16 April 2011

Bocah Asal Indonesia Juara Kompetisi Pemrograman Game se-AS

Bocah asal Indonesia, Muhammad Al-Fatih Ridha, tampil sebagai salah satu dari 12 pemenang lomba desain dan pemrograman game nasional se-Amerika, National STEM (Science Technology Engineering Math) Video Game Challenge.

Para pemenang diumumkan Rabu (30/3) lalu oleh Kepala staf kementrian Teknologi Amerika Serikat, Aneesh Chopra, di Washington. Lomba ini diinspirasi oleh Presiden Barack Obama untuk memacu motivasi minat para pelajar mendalami ilmu pengetahuan, teknologi, teknik, dan matematika dengan memanfaatkan permainan komputer. Kompetisi nasional yang pertama kali diadakan di AS ini diikuti oleh 500 pelajar dari grade 5-8 (tingkat SD dan SMP). Mereka dibagi menjadi empat kelompok sesuai grade pendidikan masing-masing.

Muhammad Al-Fatih Ridha, satu dari tiga pemenang di kelompok grade 8, merupakan murid homeschooling dari Beaverton, Oregon. Ia meraih angka tertinggi di kelompok ini. Fatih mendesain dan memprogram game berjudul "Zuff's Adventure". Game ini didesainnya dengan menggunakan Game Maker software dengan bahasa pemrograman GML (Game Maker Language), yang menceritakan petualangan karakter bernama Zuff.

Fatih, yang lahir di Indonesia dan sudah tinggal di Amerika sejak kecil dengan orang tuanya, Mohamad Ridha dan Ratu Vanda Wardani, dengan ketiga adik-adiknya, senang dengan pemrograman game sejak diperkenalkan dengan pemograman komputer dan desain software beberapa tahun yang lalu oleh ayahnya yang berlatar belakang pendidikan dunia komputer.

Fatih dan adik-adiknya mengikuti program homeschool di rumahnya yang diberikan oleh kedua orang tua mereka berdasarkan kurikulum nasional, juga dengan mengikuti kelas-kelas tambahan lainnya di luar rumah. Sementara kelas pelajaran agama Islam dan Alquran mereka ikuti di masjid. Untuk tahun ajaran depan, Fatih telah diterima di School of Science and Technology di Beaverton, Oregon dan akan memasuki grade 9 (SMA).

Para pemenang lomba ini mendapatkan hadiah laptop, software pendidikan, dan uang 2000 dolar yang diberikan kepada sekolah mereka atau didonasikan ke organisasi nirlaba pilihan mereka. Fatih menyalurkan uang tersebut ke Islamic Society of Greater Portland (ISGP), organisasi Islam di kota tempat dia tinggal. Sumbangan tersebut diperuntukkan membangun Youth Center sebagai sarana pendidikan dan olahraga anak-anak muda Muslim di sana.

Redaktur: Johar Arif
http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/kompetisi/11/04/15/ljozlw-bocah-asal-indonesia-juara-kompetisi-pemrograman-game-seas

14 April 2011

Siswa Indonesia Juara Desain di Turki

Demam bersepeda di Tanah Air akhir-akhir ini seperti memberikan ilham bagi Yusman Ahmad Nur (15) dan Anisa Naziha (15) untuk berprestasi di kancah internasional. Lewat karya inovatif berjudul "Environmental Cycle", kedua siswa SMAN 10 Malang (Sampoerna Academy), Jawa Timur, itu memenangkan medali emas untuk kategori High School (SMA) pada kompetisi desain bergengsi internasional, yaitu "Dreamline 7th International Design Olympiad 2011", 9-10 April, di Ankara, Turki.

Lewat karya inovatifnya itu, Yusman dan Anisa berhasil menyingkirkan 6.150 peserta lain dari 43 negara. Environmental cycle adalah inovasi mereka berdua dalam memanfaatkan energi potensial pegas yang dapat menghemat tenaga pengendara sepeda hingga 680 persen, atau hampir tujuh kali lebih hemat tenaga. Bila menggunakan sepeda biasa, seorang pengendara sepeda harus mengayuh hingga 160 kali untuk menempuh jarak 1 kilometer. Namun dengan environmental cycle ini, ia cukup mengayuh 23 kali saja.

"Ide ini berawal dari kekhawatiran kami akan semakin minimnya sumber mineral yang dikarenakan oleh tingginya penggunaan kendaraan bermotor. Tingkat polusi yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor juga semakin tinggi. Salah satu solusi atas permasalahan ini sesungguhnya adalah dengan mengajak masyarakat luas untuk menjadikan sepeda sebagai alat transportasi harian," kata Yusman dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis (14/4/2011).

"Namun sering kali kami mendengar keluhan bahwa mengendarai sepeda terlalu melelahkan. Dari permasalahan inilah kami mendapatkan ide untuk menciptakan sepeda yang dapat meringankan upaya penggunanya melalui efisiensi kayuhan," tambahnya.

Dengan keterbatasan dana, Yusman dan Anisa, yang masih duduk di tingkat 10 (kelas 1) ini, memanfaatkan berbagai barang bekas di sekitar sekolah untuk membangun prototipe sepeda impian mereka itu. Prototipe sepeda dibuatnya dari mesin fotokopi bekas, mesin sepeda motor bekas, serta pegas tua dari sebuah toko barang loak.

Kini, berkat kemenangan itu, Yusman dan Anisa meraih hadiah uang sejumlah 3.500 lira atau senilai kurang lebih Rp 20 juta. Keduanya berencana menggunakan dana tersebut untuk membiayai penelitian-penelitian mereka berikutnya. Mereka juga berencana memperoleh hak paten atas hasil karya mereka ini.

"Keberhasilan dari Yusman dan Anisa ini membuktikan bahwa sesungguhnya anak-anak Indonesia memiliki potensi dan talenta yang besar serta kecerdasan yang tinggi. Yang dibutuhkan hanyalah akses terhadap pendidikan yang berkualitas agar dapat bersaing di kancah global," kata Nenny Soemawinata selaku Managing Director Putera Sampoerna Foundation yang membidani kelahiran SMAN 10 Sampoerna Academy.

Adapun Yusman dan Anisa adalah dua siswa yang memiliki prestasi akademik gemilang meskipun berasal dari keluarga prasejahtera. Keduanya, seperti halnya 300 siswa berprestasi lainnya, kini bersekolah di SMAN 10 Malang (Sampoerna Academy).


M.Latief
Dapatkan artikel ini di URL:
http://www.kompas.com/read/xml/2011/04/14/19103193/Siswa.Indonesia.Juara.Desain.di.Turki

11 April 2011

UGM, ITB dan UNIKOM Juara di AS

Sangat membanggakan, tim robot dari Indonesia berhasil menjuarai kompetisi robot Trinity College Fire Fighting Home Robot Contest di Hartford, Connecticut, AS, 9-10 April 2011.

Tidak tanggung-tanggung, semua robot yang dikirim oleh Institut Teknologi Bandung, Universitas Gajah Mada, dan UNIKOM berhasil menggondol gelar juara. "Seluruh robot perwakilan Indonesia juara semua. Membanggakan," tulis Kusprasapta Mutijarsa, pembimbing tim robot dari ITB, dalam akun Twitter miliknya @kusprasapta.

Tiga robot buatan mahasiswa UNIKOM, Bandung yang mewakili Indonesia untuk kategori RoboWaiter menang di hari pertama. Masing-masing robot DU99 RWE yang juara 1 level advanced serta juara 1 dan 2 level standar.

RoboWaiter merupakan kompetisi robot yang dirancang menjalankan aktivitas simulasi membantu manusia. Dua robot buatan mahasiswa ITB yang mewakili jenis robot berkaki (legged robot) meraih kemenangan di hari kedua. Kedua robot yang diberi nama Zarqun dan ASA masing-masing juara 1 dan 2 kategori Walking Robot.

Sementara dua robot buatan mahasiswa UGM yang mewakili Indonesia di kategori Senior Wheeled Robot juga meraih juara. Dua robot beroda yang diberi nama Koplax dan Iron masing-masing juara 1 dan 2.


Tri Wahono
Dapatkan artikel ini di URL:
http://www.kompas.com/read/xml/2011/04/11/08280011/UGM.ITB.dan.UNIKOM.Juara.di.AS