27 Desember 2009

Yanuar Didapuk Staf Akademik Terbaik Universitas Manchester!

Dr Yanuar Nugroho, pengajar di Institut Kajian Inovasi atau Manchester Institute of Innovation Research (MIOIR) dan Pusat Informatika Pembangunan Universitas Manchester, Inggris, meraih penghargaan sebagai staf akademik terbaik 2009 di universitas tersebut. Ia satu-satunya dari Indonesia.

Penghargaan sebagai Staf Akademik Terbaik 2009 di Manchester Business School, Universitas Manchester, Inggris, itu dianugerahkan langsung oleh pimpinan Manchester Business School (MBS) di The University of Manchester dalam sebuah upacara pada Rabu (23/12/2009).

Menurut Yanuar, Kamis (24/12/2009), kriteria utama penilaian penghargaan tersebut adalah sumbangan akademik lewat penelitian, tulisan, seminar, kuliah, dan konferensi. Selain itu, alih pengetahuan melalui pelatihan internal dan supervisi mahasiswa program master dan doktoral.

Selama dua tahun terakhir ini, suami dari Dominika Oktavira Arumdati itu terlibat pada lebih dari 15 penelitian yang didanai oleh Uni Eropa (EU/EC), Dewan Riset Inggris (RCUK), Dewan Riset Eropa (ERC), serta Departemen Industri dan Perdagangan Inggris (DTI). Selain memublikasikan tulisannya di berbagai jurnal internasional, presentasi di konferensi-konferensi kelas dunia, dan menjadi dosen tamu di beberapa universitas termasyhur, seperti Oxford dan Cambridge.

Saat ini, Nugroho membimbing dua mahasiswa sarjana, lima mahasiswa master, yang dua di antaranya dari Indonesia dengan satu mahasiswa berhasil lulus dengan gelar cum laude. Selain itu, Nugroho juga menjadi supervisor untuk satu orang mahasiswa doktoral dan advisor bagi tiga mahasiswa doktoral lainnya.

Nugroho menyatakan, sebenarnya ia sama sekali tidak menyangka akan memenangkan penghargaan ini. "Saya baru diberi tahu bahwa saya dinominasikan sebagai kandidat pada bulan November yang lalu," ujar pria kelahiran Januari 1972.

Menurutnya, hampir tak ada yang tahu kecuali keluarganya dan seorang kawan dekat. "Saya sendiri sangat tidak yakin akan menang karena ada puluhan staf akademik lain yang sangat brilian di MBS dan saya sendiri baru diangkat menjadi staf penuh pertengahan tahun lalu," ujar ayah dari seorang putri, Diandra Aruna Mahira (5), dan seorang putra Linggar Nara Sindhunata (2,5).

Karena itu, ia merasa terkejut saat memenangi penghargaan yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya ini. "Mudah-mudahan penghargaan ini tak hanya berarti bagi saya, tetapi juga menjadi semangat bagi para mahasiswa dan cendekia Indonesia yang saat ini tengah menjalani studi ataupun bekerja di Inggris," ujarnya.

Adapun penghargaan prestisius yang diterima Nugroho tersebut diberikan setiap tahun kepada staf akademik di MBS. Tahun ini, para kandidat berasal dari semua divisi di MBS dan hampir semuanya adalah akademisi asal Inggris dan Eropa daratan. Hanya Nugroho satu-satunya dari Indonesia.

Nugroho membuat riset tentang inovasi di organisasi masyarakat sipil. Ia mengambil studi kasus penggunaan internet dalam gerakan sosial di Indonesia, yang dinilainya telah membuka minat dan perhatian terhadap penelitian baru yang bermanfaat bagi kemajuan studi inovasi.

Nugroho adalah alumnus Teknik Industri ITB tahun 1994. Ia mendapatkan gelar PhD-nya dari Universitas Manchester dalam waktu kurang dari tiga tahun pada 2007, dan menyelesaikan post-doctoral pada 2008. Sejak Agustus 2008, Nugroho menjadi staf penuh di Universitas Manchester.


sumber kompas

22 Desember 2009

Sejuta Pesona Wisata Indonesia

MELEWATKAN liburan akhir tahun tak harus menguras kantong dengan jalan-jalan ke luar negeri. Pasalnya, di Indonesia saja bertebaran objek-objek wisata yang cukup memukau.

Liburan akhir tahun sudah di depan mata. Sudahkah Anda dan keluarga memiliki rencana untuk melewatkan akhir tahun? Liburan ke luar negeri seperti negara-negara Asia dan Eropa mungkin masih menjadi keinginan banyak orang untuk berakhir tahun. Tapi bagaimana bila dana terbatas? Jangan risau, liburan dengan mengunjungi berbagai objek wisata di Tanah Air tak kalah serunya, kok.

Apalagi, saat ini gerakan memopulerkan objek wisata di Indonesia sedang gencar digalang pemerintah. Beberapa waktu lalu, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Jero Wacik berharap seluruh masyarakat dapat mendukung pariwisata Tanah Air dengan cara mengunjungi lokasi wisata di Tanah Air sesering mungkin. Dia juga mengimbau para orangtua untuk mengajak anaknya berwisata di dalam negeri saja.

Dari sebuah survei sekitar lima tahun lalu, terungkap anak-anak dan remaja Indonesia diketahui hanya mengunjungi tiga provinsi selama hidupnya. ”Padahal, ada 33 provinsi di Indonesia yang semua indah-indah. Maka itu, kita dorong terutama para orangtua pada liburan akhir tahun ini mengajak keluarganya untuk berwisata di Tanah Air. Jangan ke Singapura atau Malaysia, tetapi pilih ke Tana Toraja atau Danau Toba,” tandasnya.

Danau Toba misalnya, merupakan salah satu dari 77 nominator keajaiban dunia 2008. Panorama indah Toba tampak terlihat mulai pagi hingga matahari terbenam. Maka tidak salah kalau Danau Toba menjadi nominator di ajang keajaiban dunia 2008.

Di tengah-tengah Danau Toba, terdapat pulau yang dinamai dengan Samosir. Dulunya, pulau ini dikelilingi perairan Danau Toba. Namun seiring dengan perkembangan zaman dan tuntutan hidup yang harus serba cepat, kalau tidak salah, telah dirintis jalan untuk menghubungkan daratan Pulau Samosir dengan suatu daratan.

Di sekitaran Danau Toba masih terdapat objek wisata yang bisa dikunjungi, seperti makam orang pertama Batak di Pusuk Buhit, Air Tujuh Rasa & Pemandian Air Panas di Pangururan, Air Terjun.

Objek wisata lain yang tentu tak kalah menariknya adalah Bali. Namun saking populernya, Bali mungkin sudah tak eksklusif lagi. Nah, melihat fenomena inilah Jero Wacik meminta masyarakat untuk tidak hanya mengunjungi Bali, karena ada banyak destinasi wisata lain yang juga layak untuk dikunjungi.

”Bali sudah sangat dipenuhi wisatawan dalam dan luar negeri. Jadi, kami imbau pilihlah tujuan wisata lain, seperti Palembang yang baru meluncurkan Visit Musi atau ke Belitung melihat lokasi syuting film Laskar Pelangi. Di Sulawesi Selatan juga ada Festival Toraja dan di Nusa Tenggara Timur ada Festival Musik Sasando,” kata Jero.

Di Festival Toraja yang bakal dihelat pada Desember mendatang, ajang yang diberi nama Festival Budaya dan Lovely December 2009 ini akan dilangsungkan di Rantepao, Kabupaten Toraja Utara. Acara ini akan merangkum berbagai kesenian dan hasil karya 21 kecamatan di wilayah kabupaten tersebut, juga provinsi lainnya.

Acara yang puncaknya akan digelar pada 26 Desember ini akan menampilkan pagelaran seni budaya, pameran kerajinan daerah, pameran foto pariwisata, bazar dan lomba masakan tradisional, pasar malam dan hiburan rakyat, serta dialog dan seminar budaya daerah. Festival Budaya dan Lovely December 2009 ini akan dijadikan titik awal untuk menarik kunjungan wisatawan lokal dan luar negeri kembali ke Toraja. Acara ini juga menjadi sarana untuk mempertahankan dan meningkatkan daya saing sektor pariwisata serta mendukung suksesnya program Visit Indonesia.

Menariknya lagi, menjelang akhir tahun ini, dunia pariwisata Indonesia juga tengah diramaikan dengan program promosi yang dapat dimanfaatkan keluarga yang berminat melakukan perjalanan wisata.

”Saya tegaskan lagi, ayo berwisata di Tanah Air, jangan sampai harus ke luar negeri. Menambah-nambah devisa mereka saja, mending buat kita,” ujar Jero.
(Koran SI/Koran SI/tty)

20 Desember 2009

Kapal Patroli Kelas Dunia dari Banyuwangi

Selain mengandalkan kapal yang diproduksi BUMN,TNI khususnya TNI AL juga bekerja sama dengan perusahaan dalam negeri yang memproduksi kapal- kapal berukuran kecil yang digunakan untuk patroli keamanan di laut.

Salah satunya adalah menjalin kerja sama dengan PT Lundin Industry Invest. PT Lundin Industry Invest didirikan sejak tahun 2002 oleh pasutri John Ivar Allan Lundin yang berkebangsaan Swedia dan Lizza Lundin yang berkebangsaan Indonesia.

John Lundin memulai kehidupan kerjanya dalam sebuah perusahaan keluarga “Swede Ship”,di mana merekabertanggungjawabmembangun kapal-kapal patroli militer dengan panjang 10–30 meter, kapal penumpang berkecepatan tinggi dengan model catamaran (kapal dengan lambung ganda yang bersebelahan) berukuran 40–50 meter,dan beberapa yachtsmewah berukuran besar,dengan panjang 44 meter.

Agar perusahaannya berkembang, Lundin dan Lizza akhirnya membentuk PT Lundin Industry Invest yang pabriknya berada di Lingkungan Sukowidi, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, Kab Banyuwangi. Seluruh kapal yang diproduksi PT Lundin Industry Invest dinamai dengan North Sea Boats.

Segmen pasar PT Lundin Industry Invest awalnya adalah kapal pleasure,kemudian berkembang ke bidang komersial dan persewaan kapal. Bahkan, sekarang telah memperluas pasar melalui kerja sama dengan beberapa lembaga seperti Coast Guard, Search & Rescue (SAR),dan kekuatan militer dari dalam maupun luar negeri. Hingga kini PT Lundin Industry Invest telah bekerja sama dengan berbagai pihak di dalam dan luar negeri,baik dari unsur pemerintah maupun swasta.

“Fokus kami adalah membangun kapal dengan menggunakan desain cutting edge yang menggabungkan kekuatan, daya tahan,efisiensi,kenyamanan, dan nilai ekonomis,” kata Lizza yang juga direktur sekaligus pemilik PT Lundin Industry Invest. Dia menjelaskan, beberapa jenis kapal yang diproduksi antara lain model catamaran dengan panjang 12 meter yang tersedia dalam combat, patrol,VIP transfer, workboat, dan juga versi pleasure.

Selain itu, model lambung tunggal sepanjang 11 meter yang tersedia dalam tiga tipe seperti kapal penyergap (interceptor), diving/workboat, dan sport&fishing. Model lainnya adalah rigid hull inflatable berukuran 11,5 meter yang digunakan untuk pasukan khusus,operasi khusus,interceptor, SAR,dan versi workboat.

Dari unsur pemerintah di dalam negeri, saat ini pihaknya bekerja sama dan telah mengirimkan kapal untuk TNI-AL,Badan SAR Nasional (BASARNAS), Badan Koordinasi Keamanan Laut (BAKORKAMLA), dan Pemda Kabupaten Wakatobi (Sulawesi Tenggara).

“Saya bangga karena dapat membantu pertahanan nasional dan kapal-kapal kami yang berkualitas dunia ini dikerjakan oleh anak-anak bangsa,” jelas wanita asal Banyuwangi kelahiran 8 Juli 1970 ini. Sedangkan pelanggan non-pemerintah dari dalam dan luar negeri antara lain dari World Wild Foundation (WWF), Conservation International Indonesia (CII),The Nature Conservancy (TNC), serta beberapa hotel dan operator kapal sewaan lainnya.

Selain itu, PT Lundin Industry Invest telah menyerahkan kapal sekoci cepat (rigid inflatable boats/RIB) X2K ke Unit Operasi Khusus Kepolisian Malaysia dan berpartisipasi dalam tender untuk memasok kapal RIB ke Pemerintah Brunei.“Melalui jaringan agen kami yang berada di luar negeri,kami telah menyerahkan sekitar 20 unit kapal X2K model sport ke negaranegara seperti Thailand,Kamboja, Malaysia, Hong Kong, Dubai, Australia,dan Italia,”tuturnya.

PT Lundin Industry Invest telah bekerja sama dengan TNI AL sejak ditandatanganinya MoU pada tahun 2007 dan telah menyerahkan kapal pertamanya Kapal Combat Catamaran X38 dengan fitur desain stealth yang bisa melakukan pendaratan. “Kami juga telah menyerahkan delapan unit combat catamaran dan pada tahun 2009 dan empat unit kapal catamaran yang dirancang khusus untuk pasukan khusus serta 12 unit X2K RIB untuk pasukan khusus TNI AL,” ungkapnya.

Sebagai produsen kapal berkelas dunia, PT Lundin Industry Invest juga memiliki International Marine Certification Institute (IMCI) atau Certicate Europe (CE) agar produknya diterima di kawasan Asia dan Eropa. Pabrik PT Lundin Industry Invest yang berada di Banyuwangi memproduksi kapal sesuai pesanan dengan produksi normal hingga 12 unit Kapal catamaran dan 16 unit kapal RIB per tahun.

“Kami memiliki sekitar 150 karyawan dengan bermacam keahlian antara lain bidang composite construction, engineering, Listrik,CAD, metal fabrication, upholstery, spray, pemasaran, dan manajemen,”jelasnya. Untuk mengembangkan pemasarannya di dalam dan luar negeri, PT Lundin Industry Invest telah bekerja sama dengan sebuah pabrik kapal di Belanda yang telah memproduksi Kapal X38 catamaran di bawah lisensi perusahaan tersebut.“

Kami juga memiliki kantor cabang di Singapura, Surabaya, dan Bali,”tandasnya. Bahan baku yang diperlukan untuk membuat bagian-bagian kapal antara lain hulls (lambung) dan deck menggunakan material kompositsandwich core paneluntuk meningkatkan kekuatan dan mengurangi berat badan kapal sehingga memberikan nilai ekonomis karena irit bahan bakar.

Penguatan bahan dan laminasi komposit berteknologi tinggi ini menggunakan bahan-bahan berteknologi tinggi. Untuk mempertahankan kualitas yang konsisten,semua bahanbahan konstruksi yang digunakan memiliki sertifikasi dari Lloyds’ yang diimpor.Jadwal laminate composite untuk kapal militer dan patrol didasarkan pada persyaratan untuk high speed militer dari Det Norske Veritas (DNV) yang merupakan pelopor dalam hal Lingkungan Klasifikasi Kelautan. (ishomuddin)

sumber seputar indonesia

RX520 Siap Terbang Akhir 2010

Teknologi roket buatan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) mengalami kemajuan pesat.Setelah sebelumnya meluncurkan RX320 pada 2008,kini berhasil meluncurkan RX420.

SUKSES mengembangkan RX420, bukan lantas Lapan berpuas diri. Akhir tahun ini, Lapan kembali mendesain RX520. Roket yang lebih besar dan memiliki daya jangkau lebih jauh dibanding RX420.

Deputi Bidang Teknologi Dirgantara Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Soewarto Hardhienata mengatakan, RX520 siap terbang akhir 2010. RX520 ini memiliki spesifikasi yang lebih hebat ketimbang RX420.Sesuai desain awal,RX520 memiliki kecepatan maksimal 1,7 km/detik. RX520 ini memiliki panjang hingga 8,8 meter dengan bahan bakar propelan padat seperti jenis roket lain.

“Daya jangkau roket RX520 mencapai 200 km.Ini lebih jauh dua kali lipat dibanding RX420,” ujar Soewarto kepada Seputar Indonesia. Hanya saja, teknologi roket yang dikembangkan Lapan tidak untuk kebutuhan alat utama sistem persenjataan (alutsista). Roket buatan Lapan hanya untuk keperluan sipil yang akan digunakan sebagai penunjang dalam mengorbitkan satelit.

Untuk diketahui, Kamis (2/7), Lapan berhasil meluncurkan RX420,roket terbesar yang dibuat lembaga antariksa Indonesia. Roket RX-420 adalah roket dengan diameter 420 mm,panjang 6 m dan berbobot 1 ton.Roket ini menggunakan bahan bakar solid-komposit yang ketika diluncurkan ke angkasa memiliki jangkauan 100 km dengan kecepatan hingga 4,5 mack atau 4,5 kali kecepatan suara.

Saat peluncuran,roket eksperimen RX420 berdiri dengan sudut elevansi 70 derajat di lapangan desa Cilautereun Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Garut.Tak beberapalama,suararoketmenderu, diiringi kepulan asap putih membumbung. Hanya dalam hitungan detik,roket melesat ke angkasa. Lapan sendiri konsentrasi dalam pembuatan roket untuk keperluan sipil. Nantinya roket-roket buatan Lapan tersebut akan digunakan sebagai penunjang dalam mengorbitkan satelit milik Indonesia.

“Kapasitas roket buatan Lapan memang untuk keperluan sipil. Jadi kami fokus dalam membuat roket untuk mengorbitkan satelit,”tandasnya. Meski demikian, teknologi roket yang dibuat Lapan ini sudah bisa dikembangkan untuk membuat senjata pelindung alutsista. Jika Departemen Pertahanan (Dephan) mau mengadopsi teknologi yang dimiliki Lapan sebagai roket berhulu ledak, bukan tidak mungkin Indonesia akan menjadi satu kekuatan yang ditakuti oleh bangsa-bangsa lain.

Soewarto sendiri secara terbuka menerima jika Dephan ingin bekerja sama mengembangkan dalam pembuatan rudal balistik dengan jangkauan yang lebih jauh.Untuk saat ini,sesuai dengan tugasnya, Lapan hanya membuat roket untuk keperluan sipil.Teknologi roket yang dikembangkan Lapan, pada dasarnya merupakan dual use, di mana bisa dipakai untuk keperluan sipil maupun militer.

Namun, Lapan sendiri hanya mengembangkan roket untuk keperluan sipil karena sesuai dengan kewenangannya. Sementara itu, jika untuk keperluan militer diserahkan kepada Dephan. “Kami memang pernah bekerja sama membuat roket kaliber 122 untuk TNI AL, tapi kewenangan dari Lapan sejatinya bukan itu. Kami hanya mengembangkan roket pendorong untuk satelit.Untuk keperluan militer, biar Dephan yang bicara,”paparnya.

Jika saja Lapan dan Dephan bersinergi membuat rudal balistik memakai RX520, bukan tidak mustahil rudal tersebut mampu menjadi senjata yang takuti. Dengan daya jelajah mencapai 200 km,senjata balistik ini akan mampu melindungi pulau-pulau di Indonesia.Bahkan jika peluncuran di lakukan di Batam, bukan tidak mustahil bisa menembus hingga Malaysia dan Singapura. Ketua Pokja Pertahanan Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin mengatakan Indonesia memang sudah saatnya memiliki rudal berhulu ledak buatan sendiri.

Teknologi yang dimiliki Lapan, sudah bisa dipakai untuk membuat rudal balistik jarak menengah.“Indonesia harus mandiri. Dephan harus bekerja sama dengan Lapan membuat rudal berhulu ledak,”tuturnya. Tubagus mengatakan, keberhasilan Lapan menguji coba roketroketnya membuat Indonesia semakin ditakuti. Roket buatan Lapan tinggal dibekali hulu ledak di ujungnya dan menciptakan direksi untuk mengarahkan koordinat sasaran.

“Sebagai negara kepulauan,tentu dibutuhkan rudal yang mampu melindungi pulau-pulau tersebut dari serangan musuh,”lanjutnya. RoketbuatanLapanmerupakan teknologi hasil ciptaan ilmuwan Indonesia. Lapan bahkan menciptakan bahan bakar racikan ilmuwan Indonesia yang tak kalah dibanding buatan ilmuwan luar negeri. Bahan bakar racikan ilmuwan Lapan tersebut bahkan telah diuji coba di rudal exocet TNI yang tak terpakai. Hasilnya, kecepatan rudal menjadi 2 kali lipat dibanding kecepatan dengan menggunakan bahan bakar rudal asal Prancis.

Amunisi Kaliber Besar

Sementara itu,PT Pindad sudah menguasai teknologi untuk amunisi kaliber kecil.Tahuntahun mendatang, PT Pindad akan mengembangkan amunisi kaliber besar. Menurut juru bicara PT Pindad Timbul Sitompul, amunisi kaliber 20 mm dan kaliber 120 mm telah dilakukan pengembangannya pada tahun 2009 ini.Kemudian pada 2010, PT Pindad merencanakan akan memproduksi amunisi kaliber 105 mm.

Selanjutnya pada 2011, akan dikembangkan warhead dan rudal dengan mode proximity fuse. Proximity fuse menyebabkan kepala rudal akan meledak pada jarak yang telah ditentukan dari target. Teknologi proximity fuse ini menggunakan kombinasi dari satu atau beberapa sensor di antaranya radar, sonar aktif, infra merah, magnet, foto elektrik.Tidak hanya itu,PT Pindad juga merencanakan akan memproduksi rudal darat pada tahun 2012 mendatang. (sofian dwi/pasti liberti)

sumber seputarindonesia

19 Desember 2009

KRDI Madiun Jaya Mulai Operasi

Kereta Rel Diesel Indonesia (KRDI) jurusan Solo-Madiun-Kertosono (165 km) dengan nama "Madiun Jaya" resmi beroperasi.

Dengan beroperasinya kereta ini, maka melengkapi kebutuhan transportasi domestik. "KRDI ini diharapkan dapat menjawab akan kebutuhan kereta di Wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur," kata Menteri Perhubungan Freddy Numberi, di Madiun, Sabtu (19/12/2009).

KRDI ini merupakan set keempat dari produk KRD pertama hasil desain/rancangan Industri sarana perkeretaapian dalam negeri yaitu PT Industri Kereta Indonesia (Inka).

Pembiayaan pekerjaan pengadaan KRDI ini dengan dana stimulus APBN tahun 2009 Ditjen Perkeretaapian Departemen Perhubungan melalui satuan kerja pengembangan sarana perkeretaapian sebesar Rp30 miliar.

Sebelumnya, Freddy menyatakan, daya saing Indonesia dalam pelayanan transportasi dan administrasi dinilai masih kurang.

Pada KRDI, mesin diesel dipakai sebagai pembangkit tenaga listrik. Energi listrik yang dihasilkan diolah lagi pada variable voltage variable frequency (VVVF) inverter, yaitu suatu rangkaian yang dapat mengubah frekuensi dan tegangan listrik, yang digunakan sebagai kontrol motor induksi.

Selanjutnya, output tegangan yang dihasilkan dialirkan ke traction motor (TM) yang ada pada roda. satu TM hanya menggerakan satu roda - jadi dalam satu railcar terdapat empat TM.(Arif Dwi Cahyono/Koran SI/rhs)

sumber okezone

17 Desember 2009

Dua Kepala Arca Budha Ditemukan di Tanjungsari

Dua buah potongan kepala arca Budha dan sebuah patung kecil ditemukan di Desa Tanjungsari, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, sekitar 500 meter dari Candi Borobudur.

Benda sejarah itu terkubur dalam tanah sedalam 30 cm di rumah milik Kusri (43), ditemukan saat dilakukan pemugaran rumah, kata Kepala TU Balai Konservasi Peninggalan Candi Borobudur, Wiwit Kasiati di Borobudur, Rabu.

Ia mengatakan, belum dapat dipastikan benda tersebut merupakan salah satu bagaian dari Candi Borobudur karena harus menunggu hasil penelitian dari Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa Tengah.

"Namun, sekilas bisa diketahui kepala arca itu merupakan bagian dari Candi Borobudur, karena di kawasan ini tidak ada arca budha selain di Candi Brobudur," katanya.

Menurut dia, kemungkinan potongan arca tersebut merupakan bagian kepala arca di Borobudur dapat dilihat dari baut penyambung kepala arca dengan badan yang berupa mur besar.

"Cara penyambungan identik dengan cara yang dilakukan Van Erp dari Belanda saat pertama kali memugar candi. Ahli dari konservasi juga menyebut potongan kepala itu identik dengan patung Budha di Borobudur," katanya.

Ia mengatakan, menyerahkan sepenuhnya temuan itu ke BP3 Jawa Tengah. Jika terbukti merupakan bagian arca Budha di Candi Borobudur, secepatnya akan dipasang.

"Namun, untuk patung kecil itu kami masih ragu bagian dari candi karena tidak ada benda sejenis di Candi Borobudur," katanya. Pemilik rumah, Kusri mengatakan penemuan arca itu terjadi rumah peninggalan neneknya itu dibongkar dan akan didirikan rumah baru.

Ia dibantu sejumlah warga memulai dengan menggali tanah untuk fondasi. "Baru dapat 30 cm ditemukan batu aneh, untung cangkulnya tidak mengenai batu itu," kata Kasri yang kesehariannya bekerja sebagai tukang pijit di pelataran candi.

Setelah diamati, batu tersebut, ternyata adalah potongan kepala arca Budha. Saat ditemukan ketiga benda purbakala ini berdekatan. "Dua kepala itu menindih sebuah potongan badan patung kecil, ada juga yang berbentuk seperti lengan," katanya.


sumber kompas
(*)

Gitar Sipoholon Tembus AS

Pemesanan gitar hasil industri kerajinan rakyat Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara yang memiliki kayu berkualitas dan suara cukup nyaring menembus pasar Amerika Serikat.

"Pesanan gitar yang dikerjakan secara turun temurun oleh keluarga Hutagalung ini sudah sampai ke Amerika," kata penanggung jawab anjungan Kabupaten Tapanuli Utara, Jones Lubis, di Pekan Raya Sumut, Medan, Senin.

Kelebihan gitar Sipoholon adalah kualitas dan seni penjiwaan pembuatnya ditambah dengan pemilihan kayu kualitas terbaik yang ditemukan di daerah Sarulla, Tarutung.

Usaha gitar yang dijalani sejak 1954 ini, pembuatannya terbilang cukup sederhana dan membutuhkan kesabaran karena masih manual serta memiliki kejelian sentuhan tangan.

Jones menambahkan, pembuatan gitar tersebut muncul karena adanya gitar buatan luar yang dipasarkan ke daerah Tapanuli Utara pada saat itu sehingga keluarga Hutagalung termotivasi untuk membuat gitar yang tidak kalah kualitasnya.

Usahanya semakin berkembang, semula dilakukan di rumahnya Hutabagasan Desa Lumban Baringin Sipoholon. Modal usaha terkumpul kini dapat membeli tanah di pinggir jalan raya Jalan Balige km 3 Lumban Baringin Sipoholon.

Pemasaran gitar tersebut pada umumnya hanya melayani pesanan. Semua gitar yang terpajang digallerinya sudah ada pembelinya.

Harga gitar yang dipatok oleh Hutagalung berkisar Rp350 ribu sampai Rp1 juta tergantung bentuk dan model. "Tergantung keinginan si pemesan, satu gitar biasanya membutuhkan waktu 1-2 minggu", katanya.

Jones menjelaskan, pembuatan gitar Sipoholon yang terbilang mudah serta dapat menghasilkan kualitas suara merdu ini tidak kalah dibandingkan dengan gitar luar. (*)

sumber antara

"Kopi Dangdut" Hangatkan Kota Moskow

Lagu Kopi Dangdut dan La Bamba menghangatkan Kota Moskow, saat KBRI setempat mengelar "Diplomasi infotainmen" atau diplotaimen di pengujung tahun yang mendapat sambutan positif dari mahasiswa pecinta Indonesia.

"Diplomasi infotainmen mendapat sambutan positif dari mahasiswa pencinta Indonesia," kata Kounsellor KBRI Moskow M. Aji Surya, penanggungjawab Fungsi Pensosbud KBRI, kepada koresponden ANTARA London, Senin.

Ia menjelaskan, sekitar seratusan pemuda-pemudi Rusia berjingkrak kegirangan di ruangan sempit, di bawah sinar temaran dan kerlap-kerlip lampu diskotik. "Mereka menikmati alunan band live dan melantumkan lagu Kopi Dangdut serta La Bamba," katanya.

Menurut M Aji Surya, jumlah mereka terus bertambah dari waktu ke waktu dan saat ini tercatat mahasiswa dari lima universitas yang ikut memeriahkan acara yang dirancang KBRI Moskow.

Bahkan, dalam pertemuan itu ada beberapa mahasiswi dari Universitas Islam Moskow juga ikutan bergabung.

Diplomasi infotainmen yang diluncurkan KBRI Moskow tahun lalu mendapat sambutan yang positif dari mahasiswa-mahasiswi pecinta Indonesia.

Menurut M Aji Surya, acara bernuansa anak muda alias bernuansa hura-hura ini tidak lagi didominasi dan dirancang Fungsi Penerangan & Sosial Budaya KBRI.

Dalam acara tersebut remaja Rusia menampilkan berbagai puisi, gubahan Chairil Anwar berjudul Aku, nyanyian Widuri yang pernah dinyanyikan almarhum Chrisye serta lagu tenar lainnya.

Tidak hanya itu, mereka di panggung menyebutkan namanya dengan nama Indonesia seperti nama Niken, Sinta dan Nanang.

"Saya baru enam kali ke Indonesia dan saya ingin k esana lagi, bukan hanya karena keelokan alamnya, tapi juga kebaikan orang-orangnya," aku mahasiswa dalam bahasa Indonesia campur Rusia.

Bagi mereka yang baru pertama kali datang, kegiatan ini dianggap menarik dan berjiwa muda. Selain mendapatkan berbagai informasi tentang Indonesia, juga menjalin jejaringan dengan teman baru dari berbagai universitas.

"Tahun depan saya akan belajar di Indonesia, dan berharap dalam pertemuan ini mendapatkan banyak hal," tutur mahasiswi berjilbab, Zariayt yang akan kuliah di UIN Malang.

Dalam pesan singkatnya, Dubes RI untuk Rusia, Hamid Awaludin menyatakan berdasarkan riset, 80 persen keberhasilan manusia ditentukan oleh apa yang disebut dengan networking, sementara sisanya adalah karena keberuntungan, warisan dan lainnya.

Untuk itu ia menekankan, kegiatan diplotainmen ini merupakan arena menciptakan jaringan diantara mahasiswa pecinta Indonesia bagi masa depan mereka dalam mengisi hubungan Indonesia-Rusia yang makin harmonis.

"Selama 35 tahun terakhir, belum ada kegiatan kepemudaan yang semeriah sekarang ini," katanya.

Kounsellor M. Aji Surya, penanggungjawab Fungsi Pensosbud KBRI mengatakan kegiatan rutin tiga bulanan ini akan kembali digelar Maret mendatang dengan target mahasiswa yang lebih luas lagi.

"Mengingat jumlah peserta yang makin banyak, di musim panas pelaksanaannya harus digelar di ruangan terbuka seperti di lapangan sambil ber-barbeque," demikian M Aji Surya.(*)


sumber antara

Fosil Binatang Purba Ditemukan di Bojonegoro

Sebuah benda yang diduga fosil binatang purba ditemukan warga Desa Brenggolo, Kecamatan Kalitidu, Bojonegoro, Jawa Timur. Sebelumnya, di kecamatan setempat juga ditemukan fosil gajah purba.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) menduga, wilayah Kalitidu menyimpan banyak fosil purba. Fosil purban yang ditemukan warga Desa Brenggolo, berawal dari penemuan Miftahul Huda. Awalnya Miftahul membeli tanah uruk dari Waduk Wotan Ngare di Desa Wotan Ngare, Kecamatan Kalitidu. Tanah uruk bercampur batu itu dinaikkan menggunakan alat berat sehingga tak menimbulkan curiga.

Saat tanah uruk itu akan ditanami kacang dengan cara membuat lobang tanah, kayu yang digunakan mengenai batu. "Saat akan menanam kacang tanah, kayu membentur batu yang cukup keras," terangnya.

Dia pun langsung berusaha menggali dengan beberapa temannya. Ia dikagetkan dengan adanya benda yang keras berbentuk bongkahan batu besar. Tapi batu itu berlobang mirip kepala binatang. Ia pun membawanya pulang dan dititipkan di rumah Suharto, tetangganya. Beratnya pun lumayan, yakni mencapai 1 kwintal.

Suharto sendiri, tak lain Kepala Sekolah (Kasek) SDN Katur II yang hingga kini masih aktif mengajar. Menurut dia, benda yang ditemukan Miftahul itu adalah fosil dan seperti kepala binatang purba. "Menurut informasi yang kami peroleh, binatang itu besar. Tidak seperti binatang sekarang,' terangnya.

Ia sendiri menduga jika benda itu kerbau purba. Benda yang diduga fosil itu, mempunyai dua cekungan yang menyerupai bekas kelopak mata. Selain itu juga ada potongan gigi yang telah banyak hilang. "Panjang totalnya sekitar 80 cm, dan lebarnya ada sekitar 65 cm," terangnya.

Setelah penemuan itu diketahui warga lainnya, benda itu berangsur-angsur banyak dilihat orang. Tapi, hingga kemarin belum ada petugas dari Disparbud yang datang untuk melihat penemuan fosil itu. Sehingga, belum dipastikan apakah benda itu fosil atau batu biasa yang menyerupai fosil.

Dikonfirmasi terpisah Saptatik Kabid Pelestarian dan Pengembangan Budaya Disparbud Bojonegoro mengatakan, pada Nopember lalu, saat ada warga yang menemukan kepala gajah purba pihaknya sudah ke sana. "Kami waktu itu juga bersama petugas BP3 Trowulan," terangnya.

Fosil yang dimaksud adalah fosil temuan Kepala Desa Wotanngare, Kalitidu, Kariyanto. Benda yang termasuk purbakala ini ditemukan di sebuah waduk yang baru digali. Fosil itu sendiri dipastikan gajah purba. "Kalau yang dulu itu sudah pasti gajah purba. Tapi yang sekarang ini, kami belum bisa memastikan," tegasnya.

Dia menjelaskan, sesuai keterangan BP3 wilayah Kecamatan Kalitidu, sangat erat hubungannya dengan pusat fosil Sangiran dan Trinil. Hanya saja, di Trinil dan Sangiran sangat mudah menemukan benda purba karena berada di dataran agak tinggi. "Kalau di Kalitidu, harus lebih dalam baru bisa mengetahui ada fosil atau tidak," terang Saptetik.(Nanang Fahrudin/Koran SI/ful)

15 Desember 2009

Tarian Nusantara Menggoyang Pakistan

SLAMABAD - Kesenian Indonesian kembali menghangatkan suasana Pakistan dalam acara ?Indonesian Cultural Night? yang diselenggarakan pada 13 Desember 2009 di National Art Gallery Islamabad. Acara tersebut diselenggarakan oleh KBRI Islamabad bekerjasama dengan Pakistan National Council of the Arts (PNCA), Kementerian Kebudayaan Pakistan dalam rangka memperingati hubungan bilateral ke-62 tahun antara Indonesia dan Pakistan.

Acara tersebut disajikan dalam format kolaborasi kesenian tari dan lagu tradisional Indonesia ? Pakistan oleh Grup Kesenian Geronimo Jakarta dan grup kesenian dari Pakistan National Council of the Arts (PNCA), Pakistan. Tari Pendet yang membuka acara malam kesenian tersebut mendapat sambutan hangat dari hadirin yang memenuhi aula National Art Gallery, Islamabad. Sementara dari tim kesenian Pakistan menampilkan Kalash Dance sebagai sajian pembukaan.

Lagu-lagu patriotik kedua negara juga ditampilkan dalam malam kesenian tersebut. Tim Indonesia menampilkan lagu Bendera karya Cokelat yang diiringi penari latar membawa kibaran merah putih. Sedangkan dari Pakistan menampilkan lagu Jevey-Jevey Pakistan yang juga diringi oleh penari latar membawa kain putih hijau warna bendera Pakistan. Uniknya lagu-lagu tersebut semuanya dinyanyikan oleh vokalis Indonesia, sehingga sambutan penonton sangat antusias.

Selain tari Pendet, tim Indonesia juga menampilkan Tari Piring, Bajidor Kahot, Mbiring Manggisku, Rampai Aceh dan lagu asal Maluku Sio Mama, Sorban Palid, lagu Pakistan Kesey Kahoon. Grup tari Pakistan juga menampilkan Sindhi Jhumeer dance sebagai sajian utamanya. Grup Angklung Dharma Wanita Persatuan KBRI Islamabad juga ikut meramaikan Malam Budaya Indonesia ini.

Duta Besar RI untuk Pakistan, Ishak Latuconsina, dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa terselenggaranya acara Malam Budaya Indonesia diharapkan akan menjadi jembatan bagi pertukaran budaya antara Indonesia dan Pakistan yang sejak telah 62 tahun menjadi dua negara sahabat. Selain itu juga Malam Budaya Indonesia ini juga diharapkan dapat mempromosikan citra positif Indonesia di luar negeri. Penampilan sejumlah tari-tarian dari berbagai daerah Indonesia juga menggambarkan bahwa meskipun Indonesia terdiri dari berbagai pulau namun budaya, bahasa dan tradisi yang berbeda-beda tetap dapat menyatukan NKRI.

Hadir dalam acara tersebut sebagai Tamu Kehormatan Muhammad Afzal Sindhu, Menteri Hukum dan Keadilan Pakistan. Pengunjung yang hadir dalam Malam Budaya Indonesia tersebut adalah dari kalangan masyarakat Pakistan, para duta besar asing di Islamabad dan kalangan diplomatik. Kondisi pengamanan kota Islamabad yang cukup ketat ternyata tidak memengaruhi meriahnya Malam Budaya Indonesia tersebut, hal itu terlihat dari banyaknya para pengunjung yang memenuhi aula National Art Gallery, Islamabad yang berkapasitas sekira 500 kursi.

Pengirim:
M. Niam Sutaman
Staff Fungsi Ekonomi, KBRI Islamabad, Pakistan
(//mbs)

13 Desember 2009

TNI AL Pesan Tiga Pesawat Intai PT DI

TNI Angkatan Laut memesan tiga pesawat intai maritim (Maritime Patrol Aircraft/MPA) CN-235 dari PT Dirgantara Indonesia (DI), untuk memperkuat armadanya.

Kontrak pemesanan tiga pesawat intai maritim itu ditandatangani di Jakarta Jumat antara Dirut PT Dirgantara Indonesia Budi Santoso dan Dirjen Sarana Pertahanan Departemen Pertahanan Marsekal Madya TNI Eris Herryanto.

Ia mengatakan, pesawat intai maritim CN-235-220 untuk TNI Angkatan Laut itu telah dipasangi sensor deteksi dan penginderaan sehingga memiliki kemampuan untuk melaksanakan misi pengintaian dan penginderaan, dan targeting.

"Pesawat ini juga telah disiapkan dengan provisi untuk pengembangan ke depan sehingga punya kemampuan antikapal selam, tergantung dari peralatan yang dipesan sesuai kebutuhan operasional, dan spesifikasi teknik yang dipesan TNI AL," kata Budi.

Pemesanan tiga pesawat intai maritim itu senilai 80 juta dolar AS itu, merupakan bagian pertama dan enam pesawat yang direncanakan dan masuk dalam rencana strategis TNI AL 2010-2014 menggantikan pesawat Nomad.

"Idealnya, TNI Angkatan Laut memiliki 16 pesawat intai hingga 2014, tapi kita masih terbentur anggaran," katanya.

Pada kesempatan yang sama Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Madya TNI Agus Suhartono mengatakan, setelah penandatanganan kontrak maka pembuatan tiga pesawat intai maritim itu segera dilakukan hingga pada 2011 TNI AL sudah menerima tiga pesawat tersebut.

"Ya kita minta segera selesai, untuk memperkuat fungsi pengintaian dan penginderaan," ujarnya.

Selama ini untuk pengintaian dan penginderaan TNI Angkatan Laut mengoperasikan pesawat intai maritim NC212-200 buatan PT DI, yang sebagian menggantikan pesawat Nomad yang akan memasuki masa pensiun.

sumber antara

12 Desember 2009

Warga Laos Dukung Indonesia

Walau Laos lebih dekat dengan Thailand dan Vietnam, bukan berarti warganya mendukung kedua negara tersebut ketika tidak ada wakilnya yang bertanding. Mereka justru mensupport Indonesia.

Itu terlihat ketika pertandingan angkat besi di venue Pornsawan Gymnasium, Vientiane, Laos. Saat itu Okta Dwi Pramita berlaga di kelas 63 kg putri melawan Vietnam dan Myanmar.

Waktu dia muncul, sejumlah warga Laos kerap mengucapkan "Indonesia" dengan lantang.

Teriakan itu disambut dengan pendukung Indonesia dengan mengepalkan tangan ke udara. Anehnya, ketika Vietnam bertanding yang diwakili Nguyen Thi Thiet, hampir tidak ada yang meyerukan "Vietnam."

sumber okezone

Delapanbelas Seniman Singapura Belajar Ebeg

-Sebanyak 18 seniman yang tergabung dalam kelompok seni "Pioneer" Singapura mempelajari kesenian khas Banyumas khususnya Ebeg Banyumasan (kuda lumping, red.) di Padepokan Seni Banyubiru, Desa Karangjati, Kecamatan Susukan, Banjarnegara, Jawa Tengah.

"Mereka merupakan generasi keempat dan kelima dari warga negara Indonesia yang migrasi ke Singapura pada masa kolonial Belanda. Saat ini mereka sudah menjadi warga negara Singapura," kata Koordinator Padepokan Seni Banyubiru, Yusmanto di Banjarnegara, Jumat.

Menurut dia, para seniman ini berkeinginan untuk menunjukkan eksistensinya sebagai warga Singapura yang berdarah Jawa melalui kesenian tradisional yang berasal dari tanah leluhur mereka.

Dia, generasi ketiga yang saat itu masih hidup menceritakan kepada para seniman ini jika mereka mempunyai kemampuan memainkan kesenian kuda lumping.

Dengan demikian, kata dia, mereka pun segera membentuk kelompok seni kuda lumping di Singapura dan hingga kini telah berkembang lebih dari 40 kelompok, salah satunya "Pioneer".

"Pada 2006, mereka mulai menggelar pentas keliling secara gratis sebagai upaya menunjukkan eksistensinya sebagai warga keturunan Jawa. Hingga akhirnya mereka sering ditanggap oleh warga keturunan Jawa yang punya hajatan," katanya.

Selain berlatih Ebeg Banyumasan, kata dia, para seniman asal Singapura ini juga mempelajari beberapa tarian, seperti Calung/Lengger Banyumasan.

Setelah berlatih sejak Rabu (9/12), lanjutnya, para seniman asal Singapura ini akan pentas bersama seniman Padepokan Seni Banyubiru di Desa Karangjati pada Sabtu (12/12).

Disinggung harapan Padepokan Seni Banyubiru terkait kedatangan tersebut, dia mengatakan, pihaknya ingin belajar untuk memiliki nyali dalam mengembangkan kekuatan-kekuatan lokal.

"Ini sangat penting karena kultur lokal Indonesia, Jawa, dan khususnya Banyumas saat ini berada dalam posisi terpinggirkan, sehingga kami berusaha belajar mengumpulkan kekuatan agar mampu mempertahankan eksistensi kultur Banyumas," kata Yusmanto.

Sementara itu Koordinator Kelompok Seni "Pioneer" Budiyana mengaku tertarik mempelajari kesenian Banyumas, seperti kuda lumping dan tari-tarian.

Ia mengatakan, kesenian kuda lumping yang dikembangkan "Pioneer" maupun kelompok seni lainnya di Singapura, cenderung bercirikan Ponorogo (reog, red.).

"Jadi untuk mendapatkan perbedaan, aku datang ke Banyumas," kata dia dalam bahasa Melayu.

Menurut dia, Ebeg Banyumasan memiliki ciri khas tersendiri yang tidak pernah terdengar di Singapura karena irama gamelannya berbeda dengan gamelan seni kuda lumping lainnya.

Selain kuda lumping, kata dia, kesenian Jawa yang dikembangkan di Singapura, yakni wayang orang dan seni tari.

Disinggung kemungkinan terjadinya pengakuan seni Ebeg oleh Pemerintah Singapura seperti yang terjadi di Malaysia, dia mengatakan, hal itu tidak mungkin terjadi karena Singapura yang warganya berasal dari berbagai negara, tidak memiliki seni tradisional sendiri.

"Apapun yang terjadi, aku akan pastikan kesenian Ebeg ini dipelajari di Banyumas," kata Budiyana menegaskan.


JY

Editor: jodhi

Sumber : ANT

Sudan Ingin Belajar Perdamaian ke JK

Delegasi pemerintah Sudan yang dipimpin Abdul Aziz melakukan pertemuan dengan mantan Wakil Presiden M Jusuf Kalla untuk belajar proses perdamaian RI-GAM.

"Mereka (Sudan) sudah melaksanakan proses perdamaian tetapi (hasilnya) tak begitu bagus, sehingga mereka ingin belajar dari kasus Aceh," kata mantan Wapres M Jusuf Kalla (JK) usai pertemuan di Jakarta, Jumat malam.

Dalam pertemuan tersebut delegasi pemerintah Sudan berjumlah 25 orang yang terdiri unsur pemerintah, tokoh masyarakat maupun politisi. Pertemuan berlangsung sekitar satu jam yang didahului dengan makan malam.

"Mereka minta nasihat dari saya dan mengundang saya ke Sudan," kata Jusuf Kalla.

Dalam pertemuan Kalla berharap proses perdamaian di Sudan bisa segera tercapai.

"Saya bahagia telah dicapai upaya-uapaya perdamaian di Sudan. Semoga berhasil mencapai perdamaian untuk kesejahteraan dan kemajuan," kata Kalla.

Dalam pertemuan itu, Kalla menjelaskan langkah-langkah penyelesaian konflik Aceh.

Menurut Kalla, perdamaian harus dijaga dengan keras. Pengalaman menyelesaikan kasus Aceh, katanya, bisa diselesaikan dengan cara mengubah sebuah pemberontakan menjadi proses politik.

"Pemerintah pusat memang banyak memberikan konsesi dan sementara yang diminta dari GAM hanya senjata dikumpulkan, karena perdamaian tak akan selesai selama senjata masih ada," kata Kalla menjelaskan.

Oleh karena itu, ujarnya, yang pertama kali dilakukan setelah ada persetujuan adalah masa transisi yang dijaga oleh pihak ketiga. Untuk Aceh dibentuk AMM dengan anggota Uni Eropa dan ASEAN.

"Ini untuk menjaga bagaimana senjata diserahkan dan menjaga kepercayaan," kata Kalla.

Proses penyerahan senjata, kata Kalla, dilakukan dengan cara cash and carry, artinya setiap ada penyerahan senjata maka ada pasukan yang ditarik.

Untuk menjaga martabat, ujarnya, maka tidak ada senjata diserahkan yang aada senjata dipotong (hancurkan) namun bangkainya dikembalikan.

"Jadi bukan penyerahan (senjata) supaya tak ada yang menyerah, tapi penyelesaian secara bermartabat," kata Kalla.

Namun yang penting sebelum itu dilakukan diberikan amnesti kepada mantan GAM. Kemudian beralih ke solusi politik, yakni dengan pendirian parpol lokal dan DPRD serta pemilihan lokal. Integrasi ekonomi juga berikan dengan anggaran yang cukup.

sumber antara

11 Desember 2009

Hutan Bakau Bali Terbaik di Asia

Hutan bakau seluasa 1.343,5 hektar di Taman Hutan Raya Ngurah Rai, Bali, menjadi kawasan hutan mangrove terbaik di Indonesia, bahkan sekawasan Asia.

Berkat keberhasilan mengembangkan dan melestarikan berbagai jenis tamanan yang tumbuh subur dan lebat, menjadikan kawasan itu menjadi rujukan studi banding para ahli mancanegara, kata Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Bali Anak Agung Ngurah Buana di Denpasar Jumat.

Ia mengatakan, selain para ahli yang datang dari sejumlah negara di belahan dunia yang ingin meniru keberhasilan pengembangan hutan bakau, juga datang dari sejumlah daerah di Indonesia.

Rombongan para ahli yang pernah melihat dari dekat kawasan bakau Taman Raya Bali Selatan antara lain dari Jepang, Jerman, Pilipina, Italia dan Amerika Serikat.

Delegasi Pilipina misalnya, beranggotakan sebelas orang yang terdiri atas para ahli hutan bakau untuk studi banding mengenai pengelolaan lingkungan, khususnya kawasan pesisir.

Delegasi yang dipimpin penasehat ahli Masalah Lingkungan Pesisir Pilipina Rolando L. Metin dalam kunjungannya ke Bali melihat dari dekat pengembangan hutan bakau.

Demikian pula delegasi dari negara lainnya secara khusus mengadakan pertemuan dengan pihak Balai Pengelola Hutan Mangrove, dan Dinas Kehutanan Bali serta melihat dari dekat berbagai kegiatan di kawasan tersebut.

AAN Buana menambahkan, Bali menjadi proyek percontohan pengembangan hutan bakau, kerjasama Departemen Kehutanan RI dengan "Japan International Cooperation Agency-JICA" di kawasan mangrove Suwung, Bali Selatan.

Proyek yang dimulai sejak tahun 1993 itu dinilai cukup berhasil mengembangkan dan melestarikan berbagai jenis tamanan, bahkan beberapa diantaranya mengandung potensi sebagai bahan obat-obatan untuk menyembuhkan penyakit.

Kawasan seluas 1.343,5 hektar itu ditata sedemikian rupa, dihubungkan dengan jalan setapak, sehingga menjadi tempat rekreasi bagi masyarakat kota Denpasar maupun wisatawan mancanegara.

Masyarakat setempat juga biasa menjadikan kawasan hutan bakau sebagai tempat rekreasi seperti memancing ikan.

Kawasan hutan bakau lokasinya memanjang di pesisir selatan pantai Bali, di sekitar kawasan Pelabuhan Benoa hingga dekat bandara Ngurah Rai, penanamannya masih terus dilakukan secara berkesinambungan.

Kawasan hutan bakau yang ditangani secara intensif oleh 42 tenaga, separuh diantaranya tenaga teknis Balai Pengelolaan Hutan Mangrove serta dua tenaga ahli dari Jepang, tuturnya.

Bali memiliki kawasan hutan bakau seluas 1.373 hektar, hingga kini masih terus diupayakan penanaman dan pemeliharaan, dengan harapan mampu berfungsi sebagai "paru-paru" kota.
(*)
sumber antara

Ada Taman Indonesia di "Ujung" Australia

Taman Indonesia yang dilengkapi beberapa pohon khas Nusantara, sebuah rumah model Minahasa, Sulawesi Utara, serta patung "Garuda" dan "Saraswati" di kampus Universitas Charles Darwin (CDU) resmi dibuka untuk umum Kamis sore (10/12).

Sekretaris II Fungsi Pensosbud Konsulat RI Darwin, Arvinanto Soeriaatmadja, Jumat, mengatakan, acara peresmian dan penggunaan Taman Indonesia itu dilakukan Administratur negara bagian Northern Territory (NT) Tom Pauling bersama Duta Besar RI untuk Australia dan Vanuatu Primo Alui Joelianto.

Rektor CDU Prof. Barney Glover, Konsul RI di Darwin Harbangan Napitupulu dan Atase Pendidikan dan Kebudayaan RI di KBRI Canberra Dr.Aris Junaidi juga ikut menyaksikan pembukaan taman yang proses pembangunannya memakan waktu lebih dari tiga tahun lalu itu bersama sekitar 150 orang undangan.

"Di antara para undangan adalah kalangan akademisi dan konsul kehormatan negara-negara sahabat yang ada di Darwin," kata Arvinanto.

Ia mengatakan, patung "Garuda" disumbangkan maskapai penerbangan Garuda Indonesia, sedangkan patung perunggu "Saraswati" merupakan sumbangan Sultan Hamengku Buwono X.

"Patung dewi ilmu pengetahuan dan seni setinggi sekitar dua setengah meter ini tiba di Darwin 14 Agustus lalu dan sudah terpasang sejak akhir Agustus, katanya.

Taman yang dilengkapi satu rumah model Minahasa ini merupakan taman kedua di lingkungan CDU setelah Taman Republik Rakyat China.

Proses pembangunan Taman Indonesia ini sempat terkendala akibat keterbatasan dana. Di CDU yang merupakan pusat keunggulan NT ini, terdapat puluhan mahasiswa Indonesia. (*)
COPYRIGHT © 2009

sumber antara

10 Desember 2009

Mengantar Minyak hingga ke Tapal Batas

Cahaya Soppeng adalah satu-satunya stasiun pompa minyak di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur, perbatasan Indonesia-Malaysia. Namun, sudah dua hari sejak Jumat (4/12), pompa minyak itu tutup. Tidak ada antrean.

Setiap warga Sebatik yang datang ke sana terpaksa balik kanan. Tidak seperti di perkotaan yang selalu tersedia, pasokan bahan bakar minyak (BBM) bagi warga di tapal batas negara ini masih menggantungkan kelancaran pasokan dari Pertamina.

Namun, hitungan bisnis tetap ada. Yuliana, pemilik Cahaya Soppeng, mengaku belum bisa mendatangkan BBM karena belum melunasi pembayaran ke Pertamina Tarakan untuk 25.000 liter bensin dan solar sebelumnya. ”Setiap bulan, kami bisa tutup beberapa hari karena terlambat bayar,” ucapnya.

Padahal, ketersediaan BBM di sana diperlukan terutama untuk kapal mengangkut penumpang, hasil pertanian, dan ikan ke Tawau, Malaysia, atau Tarakan.

Ketersediaan minyak saat ini belum langka. Namun, warga Sebatik terpaksa harus membeli bensin atau solar lebih mahal di pengecer. Harga eceran bensin dan solar Rp 5.500 per liter. Di pompa itu bensin dijual Rp 5.100 dan solar Rp 5.050 per liter. Beberapa warga dan nelayan menyebutkan, saat BBM habis di Sebatik, mereka ke Tawau untuk membeli seharga 2 ringgit atau Rp 6.000 per liter.

Warga perbatasan ini memilih membeli BBM ke Tawau ketimbang ke Nunukan atau Tarakan yang jaraknya cukup jauh dengan waktu tempuh satu jam hingga tiga jam dengan perahu cepat. Padahal, ke Tawau cuma 20 menit dengan perahu nelayan dari Desa Sungai Nyamuk, Sebatik. ”Biar mahal tetap kami beli karena diperlukan,” kata Asdar, nelayan Desa Tangjungkarang, Kecamatan Sebatik.

Menurut Camat Sebatik Suaedi, warga bisa ke negara jiran tersebut. Tidak perlu paspor, cukup pas lintas batas. Pulau Sebatik terbagi dua. Wilayah utara seluas 187,23 kilometer persegi masuk Malaysia dan wilayah selatan seluas 246,61 kilometer persegi milik Indonesia.

Ada 37.000 warga di wilayah Indonesia, terdiri dari 22.000 warga Kecamatan Sebatik dan 15.000 warga Kecamatan Sebatik Barat. Warga menggunakan uang rupiah dan ringgit sebab ada barang dagang dari Malaysia, seperti tabung elpiji.

Menjaga keindonesiaan

”Pertamina berupaya sekuat tenaga memasok minyak untuk masyarakat sampai ke mana pun, termasuk ke Sebatik, meskipun sulit dan rumit,” kata General Manager Pemasaran BBM Retail Regional VI (Kalimantan) Alfian Nasution. Sebuah tugas Pertamina menjaga keindonesiaan. Apalagi Sebatik bagian dari wilayah Negara Kesatuan RI.

Kuota minyak dari PT Pertamina untuk warga Sebatik cuma 130.000 liter bensin dan 20.000 liter solar per bulan. Minyak didatangkan dari Depot Tarakan oleh armada Cahaya Soppeng milik suami-istri Manase-Yuliana.

Tidak mudah memasok BBM bagi warga di beranda depan Indonesia ini. Minyak dibawa dari Unit Pengolahan V Pertamina Balikpapan dengan tanker berkapasitas 7,5 juta liter ke Depot Tarakan. Perlu waktu hampir dua hari. Depot lalu menyalurkannya ke Berau, Bulungan, Tana Tidung, Malinau, serta Nunukan dan Tarakan. ”Setiap minggu ada dua tanker masuk depot,” kata Wira Penjualan BBM Retail Wilayah III Tarakan Drestanto Nandiwardhana.

Untuk ke Sebatik, minyak dari depot diangkut dengan armada Cahaya Soppeng. Dari depot, minyak dipindahkan ke truk tangki. Truk itu lalu ke dermaga untuk memindahkan minyak ke drum-drum yang selanjutnya digelindingkan dan diangkut ke kapal kayu. Butuh 24 jam ke Sebatik. Tiba di sana, drum-drum itu diangkut lagi ke truk untuk dimasukkan ke tangki timbun pompa BBM.

Kapal kayu itu cuma mengangkut 25.000 liter sekali jalan. ”Karena itu, dalam sebulan ada enam kali pengambilan dari Tarakan,” kata Yuliana.

Akibatnya, ongkos pengirimannya pun tinggi, Rp 175 per liter. Biaya itu ditanggung agen. Akibatnya, BBM dijual Rp 5.100 per liter. Berbeda dengan di pompa BBM di Samarinda atau Balikpapan Rp 4.500 per liter.

Sebatik hanyalah salah satu daerah di perbatasan yang kesulitan pasokan BBM. Padahal, di perbatasan Kaltim masih banyak daerah yang belum terlayani pasokan BBM dari Pertamina, seperti di Kecamatan Krayan. Sebab, kecamatan itu masih terisolasi dan hanya bisa dicapai dengan pesawat perintis.

Warga Krayan terpaksa mengangkut BBM maksimal 200 liter atau satu drum dengan pesawat dari Tarakan atau Nunukan atau Malinau. Di sana, BBM dijual Rp 25.000 per liter. ”Kami akui belum bisa melayani pasokan BBM untuk warga di sana. Kami menargetkan tahun 2010 semua daerah bisa dilayani,” katanya.

BBM memang diperlukan di setiap pelosok negeri ini. Tugas Pertamina tanpa kompromi.

sumber kompas.com

09 Desember 2009

Seribu Jin Peringati Hari Antikorupsi

Seribu jin dikerahkan untuk berunjuk rasa memperingati hari antikorupsi sedunia di Jakarta, Rabu (9/12/09). Pimpinan Pondok Pesantren Dzikrus Syifa' Brojomusti di Lamongan, KM Muzakkin yang memiliki santri dari bangsa jin menyatakan punya cara lain mengekspresikan peringatan hari antikorupsi sedunia.

"Pagi ini kami mengirimkan seribu jin ke pusat arena demonstrasi di Jakarta dengan pimpinan Ghulam Akhmad, jin dari Mesir yang pernah merasuki santri saya yang sakit jiwa. Upaya ini semata-mata sebagai partisipasi dan memberikan dukungan pada demonstran dan pemerintah lewat dimensi lain dalam rangka pemberantasan korupsi di Indonesia," paparnya.

Jin yang dikirim semua sudah terlatih dan profesional ada ahli sosial, ahli politik, hukum, keamanan, agama, pengobatan dalan lainnya. Jika ada demonstran yang kesurupan dan atau ilmu hitam untuk menyihir, menyantet dan memberikan guna-guna atau memperkeruh keadaan, maka jin dari pesantren Dzikrus Syifa' siap menghadapinya

"Jangan sampai peringatan dan perjuangan ini dikotori penumpang gelap yang bertujuan memprovokasi dan memperkeruh keadaan. Seribu jin semuanya Islam dan siap membantu mengamankan demo besar-besaran hari ini," ujar Muzakkkin.

Dia menambahkan, reformasi sudah bergulir sejak 1998, sejak itu desakan melaksanakan demokratisasi dan pemberantasan korupsi, kolusi dan nepotisme sudah bergema di seluruh negeri. Kenyataannya sampai kini penanganan korupsi belum sesuai harapan.

Untuk mewujudkan bebas korupsi, hukum harus ditegakkan siapapun apapun jabatannya bila melakukan korupsi harus diadili. Upaya membongkar korupsi oleh lembaga antikorupsi seperti Indonesian Corruption Watch dan lainnya harus didukung demi tercapainya masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasiladan UUD 1945.

"Semoga upaya memberantas korupsi bisa terus berlanjut agar masyarakat lebih sejahtera," katanya.

sumber kompas

08 Desember 2009

Tokoh Itu Bernama Mahfud MD

PERAWAKANNYA sedang untuk ukuran orang Indonesia. Bicaranya lembut seperti kebanyakan orang Madura terdidik.

Namun siapa yang menyangka kalau Prof Dr Mahfud MD, guru besar hukum tata negara Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, adalah orang yang selalu tepat pada jabatan yang disandangnya. Mahfud juga orang yang tahu diri, tidak mau menduduki jabatan yang ia sendiri tidak menguasainya. Contohnya ketika ditawari oleh Presiden Abdurrahman Wahid menjadi Jaksa Agung, dia menolak. Di Kabinet Persatuan Nasional masa Gus Dur, Mahfud diberi kepercayaan menduduki jabatan menteri pertahanan.

Karya monumental Mahfud sebagai menteri pertahanan adalah diundangkannya Undang-undang (UU) No 3/2002 tentang Pertahanan Negara. Masa itu merupakan zaman keemasan kerja sama antara pemerintah, para akademisi, dan aktivis LSM untuk menyelesaikan UU Pertahanan Negara. Mahfud, yang tidak memiliki latar belakang di bidang pertahanan dan militer, tidak segan-segan atau malu-malu untuk bertanya kepada orang yang memahami soal itu. Saya bersama teman-teman yang tergabung dalam ProPatria, diangkat secara resmi oleh Menhan Mahfud MD untuk membantu Departemen Pertahanan RI menyelesaikan rancangan UU Pertahanan dan mengawalnya secara langsung di DPR.

Pada proses legislasi RUU Pertahanan hingga menjadi UU, kami bukan hanya berada di belakang layar, melainkan duduk bersama tim menghadapi teman-teman di Pansus RUU Pertahanan. Namun itu adalah yang pertama dan terakhir tim yang bukan berasal dari departemen duduk dan menjawab berbagai pertanyaan DPR. Setelah itu tim asistensi pemerintah hanya duduk di belakang layar. Mahfud sempat diangkat Gus Dur merangkap sebagai Menteri Kehakiman dan HAM era Gus Dur setelah Yusril Ihza Mahendra dipecat pada 8 Februari 2001.

Namun Mahfud tidak pernah efektif sebagai Menteri Kehakiman dan HAM karena setelah dilantik pada 20 Juli 2001, pada Senin, 23 Juli tahun yang sama, Gus Dur dilengserkan. Setelah mengabdikan diri sebagai anggota legislatif dari Fraksi PKB, Mahfud berpindah posisi ke Mahkamah Konstitusi. Pada pemilihan ketua Mahkamah Konstitusi yang berlangsung terbuka di ruang sidang pleno Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Selasa 19 Agustus 2008, Mahfud terpilih menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi periode 2008-2011 menggantikan ketua sebelumnya, Jimly Asshiddiqie.

Dalam pemungutan suara, Mahfud menang tipis, mendapat 5 suara sedangkan Jimly 4 suara. Secara resmi, Mahfud dilantik dan mengangkat sumpah Ketua Mahkamah Konstitusi di Gedung Mahkamah Konstitusi pada Kamis, 21 Agustus 2008. Posisinya sebagai ketua Mahkamah Konstitusi ternyata menjadikan Mahfud sebagai "bintang". Betapa tidak, Mahfud inilah yang pada sidang gugatan Bibit dan Chandra atas UU KPK yang kemudian membuka kepada publik isi rekaman pembicaraan antara Anggodo Widjaja dan para pejabat di Polri dan Kejaksaan Agung yang ingin mengkriminalisasi Bibit dan Chandra serta melemahkan KPK.

Sidang MK yang disiarkan langsung oleh jaringan televisi swasta tersebut benar-benar merebut perhatian publik. Rating penyiarannya melebihi siaran langsung inaugurasi Presiden dan Wakil Presiden RI. Sidang terbuka tersebut bahkan lebih banyak penontonnya ketimbang sinetron yang ditayangkan berbagai televisi swasta di Tanah Air. Adalah Mahfud MD pula yang memberikan "fatwa" Ketua Mahkamah Konstitusi bahwa jika Kepala PPATK Yunus Husein dipanggil DPR dalam kasus aliran dana Bank Century, Yunus Husein harus bersedia mengungkapkannya kepada publik. Mahfud adalah orang yang sederhana dan berani.

Dia bersedia mempertaruhkan posisi jabatannya demi keadilan di negeri ini. Dia juga orang yang selalu mau mendengar pendapat orang lain dengan perhatian penuh. Setelah berhenti menjadi menteri pertahanan pun Mahfud bukan orang yang mengalami post power syndrome. Dengan tenang dia bawa koper sendiri di Bandara Soekarno-Hatta ketika tiba dari Yogyakarta. Dia juga seorang guru yang tidak pernah melalaikan tugasnya sebagai dosen di UII Yogyakarta dan universitas beken lain. Cirinya sebagai pendidik mungkin yang menyebabkan Mahfud harus memberi contoh bagaimana seorang pemimpin harus bertindak walau harus mempertaruhkan jabatan.

Jika Mahfud tidak memerintahkan diperdengarkannya rekaman KPK soal Anggodo Widjaja, bukan mustahil rahasia mengenai kriminalisasi KPK tersebut tak akan terungkap. Kini kotak pandora itu sudah terbuka lebar. Tentu Pansus Hak Angket DPR tidak bisa main-main dalam menangani kasus Bank Century. Kita masih menunggu, gebrakan hukum apa lagi yang akan dilakukan Mahfud dan Mahkamah Konstitusi mengenai kasus Bank Century. Jika ternyata ada tanda-tanda penyalahgunaan kekuasaan oleh penguasa terkait kasus aliran dana Bank Century, tentu MK, sesuai dengan aturan konstitusi kita, perlu bertindak.

Ini bukan soal jatuh menjatuhkan orang atau pejabat, melainkan begitulah aturan main demokrasi yang diatur konstitusi kita. Mahfud tentunya juga memiliki perhatian jika ternyata ada penyelewengan penerapan kasus hukum atas soal Bank Century. Kita bersyukur atas adanya tiga institusi hukum yang saling mengawasi, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, dan Komisi Yudisial. Dengan begitu diharapkan hukum bisa menjadi panglima di negeri ini. Kita berharap Mahfud MD yang sudah menjadi "bintang" itu akan terus melahirkan karya-karya hukumnya yang monumental bagi negeri ini.(*)

IKRAR NUSA BHAKTI
Profesor Riset Bidang Intermestic Affairs LIPI

sumber suar okezone

07 Desember 2009

Jauh-Jauh ke Kopenhagen, Ketemunya "Plat AB" Juga...

Setibanya di Central Station, Kopenhagen, Minggu (6/12) dinihari, Goris dan saya ditampung menginap di rumah pendiri Eco-Security Singapura, Wilson Ang. Di rumah yang terletak di kawasan Helerup itu, sudah berkumpul rombongan Eco-Security Singapura serta climate champions asal Singapura, Vietnam dan Jepang. Jumlah perwakilan dari negara-negara itu cukup banyak, setidaknya lebih dari 4 orang.

Hal yang membuat saya terkejut adalah pertemuan dengan dua teman berkulit sawo matang yang ternyata dari Indonesia juga. Siapa sangka, jauh-jauh ke Kopenhagen, berkumpulnya dengan teman yang sama-sama "plat AB" alias berkampung halaman Yogyakarta? Tanpa bermaksud orientasi kedaerahan, pertemuan dengan climate champions Indonesia, Ibnu Najib dan Dian Elvira Rosa, peneliti London Social Economy (LSE) membuat bengong orang-orang lain karena kami langsung "berbahasa planet" alias Bahasa Jawa.

Najib yang ditugaskan British Council mengorganisasikan delegasi dari berbagai negara tengah menyelesaikan pendidikan pasca-sarjananya di Edinburgh University, Inggris. Sedangkan Dian, masih aktif sebagai peneliti London Social Economy baru menyelesaikan pendidikan pasca-sarjananya di St. Andrew University, Skotlandia.

"Wah, akhirnya rame juga euy dari Indonesia. Kemaren cuma berdua, sekarang lumayan ada empat orang, agak ramean. Nanti kita masak tempe ya," kata Goris yang mulai merindukan masakan Indonesia, meski baru beberapa hari meninggalkan Tanah Air. Maklum saja, makanan ala Eropa sering tidak cocok dengan lidah orang Indonesia.

Hari pertama di Kopenhagen, langsung digunakan untuk mengurus keperluan administrasi dan registrasi ID peserta COP15. Selain itu, ada agenda wajib yang harus diikuti yaitu menghadiri Conference of the Youth (COY). Konferensi ini berisi berbagai workshop dan diskusi mengenai berbagai topik yang berkaitan dengan COP15.

Antrean panjang dan ketatnya screening orang-orang yang masuk membuat proses memakan waktu cukup lama. Sembari menunggu, delegasi dari berbagai negara memanfaatkannya untuk mengabadikan foto di welcoming board COP15. Tak mau ketinggalan, Goris, saya, Najib dan Dian, ikut minta diabadikan.

Masing-masing memiliki ketertarikan sendiri dalam mengikuti konferensi ini. Najib tertarik dalam hal sektor kebijakan, Dian ingin mendalami konsep REDD dan Goris berencana mengikuti diskusi dan workshop yang berkaitan dengan bisnis ramah lingkungan. Saya sendiri, dalam hal raising public awareness dan kebijakan pemerintahan. Pasca-COP15 diharapkan komunikasi akan tetap berlanjut untuk saling bertukar informasi mengenai upaya mitigasi di Tanah Air.

Setelah urusan ID beres, kami menuju Copenhagen University, tempat COY berlangsung. Disini, para delegasi berdiskusi dengan peserta yang berasal dari regional wilayah negara yang sama. Indonesia masuk kelompok East Asia bersama Malaysia, Vietnam, Singapura, Korea, Jepang, Myanmar, Filipina, dan lain-lain. Hasilnya, persoalan yang dihadapi relatif sama yaitu minimnya good will dari pemerintah yang dinilai belum serius menyiapkan kerangka menghadapi dampak perubahan iklim. Akan tetapi, disepakati perlunya jaringan kaum muda untuk saling berkomunikasi dalam hal upaya mitigasi di negaranya masing-masing.

sumber kompas

Malam Budaya Sumut Pesona Penonton di Belanda

Gedung pertunjukan Museon di Den Haag, Belanda (Minggu malam, 29/11/2009) dipadati pengunjung, yang menyaksikan kepiawaian para penari dan penyanyi Sumatera Utara memperagakan kebudayaan Sumut dalam acara yang bertajuk “North Sumatera Cultural Night”.

Pertunjukan yang dikemas secara apik dengan menampilkan keanekaragaman budaya dan etnis ini adalah sebuah kolaborasi yang sangat baik antara KBRI Den Haag dengan Pemrov Sumut. Demikian diutarakan Firdaus Dahlan, Koordinator Fungsi Pensosbud, Minister Counsellor KBRI Den Haag dalam rilisnya yang diterima Rakyat Merdeka Online (Rabu, 2/12).

Malam Budaya Sumatra Utara yang dibuka secara resmi oleh Dubes Junus Effendi Habibie itu berhasil memesona para penonton dalam durasi pertunjukan, yang berlangsung dua jam lebih. Beberapa tari pilihan yang ditampilkan, diantaranya; tari Faluya dari Nias, tari Sawan dan Sigale-gale dari Toba, Tari Uis dari Karo, tari Haro-haro dari Simalungun, tari Saramadatu, tari Zapin mahligai, dan ditutup dengan lagu Medley yang mengundang pengunjung ikut berjoget bersama para penari.

Dalam sambutan singkatnya, Dubes Habibie menyampaikan dukungannya terhadap promosi Sumut di Belanda. Dengan destinasi wisata yang beragam dan menarik, Dubes Habibie berkeyakinan Sumut memiliki peluang besar untuk meningkatkan wisman Belanda berkunjung ke Sumut dalam tahun mendatang. Namun demikian diingatkan bahwa promosi wisata perlu dikemas secara baik dan dilakukan secara berkelanjutan, terfokus serta terintegrasi dengan bidang-bidang terkait lainnya.

Selain menyuguhkan keindahan seni budaya, kesempatan tersebut juga dimanfaatkan Dubes Fanny Habibie sebagai “charity event” mengumpulkan dana bagi korban gempa bumi di Sumatera Barat. Kepedulian masyarakat Belanda kepada korban bencana alam di Indonesia selama ini memang tergolong tinggi, seperti: korban Tsunami di Aceh, Gempa Yogya, dan lain-lain. Dalam kesempatan tersebut, Dubes Habibie yang baru saja berkunjung ke Sumbar mengungkapkan rencananya untuk membangun fasilitas “Sekolah Persahabatan Indonesia – Belanda” yang dimaksudkan nantinya akan menjadi simbol persahabatan dan memperkuat ikatan emosi antara masyarakat Indonesia dan Belanda.

sumber rakyatmerdeka

04 Desember 2009

Bunga Kertas Bantul 'Terbang' Hingga ke Arab Saudi

Berbekal setangkai bunga kertas yang dibeli di kawasan Malioboro Yogyakarta, kini usaha bunga kertas Mahmidah (24) laris manis. Warga Dusun Ngabean, Desa Triharjo, Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul kini bisa menjual bunga kertas sehari mencapai 600 tangkai.

Bahkan hasil karyanya oleh pengepul bunga kertas telah dikirim hingga negara timur tengah khususnya Arab Saudi. Usaha yang ditekuninya saat ini pun diikuti oleh para tetangganya karena tergiur akan kesuksesan memproduksi bunga kertas.

Memang, usaha home industry kini tak hanya sekadar jualan kue dan bunga kertas saja, bahkan berkembang ke usaha kerajinan dari tempurung kelapa yang harganya tak kalah dengan bunga kertas.

Menurut Mahmidah, usaha bunga kertasnya dirintis pada 2001. Kala itu, bersama suami, dia mencoba peruntungan membuka usaha kecil-kecilan. Bermodal hanya Rp2 juta, kegigihannya dalam mengembangkan usaha kini merambah ke luar negeri.

"Saya mengenal seni merangkai bunga dari perajin di Dongkelan, Sewon. Kala itu saya bermimpi punya usaha sendiri," ujarnya, saat ditemui di Bantul, Minggu (15/11/2009).

Untuk memberdayakan perempuan di Ngabean, dia sengaja mempekerjakan warga Ngabean dengan upah yang bervariasi. Mulai dari Rp7.000 hingga Rp12.000. Tidak hanya merangkai di kiosnya, pekerja bisa merangkai di rumah masing-masing dengan sistem borongan.

"Kami melihat perempuan di Ngabean tidak ada kerjaan. Dengan usaha mandiri kami mencoba memberdayakan mereka," katanya.

Per hari, 15 pekerja mampu merangkai 600 biji bunga. Konsumen bebas memilih motif bunga dengan harga sebesar Rp850 per tangkai. Bersama keluarga, dia mampu menjual produknya hingga Saudi Arabia. Sedang, Malioboro dan Kasongan menjadi sasaran pasar domestik.

Selain itu, dirinya biasa mendatangkan lembaran-lembaran lontar dari Jawa Timur dengan harga Rp6 juta setiap truk. Daun-daun lontar asal Jatim menurutnya memiliki kualitas baik dibanding daerah lain.

Bagi Mahmidah, membangun kepercayaan konsumen menjadi kunci kesuksesan usaha. Dengan sistem getok tular, dia biasa membangun pemasaran hingga merambah ke mancanegara.

Dia menuturkan, perkembangan usahanya tidak berjalan instan, butuh proses panjang dalam menjaring konsumen. Bahkan, dia sempat pesimis dengan maraknya usaha bunga kertas di DIY.

"Saya menyadari sepenuhnya membangun usaha butuh kesabaran. Kami terus bertahan dengan membangun kepercayaan konsumen," imbuhnya.

Setiap bulan, usahanya mampu meraup pendapatan sebesar Rp15 juta. Kelebihan dari bunga kertas buatannya yakni lebih awet, dengan perawatan yang gampang. Caranya, hanya menjaga bunga-bunga itu tetap kering.

Konsumen pun bisa menikmati bunga kertas sebagai hiasan rumah dalam pot-pot keramik. "Karena kualitasnya itu juga hasil kerajinan saya bahkan saat ini telah diekspor hingga ke Arab Saudi. Meski untuk ekspor itu sudah melalui para pengepul terlebih dahulu," pungkasnya.

Ngadirah (37) salah seorang perangkai bunga di rumah Mahmidah mengatakan kecintaan merangkai bunga bermula dari masa kecil di dusun itu. Permainan masa kecil menyimpan memori, sehingga membuatnya terampil.

Awalnya, dia kesulitan memadupadankan aneka warna pada bilah bambu yang berbalut daun lontar. Sebagai buruh serabutan, dalam sehari, ibu dua anak ini bisa memperoleh tambahan penghasilan sebesar Rp8.000 per hari.

Dia bisa menghasilkan 50 rangkaian bunga setiap pagi. "Saat musim libur atau jelang tahun baru, kami lembur karena banyak pesanan dari luar daerah," ujarnya. (Daru Waskita/Trijaya/ade)

Menanti Semerbak Teh Indonesia di Hong Kong

Pemerintah Indonesia, melalui Konsulat Jenderal Hong Kong, sedang mendorong potensi bisnis teh dari Indonesia ke Hong Kong melalui penjualan langsung.

Konsul Ekonomi Konjen Hong Kong Dicky Soerjanatamihardja mengatakan potensi bisnis teh dari Indonesia sangat besar karena pasarnya bukan hanya di Hong Kong, tapi juga Cina. Mulai tahun ini, pemerintah mengupayakan perintisan direct-selling teh Indonesia ke Hong Kong melalui berbagai negosiasi hingga pameran.

Pasarnya sangat menjanjikan karena Hong Kong menjadi salah satu wilayah di dunia dengan konsumsi teh hitam terbesar dan budaya minum teh menjadi penting di sini.

"Kita tidak menyadari potensi pasar Hong Kong sebagai salah satu konsumen teh hitam terbesar di dunia. Selama ini kita hanya mengekspor ke Belanda dan Inggris. Tahun ini kita mendorong teh masuk ke Hong Kong dan Cina," tuturnya ketika ditemui Kompas.com dan Jakarta Post di booth Konsulat Jeneral Indonesia di World SME Expo dan Inno Design Tech Expo di Hong Kong Convention and Exhibition Centre, Kamis (3/12).

Dicky mengatakan selama ini teh Indonesia sering dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan besar. Dibeli dari pelelangan dengan harga murah dan diberi merk perusahaan tersebut.

Namun dari pengalaman sejak awal tahun ini, lanjutnya, direct-selling membuka kesempatan menjual teh murni dengan harga di atas rata-rata harga lelang. Saat ini, ungkap Dicky, pelakunya baru perkebunan PTP yang mengirimkan paling tidak empat kontainer setiap bulannya, baik jenis teh hijau maupun teh hitam.

Untuk tahun 2010, Dicky enggan mengungkapkannya. Menurutnya, Konsulat hanyalah fasilitator. Perusahaanlah yang berhak menetapkan target penjualan.


KOMPAS.com Caroline Damanik

PT PAL Buat Kapal Perusak Kawal Rudal

Dengan pengalaman yang ada selama ini, PT PAL Indonesia yakin bisa membuat kapal perang perusak kawal rudal dalam waktu 4 tahun. Pembuatan kapal perang yang bersenjatakan peluru kendali merupakan langkah besar guna kemandirian pengadaan alat utama sistem persenjataan atau alutsista.

Hal tersebut disampaikan Direktur PT PAL Indonesia Harsusanto kepada Kompas, Rabu (2/12). Menurut Harsusanto, berhubung ini adalah kapal pertama, pihaknya bekerja sama dengan pihak lain. ”Kami sudah bisa bikin struktur kapalnya, tetapi untuk sistem elektroniknya kami harus kerja sama dengan pihak yang sudah pengalaman. Jadi, kami perlu sharing contract (kontrak bersama),” kata Harsusanto.

Kerja sama dengan pihak asing ini juga ditargetkan untuk adanya alih teknologi. Pengerjaan kapal yang harus dilakukan di PT PAL Indonesia juga membuat komponen lokal akan dipakai.

Menurut Harsusanto, pihaknya membutuhkan waktu sekitar 4 tahun untuk membuat kapal perang perusak kawal rudal (PKR) yang pertama. Harga satu kapal mencapai 170 juta euro. Setelah itu, dengan selang waktu masing-masing 6 bulan bisa diluncurkan lagi kapal PKR yang kedua dan ketiga.

Saat ini, menurut Harsusanto, kontrak memang belum ditandatangani. Namun, sebagai bagian dari program 100 hari Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, ia mengharapkan kontrak akan ditandatangani bulan Januari 2010. ”Empat tahun kemudian, kita sudah bisa luncurkan PKR,” kata Harsusanto.

Kapal LST

Selain kapal PKR, PT PAL juga berencana memproduksi kapal pendarat tank serbu atau landing ship tank (LST) dalam waktu dua tahun mendatang. Menurut Harsusanto, pihaknya telah menerima rancangan LST dari TNI Angkatan Laut. Kapal angkut sepanjang 117 meter ini merupakan kapal modern.

Secara terpisah, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Madya Agus Suhartono berkomitmen mendukung berkembangnya industri pertahanan dalam negeri. Menurut dia, TNI AL berkomitmen akan memilih untuk membuat kapal di dalam negeri seandainya industri dalam negeri telah mampu.

KSAL optimistis melihat arah industri dalam negeri untuk pembuatan alutsista tersebut. ”Kita minggu lalu sudah luncurkan kapal LPD KRI Banjarmasin,” kata Agus Suhartono mengenai kapal landing platform deck (LPD) terbaru milik TNI Angkatan Laut.

Harsusanto menyatakan, setelah KRI Banjarmasin, PT PAL akan meluncurkan kapal LPD lainnya, KRI Banda Aceh, pada bulan Juni 2010.


sumber kompas

Tiga Perempuan Peneliti Indonesia Raih "L'Oreal Fellowships"

Lewat karya-karya penelitiannya, perempuan juga terbukti mampu menjadi potensi dan tulang punggung bangsa. Untuk itulah, instansi-instansi terkait seperti LIPI dan Kementrian Negara Riset dan Teknologi harus "memeliharanya" bagi masa depan Indonesia.

Demikian hal itu diungkapkan oleh Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO Arief Rachman dalam sambutan penganugerahan L'Oreal Indonesia Fellowships for Women in Science kepada tiga perempuan muda peneliti Indonesia, Kamis (3/12) malam, di Hotel The Rizt Carlton, Jakarta.

"Ini membuktikan bahwa perempuan sangat diperlukan dalam dunia penelitian yang sangat berharga bagi masa depan dunia," ujarnya.

Adapun ketiga perempuan peraih L'Oreal Indonesia Fellowships for Woman in Science tersebut adalah Dr. rer. nat Kartika Senjarini (dosen dan peneliti Universitas Jember) dan Sidrotun Naim, S.Si, M.Mar. St (asisten akademik SITH ITB Bandung) untuk kategori life science, serta Dr Eng Hendri Widiyandari, M.Si (dosen Fakultas MIPA Universitas Diponegoro Semarang) untuk kategori material science. Kepada tiga perempuan peneliti tersebut diberikan hadiah uang yang masing-masing senilai Rp 60 juta.

sumber kompas

03 Desember 2009

Ternyata Tanaman Asli Indonesia Miliki Potensi Obat Anti HIV/AIDS

Banyak tanaman asli Indonesia yang berpotensi sebagai anti-HIV/AIDS, tetapi belum diuji skrining hingga menjadi obat yang diakui.

"Justru skrining terhadap tanaman herbal tropis anti-HIV banyak dilakukan negara-negara maju seperti AS atau Eropa," kata pakar biomedik Suprapto Ma’at di Jakarta, Rabu (2/12).

Suprapto mengatakan skrining itu diawali dengan penentuan sitotoksisitas ekstrak terhadap kultur sel yang telah diinveksi HIV, hingga skrining terhadap fraksi ekstrak tanaman untuk diketahui mana yang memiliki aktivitas mantap sebagai anti-HIV.

Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga itu mencontohkan, dari hasil penelitian Barat terhadap kunyit (curcuma domestika/longa) diketahui pigmen berwarna kuningnya ternyata memiliki efek farmakologik seperti antitumor, aktivitas anti infeksi, anti-inflamasi dan dapat menghambat aktivitas enzim integrase HIV-1.

Acemannan yang merupakan polisakarida asetilasi dari lidah buaya (aloe vera) yang diteliti laboratorium di AS dan di Kanada, ternyata bersifat antitumor, imunostimulan, dan antiviral.

Diterpenoid lakton yang terdapat pada sambiloto (andrographis paniculata) dapat menghambat pertumbuhan virus HIV-1 maupun virus HIV-2 dan dipatenkan di Universitas Bastyr dengan nama AndroVir.

Penelitian terhadap akstrak meniran (phyllanthus niruri) bekerja sebagai anti-viral dan imunostimulator (perangsang imunitas) pada penderita HIV/AIDS.

Ekstrak buah mengkudu (morinda citrifolia) telah dipatenkan sejumlah peneliti di negara maju sebagai antiinfeksi dan antikanker.

Ekstrak Bratawali (tinospora cordifolia) mampu menurunkan gejala yang terjadi pada infeksi HIV seperti mual, muntah, anoreksia dan lemah.

Ekstrak jambu biji (psidium guajava) sebagai penghambat virus HIV dan meringankan efek samping penderita HIV, seperti diare.

Agar peneliti Indonesia bisa lebih aktif melakukan pencarian obat anti-HIV dari berbagai tanaman asli tropis, perlu dibangun laboratorium khusus virus dan laboratorium kultur sel, meski lab ini membutuhkan investasi sangat besar.

Ia mengatakan China yang sudah melakukan skrining terhadap tanaman anti-HIV terhadap 5.000 spesies tanaman obat, hanya menghasilkan sekitar 90 spesies yang menunjukkan aktivitas anti-HIV atau hanya sekitar 13 persen saja.

Sejauh ini penanganan HIV/AIDS mengandalkan HAART (Highly active antiretroviral therapy) yang diperkenalkan sejak 1996, yang mencakup kombinasi tiga obat kimia yang berasal dari sedikitnya dua jenis agen antiretroviral.

HAART membuat adanya stabilisasi gejala dan meningkatkan waktu bertahan penderita antara 4-12 tahun, tetapi tidak menyembuhkan pasien dari HIV dan bisa kambuh kembali setelah perawatan berhenti.

"Dengan demikian pasien HIV membutuhkan obat alternatif pendamping dan potensi obat herbal perlu terus digali," katanya.

sumber tribun timur

02 Desember 2009

Kapal Perang Pertama Buatan RI


Kali pertama Indonesia bisa bikin kapal perang sendiri. Kapal perang jenis Landing Platform Dock (LPD) itu diproduksi PT PAL Indonesia di Surabaya. Sabtu (28/11) pagi tadi setelah diserahkan kepada TNI AL, kapal perang yang diberi nama KRI Banjarmasin 592 itu diresmikan Menteri Pertahanan Prof Dr Ir Purnomo Yusgiantoro.

Upacara peresmian dihadiri Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santodo, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Madya TNI Agus Suhartono, Panglima Komando Armada Timur Laksamana Muda TNI Ignatius Dadiek Surarto, pejabat teras Mabes AL serta Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf, Kapolda Jatim Irjen Pol Pratiknyo, dan Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Soewarno.

Menhan Purnomo Yusgiantoro kepada wartawan di atas dek KRI Banjarmasin-592 mengatakan, Indonesia merupakan negara agraris dan 2/3 kawasannya adalah laut. Maka, sudah sewajarnya negeri ini diperkuat pertahanannya di laut.

Terkait diproduksinya kapal ini oleh PT PAL, Purnomo mengaku ini adalah salah satu bentuk bukti bahwa bangsa ini bisa selangkah lebih maju dalam industri pertahanan dalam negeri. ’’Kita pasti bangga bisa memproduksinya sendiri dan merupakan satu bukti industri dalam negeri juga bisa,’’ ujarnya.

KRI Banjarmasin-592 merupakan kapal ketiga dari rencana empat kapal baru jenis LPD yang akan memperkuat Armada kapal perang TNI AL. Dua kapal LPD yang telah memperkuat TNI AL sebelumnya adalah KRI Makassar-590 dan KRI Surabaya-591. Keduanya buatan PT Daewoo International Corporation, Korea Selatan, dan diserahkan kepada TNI AL tahun 2008.

Direktur PT PAL Indonesia Harsusanto mengatakan, sebenarnya empat kapal perang tersebut semuanya dipesan kepada Daewoo. Namun, PT PAL mendapatkan sub dan diberi kepercayaan memproduksi dua unit.

’’Setelah KRI Banjarmasin-592 ini jadi, pihak Korea Selatan mengakuinya. Secara desain dan teknologi, ini murni PT PAL dan itu diakui oleh PT Daewoo,’’ ujarnya ditemui di sela-sela peresmian kapal.

Total investasi kapal ini, kata Harsusanto, 15,8 juta dollar AS (sekitar Rp 156,420 miliar untuk kurs Rp 9.900, red). Ini lebih murah dari harga asli kapal yang berkisar 30 juta-an dollar AS. ’’Hal ini karena beberapa konten seperti mesin dan piranti lain sudah dapat dari Daewoo,’’ tutur dia. ’’Satu kapal berikutnya target selesai Juli 2010,’’ tambahnya.

Selain itu, PT PAL juga berharap sinergi antara pihaknya dengan Departemen Pertahanan dan TNI AL bisa lebih ditingkatkan lagi, khususnya dalam penguasaan teknologi tinggi. Tidak hanya untuk pembangunan kapal baru, tetapi juga meliputi perbaikan dan pemeliharaan kapal-kapal TNI AL yang lain.

’’Ini juga dalam rangka ikut menopang kesiapan operasional kapal dalam menjaga keamanan dan pengamanan perairan wilayah yuridis Indonesia dan dimasa depan Industri Maritim Indonesia dapat berkembang lebih maju,’’ terangnya.

PT PAL sendiri sejak 1980 telah menyelesaikan lebih dari 150 kapal aneka jenis.

Kapal-kapal yang dibeli dengan fasilitas pembiayaan kredit ekspor tersebut berfungsi sebagai pengangkut kapal pendarat pasukan, operasi amfibi, pengangkut tank, pengangkut personel, juga untuk operasi kemanusiaan dan penanggulangan bencana serta pengangkut helikopter.

Dibandingkan dengan dua LPD buatan Daewoo, KRI Banjarmasin 592 mengalami sejumlah penyempurnaan sesuai keinginan TNI AL. Antara lain daya angkut helikopter ditambah dari 3 menjadi 5 (spesifikasi lengkap lihat tabel halaman 1).

Bentuk bangunan atas KRI Banjarmasin 592 mengurangi penampang radar (radar cross section) sehingga membuat kapal lebih sulit ditangkap radar musuh. Kapal juga dilengkapi ruang khusus untuk sistem kendali senjata (fire control system), yang memungkinkan kapal mampu melaksanakan pertahanan diri.

Pembuatan KRI Banjarmasin 592 molor setahun dari jadwal selesai 2008. Menhan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, segi anggaran menjadi kendala utamanya. Secara biaya dan kualitas, kata Menhan, memang ada sedikit kekurangan, tapi bukan berarti semuanya ikut terhambat.

’’Ini ongkos kita untuk mencintai industri dalam negeri dan saat ini memasuki masa transisi. Saya yakin nantinya industri dalam negeri kita bakal lebih berkembang. Kalau industri dalam negeri kita maju, maka pertahanan dalam negeri juga akan maju,’’ paparnya.

Kepada para awak KRI Banjarmasin, Purnomo berpesan tiga hal, antara lain meminta prajurit tidak pernah lelah berlatih. Dengan berlatih, prajurit merasa lebih siap jika negara membutuhkan. Selain itu, prajurit diminta menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya mengingat kapal perang ini dibangun menggunakan uang rakyat.

’’Ini titipan rakyat dan dibangun dengan uang rakyat, jangan sia-siakan amanat rakyat ini. Pegang teguh sumpah prajurit, Insya Allah akan berhasil,’’ tegas mantan menteri Energi dan Sumber Daya Mineral itu sambil menyeka keringat. fqi, tsa

UMN Serpong Diresmikan

Kampus Universitas Multimedia Nusantara (UMN) seluas delapan hektar di kawasan Summarecon Serpong, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten, diresmikan oleh Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh.

UMN yang didirikan Kelompok Kompas Gramedia ini diluncurkan di Hotel Santika Jakarta pada 20 November 2006, dan sejak awal memiliki visi dan misi "Turut Serta Mencerdaskan Kehidupan Bangsa". Tiang pancang pembangunan Kampus UMN dilakukan pada Jumat, 5 September 2007, oleh Presiden Direktur Kompas Gramedia Jakob Oetama dan Presiden Komisaris PT Summarecon Agung Tbk Soetjipto Nagaria.

Kampus UMN hadir setelah Kompas Gramedia sebagai industri media terbesar dan terdepan di Asia Tenggara, lebih dari 40 tahun berkiprah mencerdaskan kehidupan bangsa melalui media (buku, surat kabar, majalah, radio, dan multimedia).

Dari situs www.umn.ac.id diperoleh keterangan bahwa Mendiknas Moh Nuh akan memberikan keynote speech bertajuk "Economy Creative in the New Media Era”. Setelah itu, akan digelar seminar yang menampilkan narasumber Dr Clive Graham, MBA, MA, MEd Admin, Dip Ed, Ed D, Cert Mediation, Dip AW Training (Academic Director of Creative Enterprise and the Professional Doctorate at Central Queensland University, Australia) dengan tema “The Rise of Creative Enterprise and the Future of Communication Design” dan Suresh Sethi (product designer) dengan tema ”Deep Social Media”. Suresh pernah bekerja sama dengan Massimo Morozzi and Indian calendar artist untuk merancang perpetual calendar untuk Alessi.

Pembicara seminar lainnya adalah Dr Ninok Leksono (Redaktur Senior Kompas) dengan tema “Journalism in the New Media Era, Rinaldi Firmansyah, CFA (Direktur Utama PT Telkom Indonesia) dengan tema “Interactive TV”, dan Prof Masayuki Nakajima (Tokyo Institute of Technology) dengan tema “Creative Media Contents in the Era of New Media”.

Seminar internasional ini diharapkan memberikan sumbangsih nyata pada masyarakat. Bukan saja inspirasi, melainkan juga kiat-kiat nyata bagaimana menghadapi dan menyikapi perubahan zaman yang terus terjadi.

sumber kompas

01 Desember 2009

Pembuatan Kapal Layar Khas Majapahit Dimulai

Pembuatan kapal layar khas zaman Kerajaan Majapahit di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, diawali dengan syukuran (selamatan), Selasa (1/12) malam.

Syukuran atas pembuatan kapal layar khas Majapahit yang digelar di Pantai Slopeng, Kecamatan Dasuk, dihadiri Sekretaris Direktorat Jenderal Sejarah dan Purbakala Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Suroso.

"Pembuatan kapal layar khas zaman Kerajaan Majapahit ini adalah program kerja sama antara Pemerintah Jepang dan Indonesia," kata Suroso di Sumenep.

Ia mengatakan, di Jepang terdapat komunitas yang cinta pada Kerajaan Majapahit dan memiliki organisasi, yakni Masyarakat Jepang Cinta Majapahit.

"Masyarakat Jepang Cinta Majapahit ini yang menjadi penggagas pembuatan kapal layar khas Majapahit," katanya.

Sementara itu, Wakil Bupati Sumenep, Mochammad Dahlan mengucapkan terima kasih pada Pemerintah Jepang yang telah mempercayakan pembuatan kapal layar khas Majapahit pada perajin Sumenep.

"Ini sebuah kebanggaan, sekaligus tantangan bagi perajin kapal asal Sumenep, apalagi kapal layar khas Majapahit dijadwalkan berlayar keliling dunia. Artinya, kapal yang dihasilkan harus berkualitas tinggi," katanya.

Pembuatan kapal layar khas Majapahit yang dipercayakan kepada kelompok perajin asal Desa Slopeng, Kecamatan Dasuk, ditargetkan selesai paling lambat bulan Maret 2010, karena pada bulan April 2010 dijadwalkan berlayar keliling dunia.

Kapal layar tanpa mesin khas zaman Kerajaan Majapahit yang akan dibuat perajin Sumenep itu sepanjang 20 meter, lebar 4 meter, dan tinggi 2,75 meter.

sumber kompas.com