengan arca lainnya," kata Juki (63), warga yang menemukan arca tersebut, Rabu.

Ia mengungkapkan, arca temuan tersebut berjumlah tiga, yaitu dua berbentuk harimau, serta satu lagi berbentuk dewa. Satu dari dua arca seperti harimau tersebut tingginya sekitar 70 centimeter, sementara yang patung dewa setinggi 1 meter.

Juki juga mengemukakan, arca temuan baru tersebut berbentuk seperti dewa, sedangkan dua arca mirip harimau sudah lama ditemukan. Ketiga arca tersebut ditemukan di lahan jagung milik Imam Afad (37), warga setempat.

Ia mengaku, sudah mengetahui arca berbentuk seperti harimau itu setelah mendapat titipan pesan dari seorang dalang yang bernama Sucipto sekitar tahun 1974. Dalang tersebut berpesan agar ia menjaga arca dan tidak diperbolehkan untuk mengambilnya.

Juki juga mengaku, sudah melaporkan temuan tersebut kepada pihak desa serta kepada Dinas Pariwisata Kabupaten Kediri. Sayangnya, hingga kini belum ada tindak lanjut tentang temuan itu.

Pihak desa berencana menjaga patung itu hingga tim dari BP3 Trowulan maupun Dinas Pariwisata Kabupaten Kediri datang ke lokasi.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kediri, Mudjianto mengatakan, pihaknya akan menerjunkan tim untuk memantau temuan tersebut. Selain itu, pihaknya juga akan koordinasi dengan tim BP3 Trowulan, guna melakukan cek terhadap kebenaran temuan itu.

"Kami akan mengirimkan tim ke lokasi, guna menyelidiki temuan tersebut," kata Mudjianto.(*)

sumber antara

Ditemukan Fosil Gajah Purba Usia 250 Juta Tahun

Fosil yang ditemukan seorang guru SDN, Hary Nugroho (45), di Waduk Daya`an di Desa Wotangare, Kecamatan Kalitidu, Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis (12/11), diperkirakan fosil gajah purba atau "setegodon". dengan usia 250 juta tahun.

Camat Kalitidu, Nurul Azizah, Rabu menjelaskan, perkiraan fosil yang ditemukan di galian waduk, berupa kepala, gading, tulang kaki dan taring tersebut, merupakan fosil gajah purba. Kesimpulan ini, berdasarkan penelitian sementara tim dari Balai Penelitian Peninggalan Purbakala (BP3) Trowulan, Mojokerto.

Dari hasil kajian tim yang melakukan penelitian temuan itu dan langsung di lapangan, memperkirakan usia fosil tersebut, berkisar 250 juta tahun yang lalu. "Hanya fosil gajah purba tersebut dari jenis apa, masih dibutuhkan penelitian lanjutan," katanya.

Sementara ini, temuan fosil gajah purba yang semula disimpan di SDN Panjunan I dan II, Desa Panjunan, Kecamatan Kalitidu, sekarang ini, disimpan di kediaman Kepala Desa Wotangare, Kecamatan Kalitidu. Tim BP 3 Trowulan, yang datang ke Bojonegoro, juga melakukan penelitian temuan emas di perairan Bengawan Solo di Desa Ngraho, Kecamatan Kalitidu.

Menurut ia, dari hasil penelitian tim, adanya temuan emas di perairan Bengawan Solo tersebut, berasal dari muatan sebuah kapal yang tenggelam di perairan setempat."Hanya kepastiannya masih membutuhkan penelitian lebih mendalam," katanya menjelaskan.

Hary Nugroho (45), guru SDN Panjunan I dan II di Desa Panjunan, Kecamatan Kalitidu, sejak 1990 lalu, memiliki kebiasaan mengumpulkan fosil yang ada di wilayah Bojonegoro dan terakhir menemukan fosil gajah purba di galian Waduk Daya`an.

Di antara temuan Harry Nugroho yang sekarang disimpan di SDN Panjunan I dan II yaitu ratusan fragmen fosil dari karabau (kerbau purba), cervia (kijang), stegodon trigono chepalus, mastodon, elephas, babos dan bubalus.(*)

17 November 2009

Tim Indonesia Juara di Olimpiade Robot Dunia

Tim Indonesia berhasil meraih juara kedua dan ketiga tingkat Junior (SLTP) Regular Category pada ajang kompetisi Olimpiade Robot Dunia (World Robot Olympiad/WRO) 2009 yang berlangsung di Korea Selatan, 6-8 November lalu.

"Prestasi yang dicapai tim Indonesia kali ini merupakan hasil terbaik yang diperoleh Indonesia sejak mengikuti WRO pertama kali tahun 2004," ujar Humas dan Promosi Mikrobot, Paula Augusta dalam siaran persnya yang diterima ANTARA News di Jakarta, Selasa.

Ajang kompetisi tingkat internasional ke-6 yang diadakan di Gyeongbuk Pohang, Korea Selatan, ini diikuti oleh lebih dari 1.000 peserta dari 24 negara di seluruh dunia.

Kompetisi WRO terbagi dalam dua kategori, yaitu Regular Category dan Open Category. Dalam Regular Category, peserta harus merakit sebuah robot untuk menyelesaikan suatu tantangan tertentu, sedangkan dalam Open Category, peserta bebas merakit robot menurut tema tertentu kemudian mempresentasikan ciptaannya di depan juri.

Indonesia mengirimkan total tujuh tim untuk berlaga di WRO2009. Dari ke-7 tim tersebut, seluruhnya merupakan peserta untuk Regular Category.

Untuk tingkat Junior (SLTP), Indonesia menempatkan tim Creator (Ivy Icasia, Patricia Dissy Andrea) sebagai juara dua dan tim Alpha-Rex (Billy Hocker Wistan, Fernando) sebagai juara 3. Adapun juara pertama diraih oleh tim White Lego dari Korea Selatan.

Selain dari tingkat Junior, perolehan tim Indonesia yang bertanding pada tingkat Primary (SD) juga cukup memuaskan. Tim Innocent (Kelvin Onggadinata, Margaretha Hutabarat) menempati peringkat lima, di bawah Chinese Taipei (juara 1), Korea (juara 2), dan Singapura (juara 3).

Sebelum berlaga di WRO, para peserta tersebut telah mengikuti seleksi tingkat nasional dalam Indonesia Robotic Olimpiad 2009 (IRO) yang berlangsung di Jakarta pada Agustus lalu. IRO diselenggarakan oleh Mikrobot.

Mikrobot merupakan distributor resmi Lego Education, peraih penghargaan Golden Award untuk robot yang bisa menyelesaikan permainan rubik cube dalam waktu satu menit pada ajang olimpiade Robot Dunia 2007. (*)

sumber antaranews

Malaysia Pemasok Narkoba Utama ke Indonesia

Malaysia menduduki peringkat pertama negara asal penyelundupan narkotika ke Indonesia, berdasarkan volume kasus yang berhasil diamankan oleh Kantor Penindakan dan Penyidikan, Bea dan Cukai, demikian Direktur Penindakan dan Penyidikan Bea Cukai, Thomas Sugijata di Jakarta, Selasa.

"Untuk itu kami selalu mewaspadai penerbangan asal negara ini (Malaysia)," tambah Thomas di Jakarta, Selasa.

Thomas Sugijata juga mengatakan dari 74 kasus penyelundupan selama 2009, sebanyak 25 kasus berasal dari pelabuhan laut Malaysia.

"Malaysia adalah yang tertinggi dibanding negara lain pemasok narkoba di Indonesia," kata Thomas seraya membahkan negara pemasok lainnya dari kawasan Timur Tengah, seperti Qatar dan sekitarnya.

Jalur penyelundupan barang haram ini paling umum melalui jalur laut atau kapal fery, namun demikian bandara juga menjadi tempat yang paling sering dituju

sumber antaranews

"Joko Tarub" Mempesona Masyarakat Jerman

Penampilan seni budaya Indonesia "Legenda Joko Tarub" dari Sanggar Seni Margi Budoyo KJRI Hamburg dalam acara "Indonesian Night" mempesona masyarakat kota Kiel di Jerman.

Malam Dana yang digelar di Gedung Burgerhaus Kronshagen diprakarsai KJRI Hamburg bekerja sama dengan Perhimpunan Indonesia Jerman (DIG) Negara bagian Schleswig-Holstein, demikian keterangan pers KJRI Hamburg yang diterima koresponden ANTARA London, Senin.

Disebutkan malam dana tersebut bertujuan memperkenalkan budaya Indonesia serta promosi pariwisata yang hasilnya digunakan untuk program operasi bibir sumbing di Indonesia.

Para penonton yang terdiri atas pejabat pemerintah, para pengusaha dan tokoh masyarakat setempat, menikmati suguhan pertunjukan yang diawali dengan penampilan tarian Joko Tarub.

Legenda Joko Tarub digali atas kreatifitas seni grup Margi Budoyo dengan memamerkan keunikan budaya Indonesia yang dikagumi penonton malam dana tersebut.

Selain legenda Joko Tarub juga ditampilkan tari Klono Topeng dari Jawa Tengah yang gerakan, penjiwaan dan pakaian penarinya membuat kagum penonton.

Pada malam dana itu juga ditampilkan tarian Indang Badinding merupakan salah satu tarian adat masyarakat Minangkabau, yang dimainkan mahasiswa binaan Gusdi Sastra, dosen bahasa Indonesia di Universitas Hamburg.

Tarian Indang Bandinding mengundang decak kagum dan sambutan hangat dari hadirin itu dilanjutkan dengan tarian Minang lainnya yaitu tari Rantak.

Lagu-lagu Batak seperti Lagu "Sigu Lempong", "Sitogol" dan "Situmorang" yang didendangkan Masyarakat Nauli Indonesia (MNI) melengkapi acara Malam Dana tersebut.

Irama lagu yang gembira menarik pengunjung ikut berjoget dan berdendang mengikuti alunan gendang dan suling yang mengakhiri pentas seni itu.

Ketua DIG Schleswig-Holstein Ernst Kruger menyampaikan kegembiraannya dengan suksesnya acara dan mengharapkan pagelaran budaya ini akan menjadi daya tarik bagi masyarakat Jerman akan budaya Indonesia yang pada gilirannya ingin berkunjung ke Indonesia.

Kruger juga menjanjikan seluruh dana yang terkumpulkan akan di pergunakan untuk operasi bibir sumbing bagi anak-anak yang kurang mampu di Indonesia.

KJRI Hamburg juga membagikan bahan-bahan informasi dalam bentuk brosur-brosur, buletin KJRI triwulan "Indonesien Magazin" dalam bahasa Jerman serta leaflet kepada masyarakat Jerman yang hadir.

sumber antara

Dari Tanaberu hingga ke Ujung Dunia

Dentaman palu, hantaman kapak, dan suara pasak menancap di kayu besi terdengar di sepanjang Pantai Tanaberu, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Senin (16/11) pagi. Deretan kapal pinisi dan kapal kayu setengah jadi terhampar di batilang, galangan tradisional beratap rumbia.

Kami membuat kapal sendiri, lalu dijual atau berdasarkan pesanan. Kapal buatan Tanaberu dipakai berlayar melintasi Samudra Pasifik sampai ke Vancouver, Kanada, perairan Atlantik di Eropa,” kata Bachri (35), putra Tanaberu.

Saat ditemui, Bachri sedang mengerjakan pinisi berukuran lebih dari 100 ton. Kapal sudah setahun lebih dikerjakan di batilang milik ayahnya, Jafar (73).

Jafar adalah empu pembuat kapal di Tanaberu yang pernah membuat Pinisi Nusantara. Ia adalah satu dari beberapa pandita lopi, sebutan untuk ahli pembuat kapal dalam bahasa setempat.

Pandita lopi adalah tokoh adat yang memberi berkah dan memimpin upacara tradisional untuk setiap kapal yang dibuat di Tanaberu. Sesaji emas murni dan beberapa benda keramat ditanam di lunas kapal sebagai perlambang perkawinan kayu jantan dan betina yang dijadikan lunas kapal. Itu diyakini membuat kapal berhasil dalam pelayaran.

Kebijakan lokal seperti larangan menyambung kapal di mata kayu membuat kapal-kapal buatan Tanaberu dikenal kuat dan kokoh.

Penjelasan ilmiahnya, ujar Ridwan Alimuddin, aktivis Lembaga Perahu, mata kayu adalah bagian yang rapuh untuk dijadikan sambungan kapal.

”Ada banyak pemali dalam pembuatan kapal tradisional di Tanaberu. Pemali yang ada sebetulnya bisa dijelaskan secara ilmiah, seperti pantangan membuat sambungan pada bagian batang yang memiliki mata,” kata Ridwan, yang beberapa kali berlayar bersama orang asing di atas kapal buatan Tanaberu.

Nilai tradisional pembuatan kapal di Tanaberu setidaknya membuat warga setempat mendapat pesanan tidak hanya dari dalam negeri, tetapi juga mancanegara.

Satu pinisi warna coklat tua, misalnya, Senin, sudah diluncurkan dari galangan kering (dry dock) dan dikandaskan di laut dangkal. ”Itu kapal pesanan orang Singapura, untuk wisata sekitar Singapura-Malaysia. Ada 12 kamar untuk penumpang. Banyak kapal buatan Tanaberu dipesan orang asing,” kata Rian (22), putra Tanaberu yang kuliah pelayaran di Makassar.

Rian bertekad pulang kampung seusai kuliah untuk melanjutkan bisnis kapal tradisional.

Siang itu, Rian sedang menjumpai belasan warga yang memperbaiki kapal pinisi bernama Sampai Jumpa. Kapal berukuran 70 ton itu milik seorang pria Belanda yang tinggal di Thailand. Sampai Jumpa digunakan untuk berlayar di perairan Teluk Thailand.

Tanpa sketsa, apalagi desain komputer, pria-pria Tanaberu tekun membangun kapal kayu berkualitas dunia. ”Beberapa tahun lalu orang Australia juga pesan kapal di sini untuk berlayar dari Sulawesi Selatan ke Marega (istilah Bugis/Makassar untuk Tanah Australia). Kapal itu selanjutnya disimpan di museum di Australia,” ujar Bachri.

Replika kapal dari relief Candi Borobudur turut dibuat di Tanaberu. Kapal yang berlayar hingga Ghana di pantai barat Afrika itu mengukuhkan tradisi bahariwan Nusantara. Satu pinisi buatan Tanaberu yang akan dibawa ke Eropa juga sedang ditambatkan di Tanjung Bira.

Kapal-kapal Tanaberu dibuat menggunakan campuran kayu biti dan kayu besi (sejenis ulin) yang didatangkan dari Sulawesi Tenggara atau Kalimantan. Kulit kayu asal Kalimantan digunakan sebagai pelapis sambungan kayu untuk mencegah kebocoran.

Harga kapal kayu buatan Tanaberu bervariasi. Kapal berukuran 40 ton, misalnya, sekitar Rp 150 juta, seperti yang sedang dikerjakan Safrudin (35), tak jauh dari batilang milik Bachri. Sementara kapal berukuran di atas 100 ton sekitar Rp 4 miliar.

Kapal buatan Tanaberu dirancang sesuai pesanan, seperti dari nelayan Flores, Nusa Tenggara Timur. Kapal itu dilengkapi dengan tempat duduk tambahan di anjungan untuk memancing ikan laut dalam.

Namun, perajin saat ini sulit mendapatkan baku kayu. ”Alasannya, pemerintah memberantas illegal logging (penebangan liar),” kata Bachri.

Sri, pedagang bakso asal Karanganyar, Solo, Jawa Tengah, membenarkan ucapan Bachri. ”Kalau usaha kapal lagi ramai, warung bakso tidak bakal sepi,” katanya.

Persinggahan pertama

Desa Tanaberu adalah persinggahan pertama Tim Ekspedisi Garis Depan Nusantara ke arah timur kepulauan Indonesia. Tim berangkat dari Pantai Losari di Makassar, 15 November lalu sekitar pukul 12.00, dilepas Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad dan Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo.

Sekitar pukul 19.00, kapal yang dinakhodai Hidayat (63), putra Tanjung Bira, melintasi pesisir Takalar, membelok ke arah Tanaberu, sebelum mencapai ujung timur daratan Sulawesi Selatan di Tanjung Bira.

Perjalanan dilanjutkan Tim Ekspedisi Garis Depan Nusantara, Senin malam, menuju selatan Pulau Selayar. Diperkirakan tim tiba hari Selasa pagi ini di Pulau Selayar.

16 November 2009

Ratna Sarumpaet Sabet Penghargaan Internasional

Ratna Sarumpaet mengaku bangga karena film garapannya, Jamila dan Sang Presiden mendapatkan penghargaan pada Asiatica Filmmediale Festival (AFF) yang berlangsung di Roma, Italia beberapa waktu lalu.

"Saya sangat bangga atas penghargaan tersebut," kata Ratna Sarumpaet kepada ANTARA di Jakarta, Senin.

Ratna menambahkan, film Jamila dan Sang Presiden mendapatkan penghargaan dari "The Network for the Promotion of Asian Cinema" (Netpac) sebuah organisasi perfilman yang beranggotakan sekitar 29 negara dan berkantor di Singapura.

"Ini merupakan penghargaan berkelas internasional dari sebuah organisasi perfilman ternama yang beranggotakan sekitar 29 negara," katanya.

Ia menambahkan, Netpac telah memberikan penghargaan pada lebih dari 70 film dari berbagai negara di Asia dan memperkenalkannya ke mata dunia.

Untuk Indonesia, film Jamila dan Sang Presiden merupakan film Indonesia kedua yang mendapatkan penghargaan dari Netpac setelah "Bird Man Tale" karya Garin Nurgroho yang diberikan di "Berlin International Film Festival" tahun 2003.

Ratna juga mengatakan bahwa film Jamila dan Sang Presiden yang bercerita tentang kasus perdagangan anak di Indonesia memperoleh penghargaan karena nilai seni dan kritik sosialnya.

"Saya membuat film ini bukan untuk mendapatkan penghargaan tapi karena ingin mengangkat kasus yang selama ini jarang diangkat di film-film tanah air, yakni soal perdagangan anak," katanya.

Ia juga menambahkan, dengan adanya penghargaan berkelas internasional ia berharap pesan moral dan informasi yang ingin disampaikan lewat film garapannya bisa dilihat oleh lebih banyak orang di berbagi negara.(

sumber antara

15 November 2009

Masyarakat Perancis Antusias Pelajari Tari Bali

Masyarakat Perancis dan warga negara Indonesia yang tinggal di negara itu cukup antusias mempelajari tabuh dan tari Bali yang dibina seorang dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar.
"Kursus tari Bali yang digelar sekali dalam seminggu di KBRI Paris itu melibatkan ratusan pencinta seni budaya Bali di Perancis," kata Nyoman Kariasa, SSn, dosen ISI Denpasar setelah mengemban tugas selama enam bulan di negara tersebut, di Denpasar, Minggu.

Ia mengatakan, minat masyarakat internasional mendalami tabuh dan tari Bali cukup besar.

Guna memudahkan melakukan pelatihan, mereka dibagi dalam beberapa kelompok latihan dengan jadual berlangsung sejak pagi, siang, sore hingga malam hari.

Tugas tersebut diembannya selama enam bulan, sekaligus memperkenalkan seni budaya Bali dan Indonesia pada umumnya.

Nyoman Kariasa menjelaskan, penugasan mengajar musik tradisional gamelan Bali di Paris mampu memberikan motivasi tersendiri baginya.

Paris dan Perancis merupakan salah satu kiblat kemajuan budaya yang telah diakui dunia internasional, katanya.

Masyarakat Paris mempunyai apresiasi tinggi terhadap musik dan budaya luar termasuk Indonesia, khususnya gamelan dan tari Bali.

"Hal ini menjadi daya tarik sekaligus tantangan untuk memperkenalkan dan mengajarkan gamelan Bali yang selama ini hanya mereka dengar atau tonton," ujar Nyoman Kariasa.

Ia mengaku dituntut untuk jauh lebih sabar dalam mengajarkan hal-hal dasar dan konseptual yang berkaitan dengan gamelan, kesenian Bali serta menyentuh filosofi dan budaya Bali secara luas.

Hal itu masih ditambah dengan kendala komunikasi, mengingat masyarakat Perancis pada umumnya tidak berbahasa Inggris, ujar Nyoman Kariasa.
(*) sumber antara

14 November 2009

Kerajinan Perak Bali dan Jati Jepara Diakui Dunia

Wakil Presiden Boediono mengaku bangga terhadap produk kerajinan asal Indonesia yang telah diterima di pasaran internasional.

Produk kebanggan nasional itu di antaranya kerajinan perak Gianyar, Bali, dan furniture kayu Jati asal Jepara, Jawa Tengah.

"Kedua produk itu telah memiliki kualitas kelas dunia," kata Boediono saat membuka pertemuan One Village One Product (OVOP) di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, Sabtu (14/11/2009).

Di Bali, kerajinan perak banyak dijumpai di Desa Celuk, Sukawati, dan Ubud, Gianyar. Produk kerajinan perak dari dua daerah ini berkualitas tinggi dan mampu memproduksi dalam jumlah besar. Sedangkan kerajinan kayu Jati Jepara terkenal karena kualitas kayu jatinya.

Boediono meminta, produk-produk kerajinan nasional lainnya dapat ditingkatkan kualitasnya agar mampu beradaptasi sekaligus bersaing di pasar internasional. "Itu bisa dilakukan, salah satunya dengan melakukan uji coba di pasar-pasar luar negeri," pintanya.

Pertemuan OVOP ke-6 ini berlangsung 14-15 November. Selain 210 peserta dalam negeri, pertemuan juga diikuti 176 peserta luar negeri dan 14 negara se-Asia dan Afrika.

Dalam pertemuan juga digelar pameran industri, kerajinan dan produk lainnya yang diikuti sejumlah negara. Usai membuka pertemuan, Wapres Boediono menyempatkan diri meninjau pameran tersebut. (

'Mau Ubah Dunia, Jangan Berpikir Konvensional'

RIZAL RAMLI. Begitu mendengar nama itu, pikiran orang tentu akan tertuju kepada sosok pria berbadan tambun yang pernah menjabat Menteri Koordiantor Bidang Perekonomian dan Menteri Keuangan dalam kabinet Persatuan Nasional. Menjabat sebagai menteri tentu membuat Rizal memiliki peran besar bagi negara ini terutama ketika dia menjadi menteri pada era pemerintahan Abdurrahman Wahid.

Tapi jauh sebelum Rizal menjabat sebagai menteri, masa kecilnya harus dilalui dengan penuh perjuangan dan tantangan. Mengingat Rizal adalah anak yatim piatu.

Namun mendapat status anak yatim piatu justru membuat Rizal Ramli kuat dan terlatih menghadapi persoalan hidup. "Dalam setiap tantangan itu saya mencoba menjadi problem solver untuk mencari solusi demi pemecahan masalah tersebut. Terkadang caranya out of the box atau di luar kebiasaan orang-orang," ujar Rizal saat menghadiri acara diskusi dengan redaksi okezone beberapa waktu lalu.

Rizal muda juga harus bekerja agar bisa sekolah hingga tingkat perguruan tinggi. Tantangan masa muda Rizal tak berhenti seperti itu. Dia juga harus merasakan dinginnya sel penjara. Rizal ditangkap karena mengkritik kebijakan Orde Baru yang otoriter.

"Saat itu saya bersama teman-teman saya yang berusia 20-30 tahun ditangkap, karena membuat buku mengkritik Orde Baru. Lima bulan di penjara militer dan satu tahun di penjara Sukamiskin," tuturnya mengenang.

Dipenjara, justru semakin membuat semangat Rizal makin meletup. Pria kelahiran Padang, 55 tahun silam ini menganggap penjara sebagai sarana untuk menggembleng mental. "Banyak yang bilang penjara itu sebenarnya universitas yang paling bagus, asal kita mau membaca dan berdiskusi yang positif selama di penjara," paparnya.

Lepas dari penjara Rizal tak ingin lemah. Dia terus mengejar cita-citanya untuk menjadi orang besar. Kerja sambil kuliah pun dilakoni. Hingga akhirnya dia terus bisa mengenyam pendidikan hingga ke luar negeri.

Pulang dari luar negeri pada tahun 1990, Rizal tentu semakin dicari. Bukan karena berbuat masalah, tapi banyak orang yang ingin mengajaknya mendirikan organisasi pergerakan. Pria yang juga mempunyai hobi menonton film di bioskop ini kemudian memilih untuk menjadi aktivis kampus bersama teman-temannya.

Kemudian Soeharto dan Orde Barunya pun runtuh. Rizal yang ketika itu berusia 44 tahun, kemudian terpilih sebagai menteri di Kabinet Persatuan Indonesia pimpinan Presiden Abdurrahman Wahid.

"Semua itu bisa saya lakukan karena kerja keras, kerja keras, dan kerja keras, baru setelah itu kelebihan-kelebihan yang lain," begitu Rizal membocorkan tipnya hingga bisa menggapai sukses seperti sekarang ini.

Pria pengagum Albert Einstein dan Soekarno inipun berkeyakinan dengan kerja keras dan kelebihan yang dimiliki, seseorang bisa menghasilkan hal yang brilian. "Ada satu ucapan Einstein yang mengatakan, "only the inconfentional change the world" artinya orang yang tidak berpikiran konfensional yang mampu mengubah dunia," begitu Rizal berpedoman.

"Sebetulnya alasannya sederhana saja, kalau orang percaya hal yang konfensional, maka dia percaya hal yang sudah terbukti saja. Dia tidak akan percaya ada hal lain yang belum terbukti," tambahnya sambil menutup percakapan.

Ya Rizal memang tak ingin berpikiran biasa saja. Kini pun dia tak ingin menjadi orang biasa saja. Rizal mencalonkan diri sebagai presiden untuk Pemilu 2009, meski hanya berstatus presiden alternatif ....

Wuih... Solo Tujuan wisata Terbaik

Pemerintah Kota Surakarta, Jawa Tengah, akan segera membenahi sejumlah obyek wisata setelah Solo meraih penghargaan sebagai "Indonesian best destination" dalam Indonesian Tourism Award (ITA) 2009, Jumat (13/11) malam tadi.

"Penghargaan itu bukan merupakan parameter kesuksesan kami dalam melakukan pembenahan sejumlah tempat tujuan wisata yang kami miliki," kata Wali Kota Solo, Joko Widodo di Solo, Sabtu (14/11).

Dia mengatakan, hal tersebut malah menjadi pemacu Pemkot Surakarta untuk segera membenahi lokasi-lokasi tujuan wisatawan yang saat ini dinilai kurang terawat dan perlu pembenahan. "Dengan kondisi yang masih belum maksimal saja Solo meraih penghargaan tersebut. Apalagi bila kita membenahi dan menyempurnaan penataan lokasi-lokasi tujuan wisatawan, pasti hasil yang lebih baik dapat tercapai," kata dia.

Oleh karena itu, lanjutnya, Pemkot Surakarta semakin terpacu untuk segera melakukan pembenahan. "Saat ini kami sudah mengajukan sejumlah proposal ke pemerintah pusat dan pemerintah provinsi untuk pembenahan sejumlah cagar budaya di Solo," katanya.

Salah satu cagar budaya yang akan segera dibenahi adalah Pura Mangkunegaran yang dianggarkan Rp 25 mliar. Selain itu, juga cagar budaya Masjid Agung. "Akan tetapi, hal tersebut terkendala belum dimasukkannya pembenahan tempat tersebut pada draf RAPBD 2010," katanya.

Saat ini, lanjut Joko, Pemkot Surakarta baru bisa berharap dari dana yang mungkin akan diturunkan dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi. Dia berharap jika semua lokasi tujuan wisata, termasuk bangunan cagar budaya, dapat dibenahi, Solo tidak hanya mendapat manfaat dengan berupa penghargaan saja, tetapi juga dengan mendapatkan wisatawan lebih banyak.

"Selain itu, kami juga berharap penghargaan tersebut dapat memacu pelaku bisnis wisata untuk iktu memajukan dunia pariwisata Solo," kata Joko Widodo.

Perjuangan Seorang Siti Fadhilah

Mantan Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari meluncurkan buku ketiganya di Jakarta, Jumat (6/11) malam, bertepatan dengan hari ulang tahunnya yang ke-59. Buku setebal 249 halaman yang diberi judul "Tatkala Leukemia Meretas Cinta" itu berisi catatan harian Siti Fadilah selama enam bulan terakhirnya menjabat sebagai Menteri Kesehatan.

Selain menceritakan kegiatan rutinnya sebagai menteri, perempuan yang lahir di Surakarta pada 6 November 1949 itu juga mengisahkan kehidupannya sebagai isteri dan ibu yang menjelang akhir masa tugasnya harus menghadapi cobaan berat.

Sang suami, Muhammad Supari, divonis menderita leukemia, kanker darah, dan harus menjalani perawatan. Sementara dia, hingga akhir hayat sang suami, masih harus menjalankan tugas sebagai menteri dengan berbagai beban pekerjaan dan masalah. "Ini adalah pengabdian dan kegalauan saya yang saya catat antara bulan Oktober 2008 sampai Maret 2009," katanya dalam pembukaan bukunya.

Yudhistira, sastrawan sahabat Siti Fadilah, mengatakan, buku yang dia sebut novel biografis itu merupakan ungkapan spontan dari seorang mantan pejabat. "Ini adalah novel biografis yang tidak biasa. Ini adalah ungkapan spontan dan jujur dari seorang mantan pejabat negara," katanya.

Dia memuji keseluruhan isi buku itu dan sang penulis. Dia hanya mengkritik sampul buku yang berwarna merah jambu, dengan tulisan judul berwarna pink terang dan gambar skesta potret Siti Fadilah bersama sang suami."Sampulnya kurang cantik," katanya.

Lintang, novelis sahabat Siti Fadilah, juga memuji keberanian Siti Fadilah menuliskan catatan hariannya selama menjadi pejabat dengan sangat terbuka. Ia mencontohkan, pada halaman 36 Siti Fadilah secara terbuka menceritakan bagaimana dia harus membatalkan pembakaran produk makanan mengandung melamin yang membahayakan kesehatan masyarakat atas perintah Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Menurut dia, tidak semua perempuan, apalagi mantan pejabat tinggi negara, berani mengemukakan hal semacam itu secara terbuka kepada publik melalui buku sekalipun. Siti Fadilah sendiri mengatakan, dia menuliskan catatan harian itu untuk berbagi pengalaman tentang perjuangan dan cinta.

Ia, dalam buku itu, banyak menceritakan bagaimana dia, di sela-sela kesibukannya sebagai menteri, harus berusaha sekuat tenaga untuk bisa berada disamping sang suami pada saat-saat terakhirnya. Dia antara lain bercerita tentang bagaimana hari-harinya yang padat dengan tugas, membuat dia tidak sepenuhnya bisa mendampingi sang suami yang harus berjuang melawan maut ketika itu.

Siti Fadilah juga mengatakan, masih akan mengeluarkan satu buku lagi tentang hari-harinya sebagai menteri kesehatan perempuan pertama di Indonesia. "Pada buku keempat saya menulis derap langkah saya selama lima tahun menjadi menteri dan kebijakan yang saya ambil," katanya.

Pada peluncuran buku Siti Fadilah di Hotel Sultan, Jakarta, hadir mantan Menteri Pemuda dan Olah Raga Adhyaksa Dault, mantan Menteri Negara Pemberdayaan Perampuan Meutia Hatta, Fuad Bawazir, pejabat di lingkungan Departemen Kesehatan dan para kolega Siti Fadilah.

13 November 2009

Boscha Resmikan Teropong Matahari

- Observatorium Boscha di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jabar, resmi mengoperasikan teropong matahari, Sabtu (31/10). Teropong yang dibuat mandiri oleh Institut Teknologi Bandung ini dikhususkan untuk penelitian matahari, khususnya bagian korona.

Teropong matahari ini terdiri dari tiga jenis teleskop heliostat yang beroperasi sekaligus secara three in one. Yaitu, visual white light yang dilengkapi filter berkekuatan 10.000 kali, hidrogen alfa, dan kalsium. Ketiga jenis teleskop ini memiliki fungsi yang berbeda-beda. Teleskop hidrogen alfa misalnya, sangat baik untuk melihat ledakan matahari di lapisan korona. Sementara, teleskop berfilter kascium sangat idel untuk meneliti permukaan matahari dan mengamati aktivitas bintik matahari (sunspot).

"Teleskop yang kalsium adalah yang pertama di Indonesia. Lapan memang memiliki yang alfa, tetapi katanya kurang maksimal karena sedang bermasalah. Dengan teleskop ini, kita bisa mengamati ledakan matahari dengan sangat baik," tutur Dhani Herdiwijaya dari Astronomi ITB.

Clara Yatini dari Bidang Matahari dan Antariksa Lapan membenarkan, keberadaan teropong matahari di ITB diharapkan bisa menopang riset mengenai aktivitas matahari secara lebih baik lagi. Lapan sebetulnya sudah memiliki teropong matahari khusus yang ada di stasiun Tanjungsari, Sumedang, dan Watukosek, Gresik, namun teropong yang ada belum maksimal. "Selama ini, kami lebih sering masih menggunakan yang jenis black and white," katanya.

Kepala Observatorium Boscha Taufik Hidayat menuturkan, fasilitas teropong matahari yang dilengkapi dengan rumah teropong ini bisa digunakan lintas lembaga, tidak hanya ITB. "Fasilitas ini dapat digunakan untuk guru, siswa, masyarakat umum yang haus dengan ilmu pengetahuan," tuturnya.

Berbeda dengan delapan teropong lainnya yang ada di Boscha, teropong ini dioperasikan secara real time (terus menerus). Data dan citra hasil pemantauan ditayangkan di layar monitor Worlwide Telescope hasil sumbangan Microsoft serta di proyektor yang bisa dilihat langsung oleh pengunjung. "Data di-upload di situs ITB. Jadi, setiap orang bisa mendapat data ini di mana saja," ujarnya.

Selain lensa coronado yang dibeli dari luar, baik perangkat teknis maupun sistem operasinya dikembangkan secara mandiri oleh tim dari ITB. Biaya pembangunan rumah teropong maupun teropongnya sendiri mencapai Rp 600 juta. Dana diperoleh dari beberapa sumber, yaitu Pemerintah Belanda, Kementrian Ristek dan Departemen Pendidikan Nasional.

Chairil Anwar dan Cerita Buat Dien Tamaela

Pernah dengar puisi pujangga Chairil Anwar yang berjudul Cerita Buat Dien Tamaela? Puisi ini sangat populer, bukan hanya di Indonesia tapi juga di mancanegara.

Puisi ini telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa seperti Inggris, Belanda, Jerman, Prancis, Spanyol, Latin bahkan Rusia. Misalnya, dalam Bahasa Belanda, Verhaal Voor Dien Tamaela diterjemahkan oleh Dolf Verspoor dan terbit di Den Haag tahun 1949.

Dalam Bahasa Jerman menjadi Ich Bin Pattiradjawane diterjemahkan W.A. Braasem, terbit di Jerman tahun 1957. Dolf Verspoor mempublikasikan Legende Pour Dien Tamaela. Meskipun dalam bahasa Prancis, namun dipublikasi di Mimbar Indonesia tahun 1949.

Terjemahan lain oleh Mohammad Akbar Djuhana dalam Bahasa Prancis menjadi Histoire Pour Dien Tamaela, dipublikasi oleh Kedutaan Besar Prancis tahun 1950 dan 1958.

Ada beberapa terjemahan dalam Bahasa Inggris. Ahmed Ali dkk mempublikasikan Story For A Girl Dien Tamaela di Karachi tahun 1949. Judul yang sama dipublikasikan di London tahun 1959.

Sedangkan A tale of Dien Tamaela diterjemahkan oleh Burton Raffel dan Nuurdin Salam, dipublikasi di Berkeley dan Los Angeles tahun 1964 oleh University of California Press. Di Manila, puisi ini dipublikasikan oleh Jurnal Universitas Manila tahun 1954, dengan judul Story For Dien Tamaela, terjemahan Justus van der Kroef.

Dalam Bahasa Spanyol, Ramadhan KH menulisnya menjadi Historia Para Una Muchacha Que Se Lama Tamaela, dipublikasikan di Madrid tahun 1962. Ada pula dalam bahasa lainnya namun sulit disalin karena tidak menggunakan huruf latin.

Mengapa begitu terkenal? Karena nama Dien Tamaela sangat misterius dalam larik-larik puisi si pujangga yang mati muda ini.

Banyak orang tidak tahu, siapa Dien Tamaela sebenarnya. Ada yang menyangka Dien seorang pria Ambon, seorang penyair, seorang pelukis, kritikus sastra. Ada yang menyebutnya sahabat Chairil di negeri Belanda. Bahkan, ada juga yang menggosipkan sebagai istri gelap Chairil.

"Siapa itu Dien Tamaela, kita tidak kenal. Jadi kita tidak bisa menghayati puisi Chairil Anwar secara baik," ujar seorang guru Sastra Indonesia pada forum dalam bulan bahasa 2008 di Kampus FKIP Universitas Pattimura, beberapa waktu lalu.

Puisi Cerita Buat Dien Tamaela yang mistis, juga menjadi sebuah misteri. Chairil seperti punya pengalaman magis berada di pulau-pulau Maluku. Tapi untuk membuka tabir hubungan Chairil dan Dien, justru mesti dimulai dengan menelusuri puisi ini.

Cerita Buat Dien Tamaela

Beta Pattirajawane
Yang dijaga datu-datu
Cuma satu

Beta Pattirajawane
Kikisan laut
Berdarah laut

Beta Pattirajawane
Ketika lahir dibawakan
Datu dayung sampan

Beta Pattirajawane, menjaga hutan pala.
Beta api di pantai. Siapa mendekat
Tiga kali menyebut beta punya nama.

Dalam sunyi malam ganggang menari
Menurut beta punya tifa,
Pohon pala, badan perawan jadi
Hidup sampai pagi tiba.

Mari menari!
Mari beria!
Mari berlupa!

Awas jangan bikin beta marah
Beta bikin pala mati, gadis kaku
Beta kirim datu-datu!

Beta ada di malam, ada di siang
Irama ganggang dan api membakar pulau....

Beta Pattirajawane
Yang dijaga datu-datu
Cuma satu.

Puisi ini ditulis Chairil tahun 1946. Di bawah judul Cerita Buat Dien Tamaela, Chairil memulainya dengan satu larik yang langsung sangat Maluku, Beta Pattiradjawane.

Tercatat, lima kali nama Pattiradjawane muncul dalam puisi sembilan bait itu. Maka pertanyaan berikut, siapa Pattiradjawane? Mengapa bukan Pattimura atau marga-marga lainnya?(Rudi Fofid/Koran SI/hri)

Tenunan Baduy Diminati Mancanegara

Kain khas hasil tenunan masyarakat adat Baduy di Kabupaten Lebak, Banten diminati berbagai kalangan dalam negeri maupun mancanegara karena keantikan dan keunikannya.

Ketua Cita Tenun Indonesia (CTI) Okke Hatta Radjasa di Serang, Banten, Kamis mengatakan, pihaknya sudah mengikuti berbagai pameran hasil tenun yang diselengarakan di dalam maupun luar negeri dengan menghadirkan kain tenun khas baduy yang sudah didesain menjadi pakaian. Dalam kesempatan pameran tersebut, banyak kalangan yang menyukai dan berminat dengan tenunan baduy tersebut.

"Kami datang ke Banten untuk mengembangkan kain tenun tersebut, karena peminat dan permintaannya banyak namun produksinya terbatas," kata isteri Menko Ekuin Hatta Radjasa bernama lengkap Okktiniawati Ulfadariah saat bertemu Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah membahas rencana pengembangan tenun baduy tersebut.

Okke mengatakan tenunan baduy memiliki kekhasan tersendiri dari segi corak dan teknik pembuatannya yang kental dengan kearifan lokal. Untuk itu pihaknya akan bekerjasama dengan Dinas Pariwisata Banten dan Dinas UMKM Provinsi Banten untuk memberikan pelatihan kepada para perajin tenun supaya hasil produksi bisa optimal dan kualitasnya lebih meningkat.

"Terakhir kami memamerkan tenunan baduy di Belanda pada Januari 2009, selainnya pernah di Milan, Washington DC dan Perancis," katanya.

Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah menyambut baik langkah yang dilakukan para pecinta kain tenun yang tergabung dalam CTI itu, untuk itu ia akan mengembangkan tenun baduy tersebut dalam bentuk menjadikan desa wisata dan akan memfasilitasinya melalui Dinas Kebudayaan dan Priwisata bersama Dinas Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Provinsi Banten.

"Kami menyambut baik langkah positif ini sebagai salah satu upaya mengembangkan usaha kecil dan pariwisata di Banten, mudah-mudahan awal 2010 sudah berjalan," kata Atut.


(ANTARA News) -

12 November 2009

Tiga Mahasiswa Indonesia Dapat Penghargaan UNESCO

Tiga mahasiswa Indonesia berprestasi mendapat penghargaan Mondialogo Award dari UNESCO dan perusahaan Jerman Daimler AG yang memproduksi mobil mewah Mercedez Benz, di Stuttgart, Jerman.

Selain kepada tiga mahasiswa teknik Indonesia berprestasi, Mondialogo Engineering Award juga diberikan kepada 60 mahasiswa berprestasi dari 28 negara. Demikian disampaiakn Counsellor Sosbud dan PIPP KBRI Berlin Agus Priono dalam siaran pers yang dikirim kepada Kompas.com, Kamis (12/11). Penghargaan tersebut terbagi dalam 30 proyek yaitu bidang pembangunan, pengentasan kemiskinan dan lingkungan.

Ketiga mahasiswa Indonesia berprestasi tersebut adalah Benny dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dengan proyek Zero Waste Production System in Small/Medium Industrial Cluster yang meraih medali emas.

Sementara Fengky Satria Yorestra dari Universitas Andalas dengan proyek Evacuation Infrastructure from Tsunami for Coastal Communities in West Sumatra meraih medali Perak.

Mahasiswa Udayana Nanang Sugianto dengan proyek Development of a Transportable Bioreactor for Anaerobic Treatment meraih medali perunggu.

Proyek Benny, mahasiswa Teknik Kimia semester 7 UGM yang bermitra dengan Awqi Gibran dari Chalmer University of Technology, Gothenberg, Swedia dinilai dewan juri independen bermanfaat dan kreatif karena berhasil menciptakan sumber energi alternatif bagi perkampungan secara berkelanjutan.

Dewan juri yang berasal dari beberapa negara menilai proyek Benny memanfaatkan limbah industri dan biologi untuk memproduksi barang kebutuhan sehari-hari seperti sabun herbal, berhak meraih medali emas.

Penganugerahan medali dilakukan Pimpinan Puncak Daimler AG dan Mercedez Benz Walter Eldern dan perwakilan dari UNESCO Dieter Zetsche.

Menurut Agus Priono, penghargaan Inisiatif Mondialogo Award diluncurkan Daimler AG dan UNESCO 2003 dan merupakan penghargaan dan forum dunia terbesar untuk mempromosikan kerja sama dan dialog antarbudaya di antara mahasiswa teknik sedunia.

Untuk memilih penerima penghargaan, pelajar di berbagai negara maju dan berkembang selama kurang lebih setahun mengerjakan proyek untuk membantu pencapaian United Nations Millennium Development Goals dan memfokuskan pada mitigasi perubahan iklim, pengentasan kemiskinan serta pembangunan yang berkelanjutan.

Pemberian penghargaan dihadiri duta besar dari negara-negara yang warganya menerima medali dalam kesempatan tersebut antara lain India, Indonesia, Afrika Selatan Canada, dan Brazil serta pembalap mobil Formula 1 Lewis Hemilton.
sumber kompas

11 November 2009

Ternyata LAPAN Telah Menciptakan 300 Roket

Peneliti-peneliti di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) telah berhasil menciptakan 300 jenis roket, dan ini sangat penting bagi perkembangan teknologi di Indonesia.

Kepala Tim Roket Kendali LAPAN Edi Sofian, Rabu (11/11) mengutarakan, keberhasilan para peneliti Indonesia menciptakan roket menjadi hal penting guna memajukan perkembangan teknologi di Indonesia untuk bersaing dengan negara lain.

Edi mengungkapkan selama 20 tahun lebih LAPAN mengabdi para peneliti telah berhasil menciptakan 300 roket dengan berbagai kategori dengan jenis roket berbeda yang cukup spektakuler.

"Dalam satu tahun para peneliti LAPAN menciptakan 15 roket yang kemudian dilakukan uji coba dan berhasil diorbitkan dengan sukses. Itu semua merupakan hasil karya anak bangsa," ungkap Edi.

Dari ratusan roket yang berhasil diciptakan selama ini lebih banyak dihasilkan roket cuaca dan orbiter serta satelit untuk membantu Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memantau perkembangan cuara.

Termasuk membantu pertahanan keamanan negara Indonesia dan mengawasi daerah-daerah di kawasan nusantara yang membutuhkan pemantauan ketat serta pengawasan sipil.

"Pembuatan roket merupakan instruksi negara, kita menciptakannya dan PT Dirgantara Indonesia (DI) memproduksi dan memperbanyak roket," tandas Edi.

Kabag Humas LAPAN Eli Kuntjahowati menegaskan, pada dasarnya LAPAN tidak hanya menciptakan roket, terdapat beberapa hasil ciptaan LAPAN mengoptimalkan sistem propulsi roket peluncur satelit yang diproyeksikan untuk jangka panjang.

LAPAN juga merancang beberapa motor roket hibrid yang mengunakan kombinasi propelan padat dan cair. Bahkan beberapa analisis LAPAN sedang merancang roket modern yang siap bersaing dengan roket buatan luar negeri.

sumber kompas

04 November 2009

Sendratari Calon Arang Memukau Warga Brussel

Sendratari Calon Arang tampil memukau para pengunjung yang memenuhi Gedung Corcert Noble di Brussel, dalam acara malam dana untuk korban gempa bumi Sumatra Barat sekaligus mengakhiri acara bulan promosi Indonesia di Belgia selama sebulan penuh.

"KBRI Brussel bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan Provinsi Jawa Timur dan Sanggar Viatikara-Surabaya asuhan Tommy Marwoto menggelar serangkaian pertunjukan kesenian Sendratari Calon Arang," ujar Minister Counsellor Pensosbud, PLE Priatna, kepada koresponden Antara London, Selasa.

Dikatakannya, selama berada di Brussel, rombongan grup Viatikara didampingi pejabat dari DPRD Jawa Timur, Djafar Sodiq dan Kepala Dinas Kebudayaan Ahmad Soepanji.

Menurut Priatna, KBRI Brussel bekerja sama dengan Pusat Studi Asia dan Manajemen Universitas Konstanz sebelumnya mengelar Sendratari Calon Arang di Jerman yang juga mendapat sambutan meriah.

Dalam acara pembukaan Sendratari Calon Arang, yang dihadiri antara lain Dubes ASEAN, Uni Eropa, kalangan pecinta seni Indonesia, yang bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda seorang gadis manis Nina Priatna mengucapkan Sumpah Pemuda.

Hall Concert Noble yang dipadati 300 undangan dengan tertib menyaksikan alunan gamelan dan gerak gemulai menghentak Tari Jejer Banyuwangi, Tari Pecut dan Calon Arang.

Duta Besar RI untuk Belgia, Luksemburg dan Uni Eropa Nadjib Riphat Kesoema mengatakan, filosofi Sendratari Calon Arang tidak hanya menampilkan cerita pertarungan kekuatan yang baik dan jahat, tapi juga mengungkap kekayaan kesenian yang dimiliki Jawa Timur dengan segala keunikannya.

Sementara itu, Minister Counsellor Pensosbud PLE Priatna, mengatakan, KBRI Brussel menggagas program dengan menampilkan kesenian unik berupa tarian Jawa Timur dan Sendratari Calon Arang di beberapa tempat, serta workshop dengan publik pecinta seni dan mahasiswa serta kalangan diplomatik di Brussel.

"Hal ini dimaksudkan agar budaya Indonesia dapat menembus berbagai penonton yang berbeda segmennya yang ternyata apresiasinya sangat mengejutkan," ujar PLE Priatna, di sela-sela pertunjukan.

PLE Priatna mengatakana bahwa bulan Promosi Indonesia di Brussel berlangsung sejak 2 Oktober antara lain diisi dengan peragaan busana karya perancang muda Indonesia Nisa Riphat yang mendapat sambutan meriah.

Selain itu, pertunjukan Lungsuran Daur, musik hijau dari Bandung, kolaborasi tiga warna tari, film dan buku di museum Bozar dan Viatikara Surabaya di Museum Instrumen Musik dan Concert Noble menjadi promosi yang sukses serta mendapat sambutan publik Eropa, demikian PLE Priatna.

sumber kompas

Peraih Emas Olimpiade Sains Berhak Beasiswa hingga S3

Indonesia bangga dengan prestasi yang diraih anak-anak Indonesia, juara umum pada Lomba Matematika Internasional ke-3 (3rd Wizards at Mathematics Internastional Competition 2009) di Lucknow, India. Sebagai penghargaan atas prestasi medali emas yang diraih, pemerintah akan memberikan beasiswa hingga ke jenjang S3.

"Bapak Presiden mencanangkan, siapa pun yang dapat medali emas olimpiade berbagai jurusan, maka ia diberikan reward hingga S3 di mana saja, selama lokasinya ada di dalam peta," kata Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh. Mendiknas menegaskan hal itu ketika menerima anak-anak yang berhasil membawa total 10 medali emas, 9 perak, dan 5 medali perunggu, Selasa (3/11) malam di Hotel Sahid, Jakarta.

Rincian prestasi tersebut, yaitu kategori individual competition meraih 8 medali emas, 7 perak, dan 4 medali perunggu. Adapun kategori team competition meraih 2 emas, 2 perak, dan 1 perunggu. Kompetisi ini diikuti 9 negara dengan 34 tim. Sebanyak 5 tim di antaranya dari Indonesia, berkekuatan 19 anak dari berbagai sekolah dasar.

Tak sebatas meraih juara umum, Indonesia juga meraih nilai tertinggi untuk kategori individual competition atas nama Henry Jayakusuma asal SD PL Bernardus, Semarang. Nilai tertinggi team competition atas nama Agasha Kareef Ratam (SD Al Izhar Pondok Labu), Fahmi Firdaus Angkasa (SDIP Daarul Jannah Bogor), Stanley Orlando (SD St Ursula, Jakarta), dan Kevin Pratama Rusli (SDK BPK Penabur).

Menjawab wartawan, Mendiknas juga memberikan kabar gembira buat para pembina/pembimbing. Walaupun mereka diyakini memiliki keikhlasan luar biasa dan tidak pernah meminta apa-apa, insya Allah pemerintah telah menyiapkan penghargaan untuk para pembina.

"Tentang apa (penghargaan) itu, itu bagian dari kerahasiaan. Sangat tidak tahu diri, seandainya Depdiknas tidak bisa memberikan sesuatu yang berarti bagi pembina/pembimbing anak-anak yang berpestasi dunia tersebut," ungkapnya.

Mohammad Nuh mengemukakan, prestasi anak-anak menjadi prestasi awal bangsa ini. Masa depan bangsa ini berada di tangan kalian semua. "Dilihat dengan matahati, anak-anak matanya bersinar, tersimpan masa depan yang sangat bagus. Anak-anak kita ini mempunyai potensi luar biasa. Wajah-wajah sang juara," katanya.

Dengan potensi yang luar biasa itu, prestasi anak-anak diakui oleh dunia. Prestasi ini harus tetap dikawal, dan Depdiknas mendukung penuh agar potensi dan prestasi yang diraih bisa terus dikembangkan lagi.

Untuk itu, lanjut Mendiknas Mohammad Nuh, sebagaimana esensi dari program 100 hari Mendiknas, profesionalitas dari guru-guru harus tetap didorong. Guru harus harus bisa menggali talenta anak-anak kita dan memberikan sentuhan sehingga talenta-talenta anak-anak bisa bersinar.

Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Depdiknas Suyanto, mengatakan, melihat asal sekolah dari lima tim yang dikirim, mereka bukan saja berasal dari sekolah negeri, tetapi juga swasta. Demikian juga asal sekolah mereka, cukup beragam.

"Ini menjadi capaian tersendiri bagi para pengelola sekolah atas apa yang telah diraihnya itu. Adapun pemerataan di bidang pendidikan menjadi salah satu agenda yang akan terus dijalankan ke depan. Prinsipnya, bagaimana menjalankan bidang pendidikan secara merata baik dalam hal kualitas maupun sarana dan prasarana, serta terjangkau," paparnya.

01 November 2009

Dunia Akui Musik Kolintang

Bupati Minahasa Vreke Runtu, akhir pekan ini mengatakan, terciptanya empat rekor dunia Guinness World Record untuk musik kolintang membuat musik bambu ini semakin dihargai dan diakui dunia.

"Momentum pemecahan rekor dunia musik kolintang dan musik bambu, catatan penting dalam rangka mematenkan seni budaya daerah," kata Runtu pada pemberian sertifikat pemecahan empat rekor dunia Guinness di Stadion Maesa Tondano, Minahasa.

Keempat rekor dunia Guinness itu masing-masing permainan musik kolintang massal dengan peserta terbanyak 1.223 orang, permainan musik bambu massal dengan peserta terbanyak 3.011 orang, Instrumen Kolintang dan instrumen musik bambu terompet terbesar di dunia.

Penghargaan diberikan oleh Lucia Sinigagliesi dari Guinness World Record kepada Beny Mamoto, Ketua Institut Seni Budaya Sulawesi Utara (ISBSU).

Vreke Runtu mengatakan, suatu kehormatan karena Minahasa dipilih sebagai tempat penyelenggaraan pemecahan rekor dunia musik kolintang dan musik bambu.

Penghargaan ini akan berimbas kepada meningkatnya kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan domestik ke daerah itu.

"Apalagi Minahasa memiliki beragam potensi pariwisata yang menarik bagi wisatawan diantaranya obyek wisata budaya, wisata agro, wisata bahari dan wisata kuliner," katanya.

Dia mengatakan, momentum terciptanya rekor dunia Guinness itu juga akan memotivasi pemerintah dan masyarakat Minahasa untuk semakin mengintai dan mengembangkan musik kolintang dan musik bambu.

Pemerintah senantiasa bertekad mengembangkan musik kolintang dan musik bambu di daerah itu melalui antara lain dengan menyediakan alat musik tersebut di Kantor Bupati dan kantor dinas lainnya.

Langkah ini selain untuk mengembangkan minat dan bakat juga memperkenalkan musik kolintang kepada tamu yang berkunjung ke daerah itu. (*)